Mohon tunggu...
Jimmy Haryanto
Jimmy Haryanto Mohon Tunggu... Administrasi - Ingin menjadi Pembelajaryang baik

Pecinta Kompasiana. Berupaya menjadi pembelajar yang baik, karena sering sedih mengingat orang tua dulu dibohongi dan ditindas bangsa lain, bukan setahun, bukan sepuluh tahun...ah entah berapa lama...sungguh lama dan menyakitkan….namun sering merasa malu karena belum bisa berbuat yang berarti untuk bangsa dan negara. Walau negara sedang dilanda wabah korupsi, masih senang sebagai warga. Cita-cita: agar Indonesia bisa kuat dan bebas korupsi; seluruh rakyatnya sejahtera, cerdas, sehat, serta bebas dari kemiskinan dan kekerasan. Prinsip tentang kekayaan: bukan berapa banyak yang kita miliki, tapi berapa banyak yang sudah kita berikan kepada orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hotel Baru

20 September 2017   20:46 Diperbarui: 20 September 2017   20:53 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di suatu desa yang damai dan terkenal dengan lagu "Padi dari Simbolon" hiduplah Hosom, Teal, Elat dan Late.

Hosom orangnya sebenarnya cerdas, namun selalu menyimpan rasa dendam, dan kebencian. Apapun yang dilakukan Teal, Elat dan Late selalu membuatnya tidak senang. Walaupun dia sebenarnya tidak suka dengan permen karet tapi dia selalu membeli permen karet dan permen karet bekas itu nanti akan ditempelkan di bangku teman-temannya sehingga pakaian mereka kotor. Kalau ada orang yang bertanya di mana alamat rumah, maka dia dengan sengaja memberitahu yang salah agar orang itu bermasalah.  

Teal lain lagi orangnya dia sering berbicara lebih tinggi dari yang sebenarnya. Kalau dia rangking 10 di sekolah maka dia mengatakan bahwa dialah yang paling pintar di seluruh negeri. Pakaiannya selalu paling mahal, paling indah. Pokoknya dialah selalu yang terbaik, terpintar, terganteng, dan ter ter lainnya.

Elat mempunyai banyak kelebihan tapi dia tidak sudi membagikannya dengan orang lain, bahkan dia sering dengan sengaja mencelakakan Hosom, Teal dan Late. Kalau dia tahu teman-temannya kelaparan sementara dia kelebihan makanan, maka dia tega membuang makanan itu ke tempat sampah.

Late lebih dikenal dengan perilakunya yang membenci siapapun. Kalau dia lihat Hosom, Elat dan Teal sudah terlambat ke sekolah, maka dia bukannya mengajak mereka naik mobilnya agar tidak terlambat, malah dia dengan sengaja menunggu sampai ada air genangan di jalan dekat mereka dan sengaja melaluinya agar mereka kena percikan air lumpur. Kalau pakaian mereka sudah kotor maka Late sepertinya sangat menikmatinya.

Sampai suatu hari terjadilah malapetaka di desa itu yang akan dijadikan jadi tujuan wisata internasional. Saat mobil Late mengangkut mereka berempat, terjadilah kecelakaan dan mobil itu  jatuh ke jurang dari perjalanan dari bandar udara Silangit dan terpaksa dilarikan ke rumah sakit HKBP Balige.  

Di rumah sakit dokter Holong datang menjenguk mereka. Dia memberitahukan bahwa hidup ini sangat indah kalau kita dasarkan pada kasih karena kita semua umat, manusia yang sekarang berjumlah sekitar tujuh setengah miliar orang di seluruh dunia diciptakan sang Pencipta karena kasih. Hosom tertegun mendengarnya dan mengatakan bahwa dia tidak lagi akan  menyimpan rasa dendam dan kebencian kepada siapapun.

Perawat Lambok juga datang sambil membersihkan luka mereka dengan lembut mengatakan bahwa walaupun persoalan dalam hidup ini sangat berat dan keras, namun kita bisa memilih untuk menghadapinya dengan kelembutan. Keempat korban dalam hati mengatakan bahwa mereka akan memilih untuk menjadi lembut setelah sembuh nanti.

Keluarga mereka juga datang membesuk di rumah sakit. Namboru Elek yakni tantenya Hosom datang yang mengharapkan kesembuhan mereka dan mengatakan agar selalu penuh kesabaraan dan kasih sayang. Keempat orang itu juga dalam hati mengatakan bahwa mereka akan menjadi sabar dan penuh kasih sayang.  

Kemudian seorang gadis manis dari sekolah itu yang bernama Tongtong datang, dan dia kenal selalu senyum dan penuh kasih. Keempat orang itu mendengar kisah hidup Tongtong yang sudah yatim piatu yang sebenarnya menghadapi banyak persoalan juga dalam hidup tapi dia selalu memilih untuk hidup di dalam kasih. Tongtong itu artinya tetap atau terus menerus di Bahasa daerah itu.

Tidak berapa lama keempat orang itu keluar rumah sakit karena memang lukanya tidak terlalu berat. Hosom, Teal, dan Elat dan Late  juga berubah. Saat mereka dinyatakan sudah sembuh dan boleh pulang, mereka berpelukan menangis mengingat perilaku mereka sebelumnya dan mereka bertekad untuk menjadi penuh kasih (Holong) selalu (Tongtong), sabar dan penuh kasih sayang (Elek), dan lembut (Lambok) dan kalau disingkat menjadi HOTEL.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun