Mohon tunggu...
Ika Septi
Ika Septi Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Penyuka musik, buku, kuliner, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Mengenang Zaman Keemasan Musik Rock Tanah Air

25 April 2017   16:59 Diperbarui: 20 Agustus 2017   01:08 2867
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap orang memiliki masa-masa indah dalam hidupnya, dan salah satu masa indah saya adalah ketika  setiap hari disuguhi tembang-tembang rock keren dari band dan solois lokal yang di putar oleh satu-satunya stasiun radio rock di Bandung kala itu.Saya agak menjauh dari nomor-nomor lokal ketika Ahmad Dhani menjadi begitu aneh dan Slank menjadi begitu flat. Sekeren apapun Ariel dan Noah-nya tak lantas membuat saya jatuh hati kepada nomor-nomor mereka.  Karena musik itu berkaitan dengan telinga dan perasaan hati yang terdalam. Hingga saat ini, playlist saya masih di huni oleh beberapa nomor dari band rock indonesia tempo dulu.

Lagu-lagu rock masa lalu kebanyakan bercerita tentang cinta, manis namun tak mendayu. Ada beberapa yang berkisah tentang kehidupan dan politik. Para musisi ini sangat berkarakter, dapat di bedakan satu sama lainnya dari hanya mendengar suara dan rangkaian nada yang dimainkan. Mereka memiliki ciri khas nya masing-masing. Sibuk dengan urusan tampang bukanlah jamannya, bila pun ada yang sedikit mengkilat itu adalah bonus. Layaknya Damon dan Gorgha, personil Kidnap Katrina.

Kidnap adalah salah satu band yang kerap saya nikmati nomor-nomornya.  Walaupun lagunya manis layaknya tembang hits mereka yang berjudul Biru namun nuansa nya tetap penuh distorsi. 

Saya menyukai salah satu lagu demo yang dibawakan oleh mendiang keyboardis mereka, Teguh yang berjudul Kekuatan Cinta (?).  Namun sayang, Kidnap tak berumur panjang, sepeninggal Anang Hermansyah sang vokalis yang kini menjadi wakil rakyat, mereka pun membubarkan diri.

Tidak seperti Kidnap, hengkangnya vokalis tidaklah membuat Whizzkid kehilangan arah dan bubar. Band yang pada tahun 2013 lalu merilis album bertajuk Satu Nafas Cinta itu tetaplah eksis. Percayalah adalah salah satu nomor hits mereka, suara Hengky Supit yang melengking indah adalah salah satu daya tarik dari lagu ini. Sepeninggal Hengky yang memilih bersolo karir, posisi vokal dari band yang pernah menjadi juara 2 festival band besutan  Log Zhelebour itu ditempati Benny yang lalu digantikan oleh Salim.

Bagaimana halnya dengan Hengky? Vokalis berdarah Manado ini bertambah tenar ketika bersolo karir. Bila Engkau Izinkan, Isi Hati, dan Berat Sengsara adalah tiga nomor keren dari pria yang pernah menjadi backing vocal grup Kantata Takwa ini. Hengky yang  kini kabarnya tinggal di Belanda itu masih tetap bergelut dengan dunia musik. Ada tiga nomor berbahasa inggris yang dapat di unduh di internet untuk sekedar melepas kerinduan akan suaranya yaitu Tinombala, Still Waiting dan Can't Live.

Hengky Supit Sumber : Topalbums
Hengky Supit Sumber : Topalbums

Solois lain yang pernah berkibar di tahun 90-an tak lain dan tak bukan adalah Andy Liany.   Album solo debutannya yang bertajuk Misteri telah mengangkat nama mantan vokalis Z Liar, Fargat 727, Slank dan Elpamas itu. Nomor Sangupkah, Bukan itu,  Kata Cinta dan Antara Kita mengharu biru dunia musik rock tanah air. Namun sayang karirnya berakhir pada tahun 1995 dimana ia harus pergi untuk selamanya karena sebuah kecelakaan.

Andy Liany Sumber : wikipedia
Andy Liany Sumber : wikipedia
Andy Liany adalah salah satu musisi jebolan Gang Potlot. Tempat bercokolnya mega grup rock Indonesia, Slank. Puluhan album telah dirilis oleh sang legenda hidup ini.  Para fansnya yang di kenal dengan nama Slanker adalah para pengikut garis keras yang sangat setia. Tak peduli konser apa dan siapa yang mereka hadiri, spanduk bertuliskan Slank selalu terbentang. Kekuatan band yang kini menjadi duta anti korupsi KPK itu adalah dari lagu dan lirik mereka yang sederhana namun mengena. Album favorit saya dari band yang berdiri tahun 1983 itu adalah Piss yang rilis tahun 1993.  Saya sangat menyukai tabuhan Jimbe yang dimainkan oleh Rere, di nomor Tepi Campuhan.

Rere sendiri adalah seorang drummer yang tergabung di grup band bernama Grass Rock. Siapa yang tak kenal dengan band yang telah melahirkan single-single keren seperti Peterson (Anak Rembulan) dan Bersamamu. Sang vokalis, Mendiang Dayan adalah salah satu vokalis yang bersuara khas. Band beraliran progressive rock ini masih bertahan hingga kini walaupun bergonta-ganti line-up. Tahun 2016 kemarin mereka merilis album teranyar mereka yang berjudul 3 to Rock. Kemunculan mereka kembali patut di apresiasi walaupun tak dapat mengembalikan masa kejayaan mereka. Pada awal berdirinya, Grass Rock adalah band yang personilnya terikat satu sama lain dalam pertalian saudara.

youtubegrassrock-58ff1b65f57e619d2bf61565.jpg
youtubegrassrock-58ff1b65f57e619d2bf61565.jpg
Berbicara tentang saudara, Beberapa waktu lalu saya baru mengetahui bahwa salah satu personil Voodoo masih ada hubungan kekerabatan dengan seorang teman.  Para personil Voodoo memiliki kemampuan yang sangat fantastis. Permainan mereka di gadang-gadang mirip dengan permainan Van Hallen. Album perdana mereka dengan lagu andalan "Katakan" kurang bergema, namun di album kedua yang bertajuk W.O.B, Band yang pernah bervokalis Oppie Denzo itu meraih puncak kepopulerannya.  Salah satu lagu andalan mereka sekaligus menjadi lagu favorit saya adalah Salam Untuk Dia. Coba bayangkan, biarpun musik dan penampilan gahar, mereka tetap memilih angin untuk mengabarkan ungkapan getar jiwa.
Voodoo Band Sumber : You Tube
Voodoo Band Sumber : You Tube
Angin bukanlah monopoli Voodoo semata, karena band bernama Sahara pun memilih Angin Malam untuk menyampaikan salamnya. Tembang ini adalah nomor favorit saya bersama Biarlah Sepi. Band yang pendiriannya di rintis oleh Richard Mutter dan Irvan Harahap ini telah memiliki 8 album selama mereka berkarir.

Sebelum album perdana mereka keluar, sang drummer telah hengkang duluan dan menambatkan

Pas dengan dua drummernya. Sumber : Liputan6
Pas dengan dua drummernya. Sumber : Liputan6
 stick drumnya di band asal Bandung, Pas Band. Band yang memulai debutannya dengan merilis mini album bertajuk Four Through The Sap itu adalah band yang tetap eksis hingga kini. Mini album mereka yang diedarkan secara terbatas berisi 4 buah lagu yang sangat keren salah satunya adalah favorit saya, Here Forever. Album kedua mereka In (No) Sensation juga merupakan album favorit saya, album ini mengantarkan mereka menjadi grup musik terbaik versi Aquarius Musikindo
Pure Saturday. Sumber : digilive
Pure Saturday. Sumber : digilive
Disamping Pas Band, Bandung pun melahirkan sebuah band yang cukup populer di kalangan penikmat musik pop-rock. Tersebutlah Muhammad Suar Nasution, Aditya Ardinugraha,  Yudistira Ardinugraha,  Ade Purnama, dan Arief Hamdani yang tergabung dalam Pure Saturday. Album debutan mereka yang bertajuk Pure Saturday adalah album yang berisi nomor-nomor lembut nan gahar. Coklat, Desire, Enough, dan Kosong adalah nomor-nomor yang membuat saya jatuh hati pada band yang telah memiliki 6 album ini.

Masih banyak band dan solois yang telah menyemarakan blantika musik rock tanah air pada tahun 90-an, seperti Boomerang, Dewa 19, Elpamas, Edane, Jamrud, Sket, U'Camp, Power Metal, Power Slave,  Protonema dan masih banyak lagi.  Mereka-mereka inilah yang telah membuat dunia musik Indonesia menjadi sangat berwarna. Mereka pulalah yang selalu mengingatkan kepada kita, bahwasanya musik rock tanah air pernah berada dalam jaman keemasannya dengan kualitas musik yang patut di banggakan.

Sekian.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun