Politik dinasti di Indonesia benar-benar tercermin di Propinsi Banten. Di propinsi tersebut Kepala Daerah dari tingkat Gubernur sampai Bupati dan Wali Kota atau wakil-wakilnya hampir 100% dipastikan dari kalangan keluarga, entah hubungannya vertikal ke bawah/ke atas atau horizontal kesamping.
Kita mulai dari keluarga besar Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah :
1. Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany merupakan adik ipar Atut
2. Wali Kota Serang Tb Haerul Jaman merupakan kakak tiri Atut
3. Wakil Bupati Pandeglang Heryani ibu tiri Atut
4. Wakil Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah kakak kandung Atut
Sekarang kita beranjak ke Kota Cilegon. Tubagus Aat Syafaat merupakan Wali Kota Cilegon dua periode berturut-turut dan sekarang tongkat kekuasaannya diestafetkan kepada anak kandungnya Tubagus Iman Ariyadi menjadi Wali kota Cilegon.
Kabupaten Tangerang sekarang dipimpin oleh Ahmed Zaki Iskandar yang merupakan anak kandung dari Ismet Iskandar Bupati Tangerang dua periode.
Kabupaten Lebak saat ini dipimpin oleh Mulyadi Jayabaya dan telah dua periode memimpin Lebak, saat ini JB begitu orang memanggilnya sedang mempersiapkan putri kandungnya Iti Octavia Jayabaya sebagai calon Bupati Lebak.
Yang paling teranyar saat ini adalah Wahidin Halim Wali Kota Tangerang dua periode juga sedang menggadang-gadang Abdul Syukur adik kandungnya sebagai calon Wali Kota Tangerang berikutnya. Proses pencalonan adik kandungnya ini penuh dengan intrik-intrik politik dengan jegal sana-jegal sini. Lucuu kata teman...
Propinsi Banten dengan 8 (delapan) Kabupaten dan Kotanya di era Reformasi ini hampir bisa dikatakan seluruhnya dibangun oleh dinasti Ratu Atut Chosiyah, Tubagus Aat Safaat, Ismet Iskandar. Saat ini Mulyadi Jayabaya dan Wahidin Halim sedang mencoba membangun dinasti mereka selanjutnya.
Preseden buruk untuk demokrasi di Banten? Tergantung kepada siapa kita bicara...
Hanya ada tambahan untuk julukan Banten saat ini :
Banten, 100% Dinasti....