Mohon tunggu...
Iksan Mahar
Iksan Mahar Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Pecinta musik dan bola | Pelancong | Pemimpi | iksanmahar@live.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud featured

Mengenal Pemilu Amerika Serikat

19 Oktober 2012   04:02 Diperbarui: 9 November 2016   14:53 20646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: commons.wikimedia.org

Amerika Serikat ialah negara adikuasa yang penuh dengn pesona bagi kita di Indonesia. Berbagai macam hal yang berasal dari Negeri Paman Sam, pasti sangat menarik minat kita. Salah satu hal yang juga menjadi poin penting akan ketertarikan orang Indonesia terhadap Amerika ialah dunia politik. Segala macam kebijakan Amerika selalu menjadi bahan pembicaraan hangat bukan hanya di Indonesia tapi juga di seluruh belahan dunia. Kini, rakyat Amerika telah bersiap untuk memberikan suaranya pada pemilu Presiden yang akan dilangsungkan 6 November mendatang.

Berikut ini saya akan menjelaskan secara singkat dan jelas mengenai Pemilu di Amerika Serikat, yang didasari dari pengalaman kuliah selama dua bulan terakhir di Colorado dan menjadi moderator US Election Outsearchdi @America Jakarta. Semoga bermanfaat.

SISTEM KEPARTAIAN

Amerika Serikat merupakan negara yang menganut sistem dua partai. Dua partai besar yang selalu memenangi pemilihan umumn Presiden sejak 1852, yakni Demokrat dan Republik. Dua partai besar inilah yang selalu menghadirkan calon Presiden dan wakil Presiden bagi rakyat Amerika Serikat. Sebenarnya masih ada beberapa partai kecil yang ada, namun mereka tidak mampu menandingi dua partai raksasa itu, baik dari segi ideologi, dukungan maupun finansial.

Ada pebedaan mencolok dari Demokrat dan Republik dalam hal ideologi. Bila partai Demokrat menomorsatukan persamaan kesempatan dan kesetaraan bagi setiap warga negara Amerika, sedangkan partai Republik mengagungkan kebebasan berpendapat dan individu tanpa adanya intervensi dari manapun, termasuk pemerintah.

PEMILIH

Warga Amerika Serikat harus berusia minimal 18 tahun untuk bisa memberikan suaranya dalam pemilu. Untuk bisa memilih mereka bisa mendaftarkan dirinya via online dengan mengisi formulir pemilih. Untuk pemilih pemula, yang biasanya masih duduk di bangku kuliah, seluruh Universitas di Amerika Serikat juga membuka pendaftaran bagi mahasiswanya yang ingin memberikan suara dalam pemilihan umum. Pemilu 2008 menunjukkan bahwa pemilih pemula, berusia sekitar 18-24, adalah lumbung suara utama bagi Presiden Barrack Obama dalam memenangkan pemilu Presiden pertamanya.

Warga Amerika yang ada di luar negeri tetap bisa memilih karena pemerintah Amerika Serikat akan mengirimkan ballot(surat suara) ke alamat warganya tersebut yang ada di luar Amerika. Setelah terisi, ballottersebut harus secepatnya dikirimkan kembali ke Amerika Serikat.Satu perbedaan dengan pemilu di Indonesia ialah warga Amerika Serikat bisa memberikan suara tanpa harus menunggu hari-H pemilu, yang dilaksanakan di Selasa minggu kedua di bulan November pada tahun pemilu.

PEMILIHAN UMUM PRESIDEN

Pemilihan umum di Amerika Serikat dilakukan empat (4) tahun sekali. Setiap Presiden maksimal bisa memimpin selama dua periode, atau total delapan (8) tahun. Salah satu syarat mutlak bagi calon Presiden Amerika Serikat ialah dia harus warga negara Amerika Serikat yang lahir di Negeri Paman Sam juga. Jadi itu menutup kemungkinan bagi setiap warga negara AS yang lahir di luar wilayah Amerika Serikat.

Pemilu Presiden berlangsung dua tahap; Pemilu Pendahuluan dan Pemilu Presiden.

A. Pemilu Pendahuluan

Pemilu pendahuluan berlangsung dari bulan Januari sampai Juni di tahun berlangsungnya Pemilu. Tahap ini bertujuan untuk menentukan satu calon Presiden dari partai, baik Republik ataupun Demokrat. Pemilu pendahuluan diikuti oleh sejumlah bakal calon Presiden dari partai yang sama untuk memperebutkan posisi calon Presiden dari partai tersebut.

Para bakal calon akan berkampanye ke seluruh 50 negara bagian, mereka membuat iklan dan berdebat satu sama lain untuk menunjukkan kapabilitasnya sebagai calon yang layak mewakili partai dan bertarung dengan calon dari partai lain. Para bakal calon itu akan dipilih langsung oleh simpatisan partai di setiap negara bagian. Dan bakal calon dengan suara tertinggi akan dinobatkan sebagai calon Presiden dalam Konvensi Nasional yang dihelat antara bulan Agustus-September.

B. Pemilu Presiden

Setelah resmi dinobatkan dalam Konvensi Nasional partai, dua calon Presiden bersama calon wakil presiden mulai gencar melakukan kampanye di televisi, Koran, dan media sosial untuk menarik minat pemilih. Selain itu, mereka juga akan melakukan debat terbuka, yang disiarkan langsung televisi Nasional. Debat dilakukan empat (4) kali; 3 untuk calon Presiden dan 1 untuk calon wakil Presiden. Pentingnya suara pemilih pemula, yang sebagian besar mahasiswa, ditunjukkan dengan kampanye dan debat yang dilakukan di Universitas-universitas seantero Amerika Serikat.

Pemilu Presiden dilakukan pada hari Selasa di minggu kedua di bulan November, atau di antara tanggal 4-8 November. Dan bagi Presiden yang terpilih akan dilantik pada 20 Januari di tahun berikutnya.

PERHITUNGAN SUARA

Meski dipilih langsung oleh rakyat, pemilu di Amerika Serikat memiliki sistem yang berbeda dengan apa yang ada di Indonesia. Di Indonesia, pasangan calon Presiden yang telah mengumpulkan suara terbanyak akan langsung dinobatkan sebagai pemenang pemilu, namun di Amerika Serikat masih ada Electoral College yang berperan menentukan pasangan calon pemenang pemilu.

Electoral Collegeadalah sebuah sistem perhitungan suara. Setiap negara bagian memiliki jumlah electoral collegeyang berbeda, yang didasari oleh besarnya populasi negara bagian tersebut. Sebagai contoh California memiliki jumlah electoral collegeterbanyak 55, diikuti Texas (34) dan New York (29). Jumlah keseluruhan electoral collegeadalah 538, dan seorang calon harus meraih minimal 270 jumlah electoral college untuk memenangkan pemilu.

Bagaimana sepasang calon Presiden dan Wapres mendapatkan suara dalam electoral college? Beginilah ilustrasinya. Misalkan dalam pemilu 2008 lalu Obama meraih 1.000.000 suara di negara bagian California dan lawannya, McCain mendapat suara 950.000 suara, otomatis Obama akan mendapatkan 55 suara electoral collegedari California. Dan jumlah suara electoral collegelah yang dihitung untuk menjadi pemenang pemilu bukan jumlah suara pemilih. Jadi, sepasang calon Presiden dan Wakil Presiden tidak butuh menang di mayoritas Negara Bagian untuk memenangkan Pemilu, mereka cukup menang di 11 Negara Bagian dengan jumlah electoral collegeterbesar, seperti California (55 suara), Texas (38), New York (29), Florida (29), Illinois (20), Pennsylvania (20), Ohio (18), Michigan (16), Georgia (16). North Carolina (15), New Jersey (14), total jumlah electoral collegedari 11 Negara Bagian itu adalah 270 dan hal itu sudah cukup untuk mengunci kemenangan di pemilu Presiden AS tanpa mempedulikan hasil di 39 Negara Bagian sisanya.

Gambar di atas adalah demografi electoral college pada Pemilu Presiden 2008.

Demikianlah pengenalan singkat Pemilihan Umum Amerika Serikat. Terima kasih.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun