Tulisan saya ini dimulai dengan kisah seorang anak yang bernama Stephen Hawking . Dia sekarang adalah guru besar matematika dan ahli Fisikawan di Cambridge, posisi yang sama seperti yang dipegang Isaac Newton. Ia juga bangga telah menghabiskan hidupnya untuk membuka misteri alam semesta. Sebagai siswa dulu ia dianggap sebagai anak yang malas dengan tulisan tangan yang buruk sekali. Namun suatu ketika ia kedatangan guru matematika Mr Dikran Tahta yang begitu menginspirasi bagi dirinya. Bersama guru matematika St Alban School (Mr Tahta) di Hertfordshire ia dapat membuat komputer pertama nya. Stephen sangat mengagumi gurunya. Menurut Stephen “Di balik setiap orang yang luar biasa, di sana ada guru yang luar biasa. Hari ini, kami membutuhkan guru hebat yang lebih lagi dari sebelumnya.”
Ketika seorang anak didik kita berpikir tentang apa yang bisa dilakukan dalam hidup mereka maka mereka sangat membutuhkan figure seorang guru yang mampu membimbing, mengarahkan sekaligus sebagai teman yang menguatkan. Perkembangan ilmu pengetahuan yang pesat menjadi tantangan bagi guru untuk terus mengikutinya. Ada pepatah yang mengatakan bahwa “Mimpi berawal dari seorang guru yang mempercayaimu, yang menarik, mendorong, membawamu ke dataran tinggi, kadang ia menusukmu dengan tombak tajam bernama, “Kebenaran.”
Begitu penting peranan guru sehingga guru sering disebut sebagai orang yang dapat merubah wajah masa depan suatu bangsa. Namun di era ini kita membutuhkan guru, lebih dari sebutan guru. Potret guru hebat sangat dibutuhkan dalam membangun cara berpikir guru berkemajuan. Salah satu model guru hebat itu kita sebut sebagai guru inspiratif.
Guru inspiratif bukanlah sekedar berkompeten sesuai dengan akademiknya, mampu mengajar didepan kelas, membuat soal-soal, dan menentukan kelulusan siswa. Guru inspiratif harus memiliki kepribadian yang menarik sehingga dapat menstimulasi siswa untuk mengembangkan potensi diri, menumbuhkan kesadaran siswa dalam meraih masa depannya, dan menjalin kehangatan interaksi antara guru dan siswa sehingga guru tidak lagi dianggap sebagai sosok angker yang menakutkan, tetapi dapat menjadi mitra belajar yang menyenangkan.
Guru yang mampu mengispirasi orang lain adalah guru yang memiliki karakter : a) ingin terus belajar; b) harus ikhlas dalam menjalankan tugas; c) harus Total agar memiliki curahan energi secara maksimal untuk mendidik para siswanya; d) Motivator dan kreatif; e) Pendorong perubahan; serta f) Disiplin.
Tahun 2017 adalah tahun ketiga saya bergabung bersama diklat online guru melek IT atau disingkat DOGMIT. Dalam kegiatan diklat ini saya bertemu dengan guru dari seluruh pelosok tanah air yang memiliki tujuan yang sama yakni meningkatkan kompetensi diri dalam bidang IT. Materi dalam setiap diklat disesuaikan dengan kebutuhan kami sebagai guru mulai dari kemampuan dasar mengenal internet, mengenal bahan ajar berbasis IT, mendownload bahan ajar dengan software maupun tanpa software maupun membuat media pembelajaran yang memukau bagi siswa. Kami juga belajar membuat kelas online yakni Class Dojo. Siswa saya sering salah menyebutkan namanya.
Mereka sering menyebutnya Class Jodoh. Mereka sangat suka dengan gambar-gambar avatar yang ada. Saya, orang tua siswa dan siswa sering menghabiskan waktu bersama membagi cerita tentang pengalaman belajar siswa atau anak mereka di kelas melalui Class Dojo ini. Akhirnya komunikasi antara orang tua, guru dan siswa dapat terjawab melalui pendekatan pembelajaran seperti ini. Namun kadang juga ada orang tua yang belum memahami internet sehingga saya harus ekstra membagi waktu untuk memberikan pemahaman kepada mereka tentang pentingnya pembelajaran berbasis online ini.
Ada cerita membanggakan usai saya mengikuti diklat tentang media pembelajaran Focusky di Diklat Online Guru Melek IT. Suatu ketika anak didik saya bilang ,” Ibu kami melihat nama ibu dan tulisan ibu ada di internet” Wah, ibu hebat sekali ya.” Ternyata waktu mencari tugas sekolah di internet mereka menemukan nama saya ada dalam media pembelajaran yang dipublish dalam Youtube. Meski kami tinggal di daerah paling timur Indonesia nyatanya kami bisa belajar sama seperti teman-teman di Indonesia barat.
Pada kesempatan diklat angkatan kelima ini saya sangat berharap dapat belajar banyak dari pak Sukani instruktur kami yang handal . Diklat ini dilaksanakan dengan begitu ketat dan professional sehingga peserta yang mengikuti kegiatan ini harus ekstra bekerja keras agar bisa lulus. Akhirnya saya percaya bahwa seorang guru yang berusaha mengajarkan tanpa menginspirasi muridnya dengan keinginan untuk belajar adalah seperti memalu besi dingin. Marilah kita menjadi seorang Maha Guru yang setiap pembelajarannya mampu menginspirasi anak didik kita.
