Mohon tunggu...
Heriyanto Rantelino
Heriyanto Rantelino Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Pemuda Papua Yang Menikmati Petualangan sebagai ASN Sekretariat Daerah Di Belitung Timur

ASN Belitung Timur, Traveler, Scholarship Hunter. Kontak 0852-4244-1580

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Memetik Empat Hikmah Positif dari Polemik Freeport Vs Pemerintah Indonesia

3 April 2017   19:09 Diperbarui: 8 Juni 2018   10:54 1848
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Spanduk Dukungan Freeport. Sumber foto:Pribadi

Kasus Freeport versus Pemerintah Indonesia yang terus berkepanjangan menimbulkan efek domino yang dirasakan oleh pemerintah  Daerah Papua, Masyarakat Papua dan orang-orang yang bekerja di bawah naungan Freeport (karyawan,kontraktor dan privatisasinya). Adapun langkah yang ditempuh oleh perusahaan Freeport Indonesia dalam menghadapi krisis adalah melakukan efisiensi alias penghematan. Salah satu keputusan terbesar yang diambil adalah memberikan “surat cinta” kepada karyawannya berupa pemberitahuan Furlough (dirumahkan) dan ada juga yang mendapat pemecatan alias PHK.

Bagi pemerintah, dengan terpaksa memangkas anggaran dikarenakan PAD dari Freeport berkurang akibat terbatasnya kegiatan produksi. Bagi kalangan pengusaha, hal ini menganggu aktivitas perekonomian utamanya di daerah Timika dikarenakan daya beli masyarakat lagi menurun. Di kalangan pelajar, berhembus kabar bahwa 900 penerima beasiswa Freeport terancam pulang kampung karena dana terbatas. Dan masih banyak dampak negatif lain yang akan panjang jika diuraikan satu persatu.

Selidik punya selidik, ternyata dibalik semuanya itu, tersimpan cerita yang boleh dikata merupakan hikmah positif dari adanya polemik ini. Apa sajakah itu? Mari kita ulas satu persatu

1. Mengusik Rasa Penasaran Masyarakat Untuk Mengenal Lebih Dekat Kegiatan Freeport Indonesia Sehingga Menjadi Cerdas dan Kritis


Duel antara pemerintah dengan perusahaan tambang mineral ini memunculkan rasa ingin tahu dari masyarakat mengenai akar penyebab dari semuanya ini. Salah satu jalan yang ditempuh untuk mengobati rasa keingintahuannya adalah dengan mencari tahu informasi baik melalui studi literatur yang didapat dari pemberitaan di media massa maupun di media online dan ada juga yang langsung bertanya pada karyawan yang bekerja di bawah naungan Freeport. 

Alhasil, mereka mulai mempelajari apa itu Kontrak karya, Ijin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK), Undang-undang Minerba, mempelajari dampak sosial dan lingkungan akibat aktivitas Freeport, mengetahui bentuk pertanggungjawaban perusahaan kepada masyarakat suku asli Papua yang digelontorkan dalam bentuk dana CSR. Secara tak langsung polemik ini mendidik masyarakat untuk berpikir cerdas dan kritis yang pada akhirnya membuat masyarakat jeli untuk menentukan pilihannya,  mendukung pemerintah atau mendukung Freeport.

2. Membangkitkan Blogger Mimika dari Tempat Duduknya untuk Ikut Andil Berpendapat

Dok: Wandibobaelbengsath.Blogspot.co.id
Dok: Wandibobaelbengsath.Blogspot.co.id

Pada mulanya saya berpikir bahwa hanya saya Blogger yang masih aktif di Kabupaten Mimika, daerah dimana Freeport berdiri. Sebelum saya , ada beberapa blogger di Timika, namun blognya sudah tidak update lagi beberapa tahun belakangan ini. Namun ternyata sejak kasus Freeport bergulir, beberapa Blogger terketuk hatinya untuk ikut andil mengutarakan uneg-unegnya. Walaupun sudah tidak berdomisili di Papua, namun masih ada perhatian mereka terhadap daerah yang pernah mereka diami. Sebut saja Mbak Novia Domi yang merupakan istri kontraktor Freeport (silahkan baca curahan hatinya di SINI) ada juga Mas Yosua yang merupakan karyawan Freeport (silahkan baca pendapatnya di SINI). Selain itu juga muncullah dua orang Blogger Kompasiana yang sudah lama vakum. Ada Kak Surianto yang sudah sekitar 5 tahun tidak menulis di Kompasiana. Tulisan terbaru beliau mengenai dampak kisruh Freeport terhadap pendidikan putra putri Papua (silahkan baca tulisannya di SINI). Ada juga Mas Daniel yang walaupun tidak menulis artikel tapi aktif berkomentar di kolom komentar yang membahas konflik ini.

3.Mendapat Teman-Teman Baru

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun