Mohon tunggu...
Deden Karna Subrata
Deden Karna Subrata Mohon Tunggu... Freelancer - Menulis artikel merupakan kesenangan, saya tulis setiap peristiwa berdasarkan sudut pandang saya, semoga tulisan tulisan saya yang saya share ke Kompasiana dapat memberikan manfaat.

Laki laki

Selanjutnya

Tutup

Politik

Partai Golkar Jangan Sampai Ketinggalan Kereta dalam Pilgub Jabar 2018

26 September 2017   09:32 Diperbarui: 26 September 2017   09:47 439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: dok.pribadi

DPP Partai Golkar harus menghargai kader sendiri ihwal calon partai beringin di Pilgub Jabar 2018."Soal Pak Dedi, perjuangan dia untuk mencapai itu (survei masuk 3 besar, Red) panjang sekali. Minimal DPP Golkar menghargai itu," kata Ade di sela peresmian Pondok Pesantren Tahfidz Yatim Piatu Al Muchtar dan SMP Islam Terpadu, Benteng Purwa di Desa Benteng Kecamatan Campaka Kabupaten Purwakarta, Minggu (11/6/2017).

Kita apresiasi perjuangan politisi partai Golkar Ade Komarudin atau lebih akrab bagi orang Purwakarta memanggilnya Kang Akom untuk memuluskan rekomendasi dari DPP Partai Golkar kepada Dedi Mulyadi sebagai kandidat calon Gubernur dari partai Golkar pada Pilgub Jabar 2018 nanti.

DPP Partai Golkar seharusnya cepat mengeluarkan keputusan yang jelas sehingga semua pihak cepat kerja dengan maksimal untuk kemenangan Dedi Mulyadi dalam Pilgub Jabar 2018 nanti, DPP Partai Golkar harus membuka mata dan hatinya kepada realitas politik di Jawa Barat, jangan coba coba bermain api untuk mendroping calon dari pusat, atau ingin mencalonkan kandidat yang bukan kader partai Golkar, Bagi kader dan simpatisan Golkar di Jawa Barat figur ketua DPPnya merupakan figur yang layak dan mumpuni sebagai calon Gubernur Jawa Barat 2018-2023, karena Dedi Mulyadi satu satunya kandidat yang dapat mempresentasikan sebagai orang Sunda.

Jika Parpol parpol lain kesulitan mencari calon yang datang dari internal partai, karena kadernya dianggap kurang mampu bersaing, seharusnya DPP Partai Golkar merasa beruntung memiliki sosok Dedi Mulyadi yang loyalitas dan prestasinya nyata telah mengharumkan Partai Golkar.

Partai Golkar jangan membiarkan kader potiansialnya yang berprestasi seperti bermain sendirian, Kita tidak ingin kasus Dadang Naser Bupati Bandung dan Ketua DPD II Golkar Bandung saat ini terulang lagi pada kader Golkar di Pilgub Jabar 2018 nanti, dalam Pemilihan Bupati Kabupaten Bandung tahun 2015 Dadang Naser maju secara independent bukan sebagai kandidat yang dicalonkan partai Golkar.

Jika kandidat kandidat lain dalam Pilgub Jabar 2018, saat ini sudah memiliki pos pos dan kantor pemenangan, masa untuk sekelas Partai Golkar seperti ragu untuk mengeluarkan rekomendasi. Partai Golkar jangan sampai ketinggalan kereta dalam Pilgub Jabar 2018, partai lain dalam mengusung calonnya sudah sampai ke Gedung Sate, ini malah masih bikin maneuver maneuver politik di Jakarta.

Pilgub Jabar 2018 jangan dibiarkan seperti bola api, tugas Partai Golkar maupun parpol parpol lain adalah mengiring masyarakat pada pilihan kandidat yang benar benar memiliki integritas dan kemampuan, bukan asal populer saja.(DKS)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun