Hari hari kedepan rasanya akan jadi hari hari panas bagi orang orang DPP Partai Golkar di Jakarta, jika masih saja memainkan politik dagang sapi atau istilah kerennya Transaksional. Para kader daerah di Jawa Barat yang cinta dan mendukung Dedi Mulyadi sebagai cagub Jabar 2018 nanti, sudah merasa muak dengan tingkah polah orang DPP Partai Golkar, jika perlakuan terhadap seorang Ketua DPD Tingkat Satu saja sudah seperti ini,Â
bagaimana jika kepada orang orang non partai yang memiliki kapasitas untuk menjadi seorang pemimpin di daerah, rasanya tanpa kemampuan finasial yang cukup sulit untuk dapat diterima jika orang orang Parpol yang memiliki kewenangan masih berjiwa kapitalis seperti ini. Bayangkan  seorang  kader terbaikpun dicash sampai  10 M. Bangsa Indonesia  tinggal menunggu waktu  saja menuju kegelapan saja, jika mentalitas para petinggi Parpolnya tidak berubah.Efek dari biaya Pilkada yang mahal ini akan menjadi lingkaran setan, jadi jangan heran jika saat ini banyak kepala daerah yang di OTT KPK.
Hari ini September 26, 2017, di kantor DPD I Golkar Jawa Barat, Jl. Maskumambang Bandung terjadi unjuk rasa oleh  Pengurus dan kader Golkar di Jawa Barat, hampir seluruh DPD II Golkar Jawa Barat mengirim rombongan untuk menumpahkan unek unek kekecewaan, caci maki dan sumpah serapah kepada orang orang DPP Partai Golkar di Jakarta, surat bodong DPP tempo hari yang ramai di media social dianggap merupakan satu perbuatan yang melecehkan suara DPD I dan seluruh DPD II Partai Golkar di Jawa Barat yang telah bulat mendukung Dedi Mulyadi sebagai calon gubernur Jawa Barat 2018-2023.
Aksi spontanitas dan murni aspirasi arus bawah ini, sebagai warning agar orang orang DPP Partai Golkar di Jakarta tidak bermain api dengan coba coba mendroping calon dari pusat ke daerah, pada kesempatan itu selain orasi, ada kegiatan pengumpulan uang recehan untuk dikirim ke DPP sebagai sindiran bila surat rekomendasi tersebut harus dibayar, tidak hanya itu ada pembubuhan ribuan tanda tangan dari para kader di daerah sebagai rasa simpati dan dukungan terhadap Dedi Mulyadi.
Ini hanya letupan awal dari semua kekecewaan kader di daerah, Â semoga saja orang orang DPP Partai Golkar di Jakarta terbuka mata hatinya mendenga aspirasi di akar rumput dengan segera mendeklarasikan Dedi Mulyadi sebagai calon Gubernur Jawa Barat priode 2018-2023 tanpa mahar dan syarat macam macam. (DKS)