Pertama mengenal Kampret dan kemudian gabung di grup fb dari posting foto mbak Inge. Waktu itu temanya Black and White, dan mbak Inge dengan suksesnya membuat saya tersepona, eh, terpesona dengan mawar putihnya. Padahal BW, lho, tapi sungguh memesona saya...:)
[caption id="" align="aligncenter" width="300" caption="Mawar putih dalam hitam putih ala Inge Ngotjol"][/caption]
Nah, sejak gabung dengan kampretos, ada satu genre fotografi yang kemudian saya kenal dan membuat saya jatuh cinta. Macro! Apalagi jika obyeknya adalah bunga. Album foliage di grup fb adalah album yang paling sering saya ubek. Dari "bunga-bunga digital" inilah saya kemudian jatuh cinta ke bunga betulan, bahkan bunga-bunga liar sepanjang jalan.
Salah satu bunga liar yang saya suka adalah jepretan dari mbak Anazkia. Bunganya terlihat simpel, tapi bercerita banyak bagi saya.
[caption id="" align="aligncenter" width="300" caption="kembang liar belakang rumahnya mbak Anazkia"]
[caption id="" align="aligncenter" width="560" caption="mawar merah, tanda cinta mas Fajar pada seseorangkah?"]
[caption id="" align="aligncenter" width="448" caption="bunga yang unik, hasil jepretan mbak Dwi"]
Entahlah, apakah tulisan saya kali ini termasuk dalam kategori Apresiasi Foto atau bukan? Meski bagi saya, inilah cara saya mengapresiasi ratusan bahkan mungkin ribuan foto kampretos. Sebagai penutup, saya sajikan satu bunga indah hasil jepretan mbak Aryani, yang kehandalannya dalam fotografi tidak diragukan lagi. Wajah lembutnya seakan turut terekam dalam hasil jepretan-jepretannya.
[caption id="" align="aligncenter" width="525" caption="bunga yang cantik, secantik fotografernya"]