Mohon tunggu...
yati kurniati
yati kurniati Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Perbedaan Ulama Indonesia dan Ulama ala FPI

9 Juni 2017   15:10 Diperbarui: 9 Juni 2017   18:30 1396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Jakarta-Istilah ulama di Indonesia sekarang ini telah mengalami  distorsi pasca Pilkada DKI Jakarta 2017, baik secara terminologi maupun secara fakta.

Ulama dalam bahasa Arab berarti “Ilmuwan, peneliti, dan sarjana”, kemudian diserap dalam Bahasa Indonesia menjadi orang yang ahli dalam Ilmu agama Islam.  Sementara Sabda Nabi Muhammad SAW “Al-ulama’Warasatul Anbiya” atau ulama dapat di artikan “pewaris perjuangan Nabi”.

Rasullah SAW mengajarkan kesantunan, murah senyum dan ramah kepada siapapun , dermawan dan berahlak mulia.    Nabi tiak pernah berkata kasar dan menebar benci, maka jika ada Ulama yang berlawanan dengan perilaku Nabi bukan Ulama.

Fenomena di Indonesia yang saat ini terjadi, pada umumnya masyarakat Indonesia mengenal ulama seperti: Panggeran Diponegoro, Maaruf Amin, Mbah Anom, Habib Lutfi, Said Aqil, Zainudin MZ, dan banyak ulama lainnya.  

Sekarang ini muncul Ulama baru versi FPI, dan mungkin diakui oleh sekelompok orang bahkan ulama versi FPI ini disucikan dan dikultuskan terbebas dari dosa serta tidak pernah berbuat dosa atau  ulama yang paling superbenar walaupun menyimpang dari perilaku Nabi.

Adapun ulama-ulama versi FPI menurut H Mustofa Ketua Majelis Masjid Al-Ikhlas Jakarta Barat adalah “ Habib Rizieq, Habib Novel, Habib Munarman, dan Habib Sambo”. Imbuhnya Jumat (9/6/17).

Keempat orang ini mengklaim sebagai Ulama dan Pewaris Nabi, yang katanya sedang di Dzolimi dan menyerukan umat untuk membelanya, kegiatannya dinamakan  Aksi Bela Ulama, yang terbaru Aksi 96,  ujar H Mustofa, Jumat (9/6/17), (Baca berbagai media).

Inilah letak distorsinya sekaligus menjadi pertanyaan, jadi siapa  ulama yang sebenarnya? Apakah Ulama versi masyarakat Indonesia atau ulama versi FPI.

Ketua Majelelis Islam Bersatu KH Hasyim mengatakan hal ini harus diketahui oleh seluruh umat, agar tidak salah kaprah dan di adu domba terkait Isu dan istilah Ulama baik secara terminologi maupun fakta.

Selain itu menyoroti ceramah Rizieq Shihab yang beredar di medsos pada hari kamis (8/6/17), Rizieq mengatakan “para Habaib dan Ulama bersatu untuk aksi bela Ulama dan Agama”, secara tegas kami menyatakan ulama yang mana bersatu, itu hanya karangan Rizieq, masa keempat orang itu disetujui sebagai ulama di Indonesia. Ujarnya Jumat (9/6/17).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun