Mohon tunggu...
Imam Kodri
Imam Kodri Mohon Tunggu... - -

Formal Education Background in UPDM (B) Of Bachelor’s Degree of Politics and Social Science, majoring of Public Administration and Master Degree, Majoring of Human Resources. Worked in various private companies over 30 years, such as: PT. Pan Brothers Textile as HRD Assistant Manager, PT. Sumber Makmur as HRD Manager, General Personnel Manager at PT. Bangun Perkarsa Adhitamasentra, Senior Manager of HRD and General affair at PT. Indoraya Giriperkarsa, Headmaster of Kelapa Dua High School, and the last, Head of the General Bureau and Human Resources at ISTN Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Dapatkah Formula Diplomatik 4 + 1 Mengakhiri Konflik

5 September 2017   17:30 Diperbarui: 7 September 2017   13:35 3109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo: MNASenior General Min Aung Hlaing poses a documentary photo with Indonesia FM in Nay Pyi Taw yesterday

Bertemu dengan Panglima AB Myanmar Jenderal U Min Aung Hlaing Menlu Indonesia Retno Marsudi meminta atas nama pemerintah Indonesia dan PBB, agar Myanmar segera menghentikan segala tindak kekerasan dan pelanggara HAM berat yang dilakukan oleh militer Myanmar terhadap etnis Rohingya yang telah memakan banyak korban sipil dan orang-orang yang tidak berdosa. Permintaan itu disampaikan juga kepada Penasehat Negara Myanmar Aung San Suu Kyi.

Menjadi sorotan dunia apa yang telah dilakukan oleh Myanmar terhadap muslim Rohingya, berpuluh tahun dan puncaknya pada 2 minggu terakhir Agustus 2017 ketika militer membantai sedikitnya 400 orang warga sipil Rohingya. Dunia Internasional termasuk Perhimpunan Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN) sangat prihatin dan mengkhawatirkan apa yang dilakukan oleh Myanmar terhadap muslim Rohingya. Sangat dikhawatirkan tindakan rezim militer Myanmar karena dapat berakibat meluasnya tindakan kriminal dan terorisme yang pada akhirnya mengganggu stabilitas kemanan Asia Tenggara dan dunia.

Sebagai jalan keluar yang adil dan menjunjung tinggi kedaulatan suatu negara Myanmar, Menlu Retno Marsudi menawarkan formula khusus untuk mengatasi konflik Rohingya yang berumur sepuluh tahun lebih. Menlu perempuan pertama dalam sejarah Indonesia ini, menawarkan formula diplomatik sebagai jalan keluar yang tepat dan senantiasa menghargai kedaulatan Myanmar. Rumusan apa yang dikenal dengan Formula Diplomatik 4 + 1 pada hakekatnya bukan bertujuan hanya untuk mengakhiri konflik tetapi lebih dari itu adalah untuk membangun kehidupan bersama berdasarkan rasa keadilan social yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. 

Isi Formula Diplomatik yang ditawarkan Retno Marsudi yaitu:

Pertama, mengembalikan stabilitas dan keamanan,

Kedua, menahan diri secara maksimal dan tidak menggunakan kekerasan,

Ketiga, perlindungan kepada semua orang yang berada di Rakhine State tanpa memandang suku dan agama,

Keempat, pembukaan akses untuk bantuan kemanusiaan dari dunia internasional dan

+ 1 adalah, mengimplementasikan tugas-tugas Komisi Penasehat untuk Rakhine State yang dipimpin oleh Kofi Annan, berupa laporan-laporan penting terkait seluruh kejadian Konflik Rahine Myanmar.

Jenderal U Min Aung Hlaing dan Penasehat Negara Myanmar Aung San Suu Kyi menerima dengan baik uluran tangan Indonesia dalam keikutsertaannya pada penyelesaian konflik Rohingya, Kepada Menlu Retno Marsudi kedua petinggi Myanmar akan berusaha terus sekuat tenaga agar wilayah Rakhine akan kembali aman tidak lagi terjadi konflik. Selanjutnya kedua petinggi Myanmar itu menyampaikan kronologis apa yang dunia katakan sebagai genocida etnis muslim Rohingya.

Panglima Hlaing tidak menolak tuduhan di Rakhine State memang ada konflik. Namun menurutnya konflik terjadi ketika milisi Rohingya yang dikenal penduduk muslim sebagai gerilyawan Bengali telah melakukan serangan terhadap pos-pos polisi dan militer sehingga terjadi baku tembak yang berakibat kedua belah pihak jatuh korban, dipihak Myanmar 12 orang polisi dan tentara meninggal, dan 80 orang gerilyawan Rohingya meninggal. Apa yang disampaikan panglima AB Myanmar ada benarnya, dan pada kenyataannya terjadi balas dendam dari otoritas militer Myanmar yang tidak seimbang sehingga konflik berlanjut dan memakan korban ribuan orang tak berdosa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun