Mohon tunggu...
ISJET @iskandarjet
ISJET @iskandarjet Mohon Tunggu... Administrasi - Storyteller

Follow @iskandarjet on all social media platform. Learn how to write at www.iskandarjet.com. #katajet. #ayonulis. Anak Betawi. Alumni @PMGontor, @uinjkt dan @StateIVLP. Penjelajah kota-kota dunia: Makkah, Madinah, Tokyo, Hong Kong, Kuala Lumpur, Langkawi, Putrajaya, Washington DC, Alexandria (VA), New York City, Milwaukee, Salt Lake City, San Francisco, Phuket, Singapore, Rio de Janeiro, Sao Paulo, Dubai, Bangkok.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Fakta di Balik Film Negeri 5 Menara

2 Maret 2012   06:31 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:38 20140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Satu kekuatan dari film Negeri 5 Menara adalah keberhasilan tim produksi film menggelar syuting di lokasi asli Negeri 5 Menara di Gontor, Agustus 2011 lalu. Saya yakin bukan perkara mudah meminta izin ke pimpinan pondok untuk urusan syuting film. Karena Gontor sangat ketat soal pelaksanaan kegiatan, khususnya yang diadakan oleh pihak luar. Hanya kegiatan yang mendukung proses pendidikan dan pengajaran yang boleh digelar di lingkungan pondok. Selebihnya, haram! Berikut beberapa fakta yang ingin saya kemukakan, merujuk ke tayangan visual dan dialog dalam film Negeri 5 Menara, khususnya selama cerita ini bergulir di lingkungan pondok:

  • Nama asli Pondok Madani adalah Pondok Modern Darussalam. Pondok yang berlokasi di desa Gontor, Ponorogo, Jawa Timur, ini didirikan pada tanggal 20 September 1926 oleh tiga orang bersaudara, yaitu KH Ahmad Sahal (1901 - 1977), KH Zainudin Fananie (1908 - 1967) dan KH Imam Zarkasyi (1910 - 1985). Pondok ini lebih dikenal dengan sebutan Pondok Modern Gontor atau Gontor saja. Saat ini, Pondok Modern Gontor dipimpin oleh KH Hasan Abdullah Sahal, Dr KH Abdullah Syukri Zarkasyi dan KH Syamsul Hadi Abdan.
  • Pintu gerbang tempat Alif pertama kali menginjakkan kaki di Gontor bukanlah pintu gerbang utama. Pintu yang berada jauh di depan masjid itu dulunya merupakan pintu timur pondok yang sekarang bertambah lebar seiring perkembangan pondok. Pintu utama pondok berada di sisi selatan masjid. Begitu masuk pondok, pengunjung akan melewati lapangan sepak bola utama, deretan tembok asrama, menara masjid baru kemudian tangga utama masjid. Di dekat tangga masjid itulah, tepatnya di tembok asrama santri baru, terpampang tulisan besar "KE GONTOR APA YANG KAMU CARI".
  • Saat Alif mengeluhkan masa pendidikannya akan lebih lama satu tahun, ada sistem sekolah yang tidak dijelaskan di film tersebut. Gontor selama ini menerapkan dua program, yaitu program atau kelas reguler dan kelas intensif (dulu bernama kelas eksperimen):
    • Kelas Reguler berlaku untuk lulusan SD, masa sekolah selama enam tahun (kelas satu sampai kelas enam)
    • Kelas Intensif berlaku untuk lulusan SMP, masa sekolah selama empat tahun (kelas 1 intensif, kelas 3 intensif, kelas 5 dan kelas enam)
  • Saat ujian masuk, meja-meja dipasang secara terbalik, lacinya menghadap ke depan. Aturan baku ini berlaku di semua ujian yang diadakan di pondok. Posisi meja harus dibalik agar siswa tidak bisa menyelipkan contekan di dalam laci. Sebenarnya, tanpa dibalik pun, sangat sulit untuk nyontek ujian di Gontor. Karena setiap kelas dijaga oleh sedikitnya tiga orang pengawas yang tidak pernah berhenti keliling memantau para peserta ujian.
  • Begitu jadi santri, rambut Alif dipotong pendek. Ini memang peraturan baku pondok. Setiap bulan, santri harus memotong rambutnya pendek-pendek. Rambut belakang tidak boleh menyentuh kerah. Tidak boleh memotong rambut dengan model ini atau itu. Potongannya seragam, modelnya pun satu: Model Gontor. Rambut juga jadi alat hukuman untuk pelanggaran kategori berat. Ada hukuman berupa rambut botak ala tentara (masih ada sisa rambut di depan), ada juga hukuman berupa cukur rambut botak. Buat santri kelas lima yang naik kelas enam, semuanya dibotak ala tentara sebagai bentuk syukuran dan identitas baru yang membanggakan.
  • Setting kamar di film jauh lebih sepi dari aslinya. Di Gontor, satu kamar asrama rata-rata diisi oleh sekitar 30-40 santri, tergantung luas kamar. Mereka menyusun kotak atau lemarinya di sekeliling kamar dan menumpuk lembar-lembar kasur di sudut tertentu. Ketika waktu tidur tiba, kasur digelar berjajar di atas lantai.
  • Adegan yang menggambarkan sohibul menara makan bersama di depan asrama sebenarnya kurang lazim. Santri makan di Dapur Umum atau Dapur Keluarga (dapur yang dikelola oleh keluarga pendiri pondok yang menyebar di kawasan pondok). Kalau makan di Dapur Umum, harus bawa piring sendiri-sendiri. Yang ketahuan pinjam piring akan dihukum. Tapi kalau makan di Dapur Keluarga yang daya tampungnya hanya ratusan orang, piring sudah disediakan di dapur.
  • Alif dan teman-temannya terlihat menggunakan papan nama berwarna hijau. Papan nama merupakan kelengkapan yang wajib dipakai setiap saat. Dulu, warna papan nama mengacu ke angkatan. Artinya, mulai dari kelas satu sampai kelas enam, warna yang digunakan sama. Tapi sekarang peraturannya berubah drastis. Warna papan nama mengacu ke kelas. Artinya, papan nama untuk kelas satu berbeda dengan kelas dua. Seorang santri, dengan peraturan baru ini, akan mengenakan papan warna dengan enam warna yang berbeda.
  • Saat Alif dan kawan-kawannya dihukum di depan masjid, ada dialog antara Petugas Keamanan dan seorang guru (dari Pengasuhan Santri). Dialog antara keduanya dilakukan dalam bahasa Indonesia. Aslinya, semua percakapan di Gontor harus dilakukan dalam bahasa Arab atau Inggris, bergantian setiap minggu. Bahasa Indonesia haram digunakan oleh para santri. Untuk santri baru, mereka masih dibolehkan berbicara dalam bahasa Indonesia selama beberapa bulan pertama. Setelah itu, mereka wajib membiasakan diri berbicara dalam bahasa Arab/Inggris.

[caption id="attachment_164208" align="aligncenter" width="631" caption="Saya berpose di dalam aula utama, tempat Alif menjalani ujian masuk pondok. Kebetulan waktu itu, Juli 2011, juga sedang diadakan Ujian Akhir Tahun (JET)"][/caption] [caption id="attachment_164214" align="aligncenter" width="637" caption="Saya berpose bersama lebih dari 130 teman-teman alumni 696 di depan masjid dalam rangkaian acara Reuni Emas 696, 1-3 Juli 2011. Pertanyaannya: Where am I? :) (JET)"]

13306721131733236880
13306721131733236880
[/caption] Sebelumnya: Film Negeri 5 Menara, Nostalgia Masa SMA

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun