Mohon tunggu...
Tatang  Hidayat
Tatang Hidayat Mohon Tunggu... Dosen - Pegiat Student Rihlah Indonesia

Tatang Hidayat, bergiat di Student Rihlah Indonesia. Ia mulai menulis sejak SD, ketika masa SMK ia diamanahi menjadi pimpinan redaksi buletin yang ada di sekolahnya. Sejak masuk kuliah, ia mulai serius mendalami dunia tulis menulis. Beberapa tulisannya di muat diberbagai jurnal terakreditasi dan terindeks internasional, buku, media cetak maupun online. Ia telah menerbitkan buku solo, buku antologi dan bertindak sebagai editor buku dan Handling Editor Islamic Research: The International Journal of Islamic Civilization Studies. Selain menulis, ia aktif melakukan jelajah heritage ke daerah-daerah di Indonesia, saat ini ia telah mengunjungi sekurang-kurangnya 120 kab/kota di Indonesia. Di sisi lain, ia pun telah melakukan jelajah heritage ke Singapura, Malaysia dan Thailand. Penulis bisa di hubungi melalui E-mail tatangmushabhidayat31@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengenal Sosok KH. Muhammad Isa Anshary "Sang Singa Podium" Mengaum Bagaikan Napoleon Masyumi

10 Mei 2017   20:04 Diperbarui: 2 Juli 2018   23:13 2353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Para Nabi dan Rasul yang dikirim ke dunia pada umumnya adalah ahli pidato yang ulung, juru dakwah yang bijak, muballigh yang tangkas. Tulisan dan jejak pena seorang pengarang, menjadi pelopor dari suatu pemikiran, pandangan dan keyakinan, idea dan cita. Revolusi-revolusi besar di dunia selalu didahului oleh jejak pena dari seorang pengarang. Beliau adalah KH. Muhammad Isa Anshary seorang ulama yang memiliki keahlian pidato, sehingga di juluki sebagai “Sang Singa Podium”, mengaum bagaikan napoleon Masyumi (Majelis Syuro Muslimin Indonesia).

 Julukan tersebut sangat pantas diberikan kepada kyai satu ini, sebab keahlian dan kefasihan berorasi mampu mengobarkan semangat setiap orang yang mendengarkan orasinya. Kyai Isa, nama panggilan, memiliki nama lengkap Muhammad Isa Anshary, lahir di Manunjau, Sumatera Barat tanggal 1 Juli 1916. 

Dibesarkan dalam lingkungan keluarga religius yang sangat kental dengan pendidikan Agama Islam. Selain mempelajari ilmu agama dari kedua orang tuanya, ia juga menimba ilmu di surau sekitar rumahnya. Di usia muda sudah aktif didunia  politik di daerah kelahirannya, baru usia 10 tahun (tahun 1926 - 1929 ) sudah menjadi kader PSII Maninjau, dan diusia 13 tahun aktif menjadi Mubaligh Muhammadiyah ( tahun 1929 – 1931).

Menginjak Usia 16 tahun, setelah menyelesaikan pendidikan di Madrasah Islam, Isa Anshary merantau ke pulau Jawa dan menetap di Kota Bandung untuk mengenyam pendidikan lebih dalam, dengan mengikuti berbagai kursus ilmu pengetahuan umum. Dan untuk meningkatkan pemahaman ke-Islamannya, masuk dalam jam’iyyah PERSIS Bandung. 

Di Bandung, aktifitas organisasi dan politiknya semakin menggebu – gebu, terbukti ia telah memimpin beberapa organisasi besar diantaranya, Ketua Persatuan Muslimin Indonesia Bandung, Pemimpin Persatuan Pemuda Rakyat Indonesia Bandung dan Sekretaris Partai Islam Indonesia Bandung. Kyai Isa pun terlibat dalam mendirikan Muhammadiyah cabang Bandung. Selain itu, ia pun bergabung dengan kelompok pemuda yang disebut-sebut radikal, seperti M. Natsir. Juga aktif menjadi anggota Indonesia Berparlemen, Sekretaris Umum Komite Pembela Islam dan Pemimpin Redaksi majalah Daulah Islamiyah.

Dalam berorganisasi sosok Kyai Isa sangat mencolok, ia memiliki sikap yang sangat tegas, bahkan banyak yang menilai sikapnya tidak kompromitis. Dengan sikapnya tersebut pada masa penjajahan jepang, ia mengkomandoi Gerakan Anti Fasis (Geraf). Herbert Feith menyebutnya dengan figur politisi fundamentalis yang memiliki keyakinan teguh. Dua hal yang menjadi ciri dari figur Kyai Isa Anshary ini yaitu ketika ia berpidato dan hasil torehan penanya.

 Dalam berpidato, Kyai Isa senantiasa bersemangat dan berapi – api, hal ini membuat semua perhatian tertuju kepadanya, dan tentunya itu merupakan senjata ampuh dalam mempengaruhi orang. Sehingga mendapat julukan “Singa Podium”. Mendapat teguran dari aparat keamanan menjadi hal yang biasa baginya. Begitupun juga dengan hasil torehan penanya, terkenal analisanya sangat tajam sehingga seringkali membuat gerah orang – orang yang bersebrangan dengannya termasuk Soekarno, pada jaman Orde Lama.

Setelah menetap di Bandung Kyai Isa Anshary bergabung dalam jam’iyyah Persis, dan pada tahun 1940 dilantik menjadi anggota hoofbestuur atau Pimpinan Pusat Persis. Dalam kiprahnya di Persis Kyai Isa banyak memberikan kontribusi positif sehingga menjadi torehan penting dalam sejarah perjalanan organisasi Persis, salah­satunya yang monumental adalah ia melakukan reorganisasi di tubuh Persis. Namun sayang ketika masa pendudukan Jepang dan perang kemerdekaan, Persis sempat mengalami masa-masa vakum.

 Dan setalah memasuki masa kemerdekaan, Persis melakukan revitalisasi, yaitu kembali kepada prinsip Al Qur’an dan Sunnah Rasul. Pada tahun 1953 tepatnya pada kegiatan Muktamar ke V Persis, beliau dipercaya untuk terlibat dalam tim perusmus Qanun Asasi Persis yang diterima secara bulat oleh para peserta Muktamar, dan akhirnya disempurnakan pada Muktamar VIII Persis tahun 1967.

Kyai Isa terpilih menjadi Ketua Umum Pimpinan Pusat Persis pada tahun 1953 hingga 1960, menggantikan para pendahulunya seperti KH. Zamzam, KH. Muhammad Yunus, Ahmad Hassan, dan Mohammad Natsir. Hal tersebut diraih berkat keberhasilannya dalam mereorganisasi Persis.  Semasa memimpin Persis, Kyai Isa senantiasa memberikan kesadaran akan bahaya sekularisme dan komunisme, karena dua ideologi tersebut dipandang bersebrangan dengan Islam, yang pada saat itu sedang merebak masuk ke sendi – sendi masyarakat dan Negara.  

Sikap Kyai Isa Anshary terhadap Komunisme

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun