Mohon tunggu...
iwan sulistio wibowo
iwan sulistio wibowo Mohon Tunggu... -

maju terus dunia pers

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pentingnya Bermuraqabah

2 November 2010   06:04 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:54 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

“Ketahuilah bahwa Allah mengetahui apa yang ada dalam hatimu, maka takutlah kepada-Nya.”( Al-baqarah : 235 ). Alquran adalah kitab yang datangnya langsung dari Allah. Jika kita telaah dengan benar-benar firman Allah di atas, sebenar nya kita di beri pengetahuan oleh Allah bahwa sebenarnya Allah mengetahui apa-apa yang ada dilangit, di bumi, serta yang spesifik lagi yaitu yang ada di dalam hati kita. Seberapa dalam kita menyembunyikan sesuatu dari orang lain, sekalipun di dalam lautan yang sangat dalam, Allah akan tetap tahu. Kekuasaan Allah adalah apa yang ada di langit dan di bumi. Dia lebih mengetahui semua dan segala ilmu yang ada di alam ini. Allah tidaklah asal-asalan dalam menciptakan Sesuatu, melainkan mempunyai tujuan, seperti yang telah Allah Firmankan ,

“Dan Dialah yang menciptakan semua langit dan bumi dalam enam masa, dan ‘Arasyi-Nya diatas air, agar Dia menguji siapakah diantara kalian yang baik amalnya.”( Hud : 7 ). Itulah salah satu tujuan diciptakannya manusia di muka bumi ini, yaitu untuk beribadah kepada-Nya, serta untuk diuji siapakah diantara kita yang paling baik amalnya di hadapan Allah. Untuk itu diperlukan suatu iman dan keikhlasan yang tulus untuk mencapainya. Dan yang tidak boleh kita tinggalkan adalah sikap yang akan selalu melindungi diri kita selama beramal tersebut, yaitu muraqabatullah. Muraqabah merupakan suatu iman yang melekat dan selalu ada pada jiwa seorang muslim yang selalu taat dan takut akan penglihatan dan pengawasan Allah. Seperti yang telah Allah sampaikan dalam Firmannya,

“ Dan Allah maha mengawasi segala sesuatu . . . .”( Al-ahzab : 52 )

Semestinya kita takut jika mendapat peringatan ini. Kita harus selalu mawas diri, karena pandangan Allah tidak hanya sebatas yang tampak saja, melainkan juga meliputi hal-hal yang tidak tampak dan kita tutup-tutupi. “Semestinya seseorang itu bermuraqabah sebelum dan sesudah beramal, apakah hawa nafsunya yang mendorongnya untuk melakukannya, ataukah hanya Allah Ta’ala yang mendorongnya secara khusus. Jika yang mendorongya adalah Allah, dia melanjutkannya, dan jika tidak, dia meninggalkannya. Inilah ‘ikhlas’.”

Saudara-saudara ku yang dirahmati Allah, melalui artikel yang sangat singkat ini, saya ingin mengajak saudara untuk menundukkan hati dan kesombongan kita, karena dimana pun kita berada, baik di darat, laut, maupun udara, pandangan Allah tidak akan sedikitpun lena dari kita. Tidak lah kita mencuri melainkan bahwa Allah melihat kita. Tidaklah kita membicarakan orang lain melainkan Allah menilai kita. Dan tidaklah kita bermaksiat melainkan Allah mengawasi kita.

By : Iwan Sulistio Wibowo ( Mahasiswa Ilmu Keperawatan Universitas Diponegoro )

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun