Papua merasakan arti kemerdekaan Indonesia jika sudah tak ada istilah orang gunung, orang pantai, Meno, pendatang dan istilah lainnya yang berpotensi memecah belah sikap toleransi di Papua. Tidak ada istilah kaum pribumi dan non pribumi dalam bekerja sama membangun Indonesia.
Papua merasakan arti kemerdekaan Indonesia jika pemerintah senantiasa menggenjot pembangunan fisik dan sumber daya manusia di Papua.Semua elemen masyarakat mendukung pembangunan tol laut, tol udara, dan segala lini pembangunan infrastruktur di Bumi Cendrawasih.
Papua merasakan arti kemerdekaan Indonesia jika masyarakat  Papua bisa berpergian dengan mendapatkan transportasi yang layak, aman, nyaman, dan terjangkau.
Papua merasakan arti kemerdekaan Indonesia jika sumber air sudah dekat dengan pemukiman. Masyarakat tak perlu jauh menelusuri jalanan yang terjal dan curah hanya untuk mendapat seember air.
Papua merasakan arti kemerdekaan Indonesia jika sudah tidak ada atau setidaknya mereduksi biaya-biaya liar yang  berkeliaran di Papua
Papua merasakan arti kemerdekaan Indonesia jika pemerintah bisa ketat mengawasi peredaran miras dan narkoba di Papua.
Papua merasakan arti kemerdekaan Indonesia jika semua pemerintahan mampu bersinergi dengan kepala pemerintahan tingkat kabupaten ,provinsi ,dan di tingkatt pusat  menyejahterahkan orang Papua.
Papua merasakan arti kemerdekaan Indonesia jika win-win solution dari kasus yang membelit PT. Freeport Indonesia dengan pemerintah Indonesia.
Papua merasakan arti kemerdekaan Indonesia jika pelanggaran HAM bisa diproses dengan cepat.
Papua merasakan arti kemerdekaan Indonesia jika ada reformasi birokrasi terkait transparansi anggaran dalam mengelola dana yang digelontorkan untuk membangun Ujung Timur Indonesia.
Papua merasakan arti kemerdekaan Indonesia jika  tidak ada Disparitas antara Ujung Barat Indonesia dengan Ujung Timur Indonesia