Mohon tunggu...
James Aditya
James Aditya Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar yang belajar untuk menulis

Seorang mahasiswa yang berusaha melihat dunia dari berbagai sisi dan menyampaikan opininya

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Mutasi Sel Prokariotik vs Eukariotik, gampang mana?

24 Agustus 2017   23:30 Diperbarui: 28 Agustus 2017   09:43 1536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Salam wahai kalian para pembaca, kali ini saya akan membahas tentang hal yang sudah tertera di judul, Mutasi Sel Prokariotik vs Eukariotik, gampang mana? Gimana menurut kalian, prokariotik atau eukariotik, pro, eu, pro, eu, pro, eu, bingung kan? Untuk mengurangi kebingungannya, lebih baik kalian simak aja penjelasan dibawah ini, selamat membaca!!!

Sel hidup pertama kali ditemukan oleh Antonie van Leeuwenhoek, seorang peneliti berkebangsaan Belanda. Leeuwenhoek mengamati sel alga dengan mikroskopnya dan merupakan orang pertama yang melihat sel hidup. Meskipun begitu, kata sel sendiri sudah dikemukakan oleh Robert Hooke yang berkebangsaan Belanda setelah melihat sel gabus dari batang tanaman Quercus suber. Dari pengamatannya Antolie van Leeuwenhoek mengambil istilah sel dari bahasa latin yaitu cellulae, yang artinya kamar kosong. 

Setelah itu munculah beberapa teori-teori sel, antara lain adalah Robert Brown yang menyatakan bahwa inti sel merupakan bahan yang terpenting dalam suatu sel hidup, Matthias Schleiden, seorang ahli botani dari Jerman menyatakan bahwa semua jaringan tumbuhan terdiri atas sel, Theodor Schwann, seorang ahli fisiologi Jerman menyatakan bahwa setiap organisme terdiri atas satu sel atau lebih dan sel merupakan unit dasar struktur semua makhluk hidup, Johanes Purkinje, seorang ahli berkebangsaan Cekoslovakia, menyatakan istilah protoplasma untuk menyebut bahan-bahan hidup yang ada dalam sel, dan Rudolf Virchow yang menyatakan bahwa setiap sel berasal dari sel sel sebelumnya(omnis cellula e cellula) yang merujuk pada pembelahan sel. Berdasarkan teori-teori sel ini, dapat kita simpulkan beberapa hal, bahwa setiap makhluk hidup terdiri dari sel, sel adalah unit dasar penyusun makhluk hidup dan sel hidup berasal dari sel-sel sebelumnya. Kumpulan sel ini  membentuk jaringan, yang nantinya akan berkembang menjadi organ, sistem organ, dan menjadi individu.

Sel adalah unit terkecil dari makhluk hidup. Meskipun begitu, untuk membentuk energi dan melakukan aktivitasnya, sel memerlukan bahan-bahan yang menyusun suatu sel. Bahan-bahan tersebut antara lain adalah air, protein, lemak, karbohidrat, garam-garam, dan vitamin. Sel memiliki berbagai macam ukuran dan bentuk. Sel pada umumnya berukuran sangat kecil, yaitu sekitar 5-500 mikrometer atau sering disebut micron, karena sel berukuran sangat kecil maka diperlukan alatbantu bagi manusia untuk dapat melihat sel yaitu mikroskop. Sel dibedakan menjadi 2 yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik. 

Pembedaan ini berdasarkan ada dan tidaknya membran inti sel. Sel prokariotik adalah sel yang tidak memiliki membran inti sel, sedangkan sel eukariotik adalah jenis sel yang memiliki membran inti sel. Sel prokariotik biasanya dijumpai pada tumbuhan bersel satu satu uniseluler, antara lain adalah yang tergabung dalam kingdom monera, antara lain berisi bakteri dan alga biru. Sedangkan sel eukariotik ditemukan pada lebih banyak kingdom, antara lain adalah kingdom Protista, Animalia (hewan), Plantae (tumbuhan), dan Fungi (jamur). 

Adapun hal khusus lain yang membedakan antara sel prokariotik dan eukariotik, yaitu misalnya pada susunan DNA, penutup sel tersebut, struktur dan letak ribosom. Pada sel prokariotik, susunan DNA berbentuk sirkuler, artinya akan terus mengitari suatu siklus tanpa berhenti, berbeda dengan sel prokariotik, sel prokariotik memiliki RNA dengan susunan yang berbentuk linear, artinya memiliki siklus yang terus berjalan dan tidak akan kembali ke titik awal. Lalu pada penutup sel, sel prokariotik memiliki penutup sel berupa pseudopeptidoglikan, yang tersusun dari N-asetilglukosamin dan asam N-acetyltalosaminuronic, yang merupakan gula dan protein. 

Sedangkan eukariotik memiliki penutup sel berupa dinding sel. Dinding sel ini tersusun dari zat-zat yang kadang berbeda pada tiap jenis organismenya, misalnya dinding sel tumbuhan tersusun atas polimer karbohidrat (pektin, selulosa, hemiselulosa, dan lignin sebagai penyusun penting). Pada bakteri, peptidoglikan (suatu glikoprotein) mrupakan penyusun dinding sel. Fungi memiliki dinding sel yang terbentuk dari kitin. Sementara itu, dinding sel alga terbentuk dari glikoprotein, pektin, dan sakarida sederhana (gula). 

Hal lain yang membedakan sel prokariotik dan eukariotik adalah struktur dan letak ribosom. Pada sel prokariotik, ribosom bergerak bebas di sitoplasma dan memiliki struktur sel berupa 3 rantai RNA. Sedangkan pada sel eukariotik, bisa dijumpai ribosom yang menempel di retikulum endoplasma atau ribosom yang bergerak bebas di sitoplasma, retikulum endoplasma yang ditempeli ribosom disebut juga RE halus, yang berguna untuk melakukan sintesis protein, sedangkan RE yang tidak ditempeli oleh ribosom disebut RE halus berperan dalam sintesis, transportasi glikogen, lemak, dan steroid.

Mutasi adalah perubahan genetik yang terjadi pada makhluk hidup. Perubahan genetik bisa terjadi pada DNA dan RNA baik pada taraf gen sampai ke taraf kromosom. Mutasi pada gen mengarah pada munculnya alel (gen yang menyerupai gen asli) yang baru dan menjadi dasar munculnya variasi-variasi baru pada spesies yang sudah ada. Organisme atau individu yang terkena mutasi disebut mutan. Berdasarkan sel yang bermutasi, mutasi dibedakan menjadi 2, yatu mutasi somatik dan mutasi gametik. Mutasi somatik adalah mutasi pada sel somatik (sel tubuh yang tidak menyangkut reproduksi dan gamet) sedangkan mutasi gametik adalah kebalikan dari mutasi somatik, yaitu mutasi yang terjadi pada sel gamet(sel yang menyangkut reproduksi), misalnya pada sel sperma dan ovum, oleh karena menyangkut reproduksi, maka mutasi ini akan diturunkan pada keturunannya, dan terus berlanjut. 

Selain membedakan dari sel yang bermutasi, mutasi juga dibedakan berdasarkan bagian yang bermutasi. Mutasi jenis ini dibedakan menjadi mutasi titik, aberasi, aneuploidy, aneusomi, delasi. Mutasi titik merupakan perubahan pada basa N dari DNA atau RNA. Aberasi sering juga disebut mutasi kromosom adalah penambahan jumlah kromosom, susunan, atau urutan gen dalam kromosom, hal ini sering terjadi dikarenakan oleh kesalahan meiosis dan sedikit dalam mitosisnya. Aneuploidi adalah perubahan dalam jumlah set kromosom pada tubuh suatu makhluk hidup. Aneuploidi dibagi menjadi 2, yaitu autopoliploidi dan allopoliploidi. Autopoliploidi adalah suatu mutasi genetik dimana set kromosom mengganda sendiri karena ada kesalahan meiosis, sedangkan allopoliploidi yaitu perkawinan antara 2 spesies ang berbeda jumlah set kromosomnya. Aneusomi adalah perubahan jumlah kromosom yang disebabkan oleh anaphase lag (peristiwa tidak melekatnya benang spindle ke sentromer dan non disjunction. Aneusomi pada manusia menyebabkan berbagai sindrom yang kita kenal dan mungkin sering dengar yaitu sindrom turner, sindrom klinefelter, sindrom Jacobs, sindrom patau, sindrom Edward, dll. 

Sindrom turner adalah kejadian dimana jumlah kromosom pada manusia adalah 45 dan kehilangan 1 kromosom kelamin, pnderita sindrom turner adalah wanita, hal ini menyebabkan sel reproduksi(ovum) bisa tidak berkembang. Sindrom klinefelter mengalami trisomik pada kromosom gonosom. , penderita sindrom ini berjenis kelamin laik-laki, namun testis tidak berkembang sehingga menyebebkan kemandulan karena tidak bisa menghasilkan sel sperma. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun