Mohon tunggu...
Ibnu Purna
Ibnu Purna Mohon Tunggu... -

WNI & netraI dari politik| Ayah dari 3 anak & punya istri yg setia| Public Policy & Parlemen Watch| Indonesia BERSIH & MAJU \r\nhttp://www.ibnupurna.com | www.kompasiana.com/ibnupurna| twitter @ibnupurna

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bisakah Pejabat Tinggi Kita Meniru Sikap PM Belgia

24 Desember 2014   20:46 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:32 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1419403350632476025

Sumber: AFP, PM Michel tersenyum dilempari kentang.

Menarik membaca berita disejumlah media cetak dan medsos mengenai sikap PM Belgia Charles Michel yang dilempari kentang dan saos mayones saat berpidato di kota Namur, Belgia oleh empat demonstrans wanita. Yang menarik, PM Belgia tersebut tidak marah dan menolak melaporkan demonstran yang menyerangnya ke polisi, meskipun kentang dan saos mayones tersebut mengenai diri sang PM yang berkepala plontos itu. Simak diprotes warga PM Belgia dilempari kentang dan mayones http://m.metrotvnews.com/read/2014/12/23/335821/diprotes-warga-pm-belgia-dilempari-kentang-dan-mayones

Para demonstrans tersebut bukannya tidak beralasan memaki-maki, bahkan sampai melempar kentang dan saos mayones.  Mereka marah karena PM Charles Michel menerapkan langkah penghematan sehingga memicu protes di seluruh kota di Belgia. Menurut koran Rakyat Merdeka (24/12/2014), sejak senin (22/12/2014) ribuan pekerja berdemo menentang kebijakan penghematan yang dilakukan oleh pemerintah.

Tulisan ini tentunya tidak dimaksudkan membahas substansi kebijakan penghematan yang dijalankan oleh pemerintahan PM Charles Michel. Namun yang menarik dicermati adalah sikap PM yang tidak marah ketika dilempar kentang dan saos mayonet. Bahkan yang lebih mengagumkan, Charles Michel, ketika dilempar hanya tersenyum, dia langsung meninggalkan ruangan itu untuk berganti pakaian dan kemudian kembali lagi ke podium untuk menyelesaikan pidatonya sampai selesai. Meskipun diminta, ia menolak untuk  melaporkan empat demonstrans wanita yang menyerang dirinya ke polisi.

Akhir dari kejadian diatas, sangat berbeda dibandingkan dengan seorang wartawan Irak Muntadar Al Zaidi yang melemparkan sepatunya ke wajah mantan Presiden AS George W. Bush saat konperensi pers di Baghdad pada 15 Desember 2008. Meskipun lemparan sepatu tersebut tidak mengenai wajah Bush, namun ketika diberangus wartawan Irak tersebut menderita luka dan tangannya patah. Zaidi ditahan sejak insiden tersebut. Akhirnya kasus ini dibawah ke pengadilan di Irak dan wartawan tersebut divonis penjara tiga tahun. Tim pengacaranya mengatakan, dia dipukuli oleh petugas penjara, meski dia tampak sehat waktu hadir di pengadilan. Simak ini http://www.elshinta.com/v2003a/readnews.htm?id=67737
Tentu saja kita bisa berdebat bahwa dua kasus diatas, di Belgia dan di Irak berbeda, tidak bisa dibandingkan. Tapi kalau saat itu, mantan Presiden Bush meminta aparat pemerintah Irak untuk tidak memproses secara hukum atas wartawan pelempar sepatu tersebut,  mungkin ceritanya akan lain.
Lalu bagaimana seandainya kasus pelemparan ini terjadi di Indonesia? Apakah pejabat tinggi kita, baik Presiden, para Menteri maupun pendukungnya tidak akan melaporkannya ke polisi. Tentu akan sulit menjawab ini, karena tergantung sikap dari para pejabat tinggi tersebut. Tapi yang jelas, khusus Presiden, Paspampres yang mengenakan pakaian formal maupun sipil selalu ketat mengawasi Presiden dan aktivitas orang-orang disekitarnya. Tentunya mereka tidak akan membiarkan para demonstran mendekati Presiden. Mudah-mudahan hal semacam di Belgia atau di Irak tidak perlu terjadi di Indonesia. (Tulisan lain, simak ibnupurna.id)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun