Masalah lingkungan yang dihadapi dewasa ini pada dasarnya adalah masalah ekologi manusia. Masalah itu timbul karena perubahan lingkungan yang menyebabkan lingkungan itu kurang sesuai lagi untuk mendukung kehidupan manusia. Jika hal ini tidak segera diatasi pada akhirnya berdampak kepada terganggunya kesejahteraan manusia.
Kerusakan lingkungan yang terjadi dikarenakan eksplorasi sumberdaya alam untuk memenuhi kebutuhan manusia tanpa memperhatikan kelestarian lingkungan. Kerusakan lingkungan ini telah mengganggu proses alam, sehingga banyak fungsi ekologi alam terganggu.
Masalah lingkungan tidak berdiri sendiri, tetapi selalu saling terkait erat. Keterkaitan antara masalah satu dengan yang lain disebabkan karena sebuah faktor merupakan sebab berbagai masalah, sebuah faktor mempunyai pengaruh yang berbeda dan interaksi antar berbagai masalah dan dampak yang ditimbulkan bersifat kumulatif (Soedradjad, 1999). Masalah lingkungan yang saling terkait erat antara lain adalah populasi manusia yang berlebih, polusi, penurunan jumlah sumberdaya, perubahan lingkungan global dan perang.
Berikut ini adalah beberapa fakta menarik tentang lingkungan hidup kita, diantaranya adalah:
A.    5 Permasalahan Lingkungan Hidup
1. Kerusakan Hutan
Kondisi kawasan hutan yang telah rusak tersebut disebabkan antara lain oleh adanya ilegal logging dan perambahan hutan. Kerusakan hutan juga disebabkan oleh kebakaran hutan. Kebakaran hutan ini dari tahun ke tahun bertambah luas. Penyebab kebakaran hutan dan lahan antara lain adalah adanya peningkatan kegiatan pertanian seperti perkebunan, pertanian rakyat, perladangan, pemukiman, transmigrasi dll., terjadi secara alamiah seperti musim kemarau yang panjang, kecerobohan masyarakat dll.
2. Penurunan Keanekaragaman Hayati
Sebagai akibat kerusakan hutan, pembukaan lahan, praktek pengolahan lahan yang kurang memperhatikan ekologi, pertanian monokultur dll., maka terjadi penurunan keanekaragaman hayati di Propinsi Bengkulu. Kegiatan monokultur dapat menyebabkan sebagian flora, fauna dan mikrobia musnah. Contohnya, kantong semar yang dahulu sangat banyak dijumpai di Bengkulu sekarang menjadi sedikit jumlah dan jenisnya
3. Pengaruh Industri
Meskipun industri masih belum banyak tetapi perencanaan pembangunan industri selanjutnya harus memperhatikan aspek lingkungan. Selama ini, pembangunan industri kurang memperhatikan aspek lingkungan.
4. Persampahan
Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun alam yang belum memiliki nilai ekonomis.
5. Pemanasan Global
Pemanasan global adalah peningkatan suhu rata-rata permukaan bumi. Sejak akhir abad 18 suhu rata-rata global bumi telah meningkat sekitar 0,4 – 0,8°C.
B.    5 Negara Dengan Pencemaran Terbesar
1. Qatar
Emisi karbon per kapita Qatar merupakan yang tertinggi di dunia. Menurut laporan Living Planet, jika setiap manusia hidup seperti orang Qatar rata-rata, maka bumi akan kehabisan sumber dayanya hampir lima kali lebih cepat dari tingkat saat ini. Karena, para warga Qatar menggunakan sumber daya dari bumi lebih banyak 50 persen dari yang dapat diambil dari bumi dalam setahun. Dengan kata lain, mereka menggunakan sumber daya setara dengan 1,5 planet bumi per tahun. Diperkirakan pada tahun 2030, mereka akan menggunakan sumber daya setara dengan 2 planet bumi setiap tahunnya.
2. Kuwait
13664523141915195006Seperti Qatar yang berada di dekatnya, harga bahan bakar di Kuwait termasuk dari harga bahan bakar yang paling rendah di dunia. Meskipun begitu, Pendapatan Domestik Bruto negara ini tetap termasuk yang tertinggi di dunia. Rendahnya harga bahan bakar ini, ditambah dengan kurangnya infrastruktur angkutan umum, membuat penggunaan kendaraan pribadi menjadi satu-satunya cara untuk mobilitas warganya. Menurut Global Footprint Network, warga Kuwait rata-rata menggunakan sumber daya 22 kali lebih besar dari yang dapat negara mereka sediakan per orang.
3. Uni Emirat Arab
1366452481132078671Meskipun menjadi negara pengekspor minyak terbesar keempat dunia (di belakang Arab Saudi, Rusia, dan Iran), Uni Emirat Arab secara terbuka mendorong pembaharuan dari protokol Kyoto (persetujuan antara negara-negara industri untuk mengurangi emisi), mengumumkan rencana untuk meningkatkan produksi energi terbarukan, dan bahkan meluncurkan proyek energi surya sebesar 1 gigawatt. Namun Dubai, kota berpenduduk 1,5 juta orang, dengan pusat perbelanjaan terbesar di dunia, dan sebuah resor ski indoor, saat ini mendapatkan semua kebutuhan energinya dari pembakaran gas alam, itulah sebabnya negara ini menempati urutan ketiga dalam daftar ini.
4. Denmark
13664528042104937717Kebutuhan lahan pertanian di Denmark jauh lebih tinggi dibanding negara manapun. Karena begitu banyaknya jumlah daging yang dimakan per kapita di Denmark, negara harus mengimpor sejumlah besar gandum, yang begitu banyaknya sehingga akan mengambil 2 hektar tanah per orang, atau 2,5 kali lebih banyak tanah yang dimiliki Denmark.
5. Amerika Serikat
1366453070496457167Jika semua orang hidup seperti orang Amerika rata-rata, produksi tahunan sumber daya bumi sudah akan habis pada akhir bulan Maret. Orang-orang Amerika lebih menyukai bepergian dengan kendaraan pribadi dibanding menggunakan angkutan umum, dan meningkatnya kebutuhan energi dan bahan bakar semakin mempertinggi emisi karbon per kapita negara ini.
C. Â Â Â 5 Negara Paling Ramah Lingkungan di Dunia
1.Jerman Selain Jerman terkenal dengan cuaca mendungnya, Jerman memiliki lebih dari setengah pembangkitan listrik tenaga surya di dunia dan telah menginvestasikan lebih dari $ 14 milyar (140triliun rupiah) pada tahun 2008 dalam hal "Green Technology". Bahkan, salah satu kotanya-Vauban–hampir tidak ada mobil sama sekali.
2.Norwegia
Mempunyai produksi panel surya terbesar di dunia dan membangun penjara ramah lingkungan pertama di dunia bernama "Bastøy Prison". Mereka juga berencana untuk membuat gas karbon menjadi netral pada tahun 2030, bukan pada tahun 2050 seperti yang diramalkan
3.Tuvalu
Negara kepulauan kecil dengan 12.000 penduduk ini telah berjanji berencana untuk memakai bahan bakar dengan sumber yang terbarukan untuk kegiatan ekonominya pada tahun 2020. Namun, Negara kepulauan ini sudah tenggelam karena meningkatnya tinggi air laut yang disebabkan oleh pemanasan global, Tuvalu berharap untuk menggantikan semua bahan bakar fosil oleh tenaga surya dan tenaga angin.
4.Swiss
Swiss tampaknya telah menduduki setidaknya dua daftar negara ramah lingkungan dalam universitas-universitas Amerika Serikat yang mengalahkan 146 negara lainnya untuk pesona hijau. Swiss juga mengenakan biaya untuk air dan layanan pengelolaan sampah serta memiliki pajak lingkungan yang parah. Hal ini membuat Swiss memimpin beberapa tingkat polusi udara dan polusi air terendah di dunia.
5.Swedia
Dunia mengatakan bahwa akan direncanakan untuk tidak memakai bahan bakar fosil sama sekali pada tahun 2010. Swedia sudah memulai memakai tenaga nuklir atau tenaga air dan mereka menggunakan etanol dan kotoran hewan untuk menghidupkan mobil. Rupanya, mereka juga mencoba untuk mengembangkan "wave power" atau tenaga gelombang yang dapat menghasilkan energi listrik empat kali lebih banyak dari tenaga surya hasilkan pada waktu yang sama.
Hilal Abdur RochmanSumber :