Ini gegara "risiko". Selama ini saya menulisnya dengan "resiko". Itu tidak baku. Harusnya: "risiko".
Menemukan ketidakbenaran cara saya menulis dan mengucapkan kata itu, maka dalam perjalanan ke suatu tujuan, saya membuka KBBI dan memeriksa beberapa kata lainnya.
Baca juga: Mana yang Benar "Sila" atau "Silakan", "Laman" atau "Halaman"?
Di sini saya membagikan kata-kata yang sering salah tulis (tidak baku) yang kita temukan di berbagai tulisan termasuk di artikel saya sendiri. Semoga setelah ini kita sama-sama insaf kata baku.
Panduan Kamus Besar Bahasa Indonesia harus menjadi sumber utama dan pertama dalam penulisan kita.Â
Baca juga: Ini Daftar Lengkap Kata Baku dan Tidak Baku Populer dan Tip Jitu agar Tak Keliru
Pembaca Kompasiana memiliki ragam latar belakang. Ada pelajar yang mungkin memperhatikan cara penulisan kosakata atau tata kalimat dari tulisan kita, bahkan mungkin ada orang asing yang belajar cara penulisan dalam Bahasa Indonesia dari tulisan-tulisan kita.
Tak berarti bahwa saya sendiri sudah benar dalam penulisan Bahasa Indonesia, tetapi setidaknya saya sedang dan akan terus belajar untuk itu.
Baca juga: Apakah "Skuat" dan "Fail" Kata-kata Baku Bahasa Indonesia?
Tak berpanjang lagi, berikut 75 kata Bahasa Indonesia yang sering salah (tidak baku) dalam penulisan dan bagaimana seharusnya (baku):
- adzan ->> azan
- aktifitas ->> aktivitas
- analisa ->> analisis
- atlit ->> atlet
- azas ->> asas
- belagu ->> berlagu
- blanko ->> blangko
- cendikiawan ->> cendekiawan
- dekrit ->> dekret
- detil ->>Â detail
- diagnosa ->> diagnosis
- efektifitas ->> efektivitas
- elit ->> elite
- ex ->> eks
- extra ->> ekstra
- faksimili ->> faksimile
- formil ->> formal
- frekwensi ->> frekuensi
- gladi ->> geladi
- gledek ->> geledek
- hakekat ->> hakikat
- handal ->> andal
- hapal ->> hafal
- hembus ->> embus
- himbau ->> imbau
- himpit ->> impit
- hipotesa ->> hipotesis
- hirarki ->> hierarki
- hoax ->> hoaks
- hutang ->> utang
- ijasah ->> ijazah
- ijin ->> izin
- indera ->> indra
- insyaf ->> insaf
- isteri ->> istri
- jadual ->> jadwal
- jaman ->> zaman
- karir ->> karier
- kharisma ->> karisma
- komoditi ->> komoditas
- komplit ->>Â komplet
- kreatifitas ->> kreativitas
- kuatir ->> khawatir
- kwalitas ->> kualitas
- kwantitas ->> kuantitas
- lahat ->> lahad
- lembab ->> lembap
- lobang ->> lubang
- manejemen ->> manajemen
- mensinergikan ->> menyinergikan
- mensosialisasikan ->> menyosialisasikan
- mensukseskan ->> menyukseskan
- menyolok ->> mencolok
- mesjid ->> masjid
- milyar ->> miliar
- nafas ->> napas
- napsu ->> nafsu
- nasehat ->> nasihat
- obyek ->> objek
- obyektif ->> objektif
- pondasi ->> fondasi
- popular ->> populer
- praktek ->> praktik
- propinsi ->> provinsi
- rapot ->> rapor
- realita ->> realitas
- resiko ->> risiko
- respon ->> respons
- sholat/shalat ->> salat
- standarisasi ->> standardisasi
- subyek ->> subjek
- subyektif ->> subjektif
- tapi ->> tetapi
- tekat ->> tekad
- terimakasih ->> terima kasih
Semoga bermanfaat.
Salam. HEP.-