Ditengah prestasi atlet Indonesia yang sedang lesu dalam cabang olahraga memang saat ini masih bisa dibilang banyak melahirkan atlet yang mengharumkan Indonesia baik kancah nasional maupun internasional.Â
Hal tersebut tidak bisa lepas dari pengkaderan para atlet tersebut melalui suatu ajang audisi yang dilakukan rutin setiap tahun oleh beberapa yayasan.Â
Salah satu yang memiliki kiprah dalam penggodokan atlet tersebut tidak lain adalah Djarum Foundation.Â
Tampaknya ajang tersebut terancam tidak dapat diselenggarakan kembali. Kejadian tersebut tidak lepas dari ulah Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) yang membuat audisi tersebut terancam dihentikan oleh Djarum Foundation melalui PB Djarum.
Mengutip laman Kompas hal tersebut bermula dari tudingan Komisioner KPAI bidang Kesehatan dan NAPZA, Sitty Hikmawatty, menyatakan, kegiatan audisi beasiswa bulu tangkis Djarum Foundation termasuk dalam bentuk eksploitasi anak secara terselubung saat seri pertama Audisi Bulu Tangkis PB Djarum yang diselenggarakan di Bandung tanggal 28-30 Juli lalu.Â
Sitty menyatakan, kegiatan yang melibatkan anak-anak dan disponsori oleh industri rokok merupakan termasuk bentuk eksploitasi anak secara terselubung.Â
Kala itu, KPAI lantas meminta Djarum Foundation untuk segera menghentikan kegiatan audisi yang masih akan dilaksanakan di beberapa kota selain Bandung.Â
KPAI menilai Djarum Foundation telah memanfaatkan anak-anak untuk mempromosikan brand image Djarum dalam kegiatan audisi bulu tangkis.Â
Hal itu telah disepakati pula oleh sejumlah lembaga negara lain seperti Kemenko PMK, Kemenpora, Kemenkes, Bappenas, dan BPOM seusai pertemuan di Kantor KPAI pada Kamis (1/8/2019).
Rapat koordinasi KPAI dengan sejumlah kementerian dan lembaga itu menghasilkan enam kesepakatan terkait kegiatan Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulu Tangkis, yaitu:
1. Sepakat bahwa pengembangan bakat dan minat anak di bidang olahraga bulu tangkis harus terus dilakukan.