Mohon tunggu...
Ihsan Qodri
Ihsan Qodri Mohon Tunggu... -

Orang biasa yang biasa saja

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sedikit Tentang Ibu Retno Hening

7 Juli 2017   10:51 Diperbarui: 7 Juli 2017   11:00 4368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ia adalah seorang ibu biasa. Namanya banyak dikenal karena akun instagramnya yang banyak berisi postingan aktifitas keseharian dari tingkah lucu dan kepintaran anaknya, Kirana, yang diikuti oleh banyak orang yang mengagumi dan gemas atas polah dari Kirana.

Di era serba digital seperti sekarang ini, banyak orang bisa mendadak populer. Termasuk Ibu Retno Hening ini. Bahkan sekarang, beliau sudah menerbitkan sebuah buku. Buku yang mirip seperti diary/catatan keseharian si Ibu muda ini. Di bukunya ini, ia bercerita tentang kisahnya mulai dari awal menikah, hamil, melahirkan, dan juga bagaimana ia merawat Kirana. Menurut saya buku ini bagus, karena lewat buku ini, setidaknya si Ibu Retno bisa menyampaikan bagaimana sisi lain dari postingan-postingan lucunya di Instagram. Sehingga banyak orang yang bisa mengerti bahwa di balik kepintaran dan kelucuan Kirana ini, ada proses perjuangan yang tidak bisa disepelekan.

Buku ini mendapat sambutan yang baik dari para penggemar Kirana. Dalam beberapa pekan, buku ini laku hingga ribuan kopi. Hingga hari ini, buku tersebut sudah beberapa kali dicetak ulang. Kirana pun menjadi idola banyak orang. Sehingga, kepulangan keluarga Kirana yang selama ini tinggal di Muscat, Oman, disambut dengan gegap gempita oleh para penggemarnya di tanah air. Kehidupan keluarga kecil ini pun berubah drastis sejalan dengan kepopuleran dari si bocah lucu ini. Banyak orang yang meminta foto, tanda tangan, dan berkunjung ke rumah keluarga mereka demi melihat Kirana dari dekat.

Kirana, sejatinya hanyalah bocah biasa. pun demikian dengan ibu dan ayahnya. Mereka hanyalah orang-orang biasa. Mereka butuh waktu untuk bersama-sama dengan keluarganya. Apalagi, selama ini mereka tinggal di negara nun jauh di sana. Momen mudik lebaran ini adalah waktu yang jarang sekali mereka dapatkan untuk dihabiskan bersama-sama keluarganya di Indonesia ini. Namun, berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, karena kepopulerannya mereka tidak bisa memanfaatkan waktu ini sebagaimana mestinya, karena harus meladeni para penggemarnya.

Kirana pun merasa tidak nyaman. Ia mulai menolak diajak foto oleh orang yang tidak dikenal. Demi kenyamanan anak dan keluarganya, si Ibu pun mulai menjaga jarak dengan penggemarnya. Sebuah hal yang wajar menurut saya. Namun, tidak semua penggemarnya menerima keputusan si Ibu ini. Ada juga beberapa yang kecewa. Dan tak sedikit yang menyampaikan kekecewaannya di akun instagram si Ibu ini. Cyberbullying mulai hadir dalam kolom komentar si ibu.

Memang, banyak penggemarnya yang mendukung keputusan si Ibu, tapi tentu saja si ibu merasa resah karena ada beberapa yang memandang negatif keputusan yang diambilnya itu. Para psikolog menyebut para pelakunya Trolls: monster yang bersembunyi di kegelapan dan mengancam orang lain.

Hal-hal yang menarik memang mudah menjadi populer sekarang ini. Karena postingan-postingan di instagramnya menarik banyak orang, Ibu Retno Hening dan puterinya Kirana menjadi populer dan memiliki banyak penggemar. Dan kini hukum kebalikannya pun berlaku, hal-hal yang terjadi dalam kehidupan si Ibu dan Kirana menjadi hal yang menarik untuk diperbincangkan. Tak heran jika perubahan sikap si Ibu menjadi bahan berita di beberapa media online. Ini membuat si Ibu menyampaikan keluh-kesahnya di postingan terakhirnya, yang juga dimatikan kolom komentarnya.

Kita tidak bisa menyalahkan siapa-siapa. Si Ibu harus dihargai dengan keputusannya. Kita juga tidak bisa menyalahkan penggemarnya yang harus menahan hasrat mereka untuk lebih dekat dengan Kirana. Sebagai penggemar yang positif, kita cukup mendoakan yang terbaik bagi keduanya. Jangan sampai saling menghujat karena masalah ini. Tetap Happy yah, Kirana. .

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun