Mohon tunggu...
Henggar Budi Prasetyo
Henggar Budi Prasetyo Mohon Tunggu... Administrasi - Travelers

Bandung, Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

SNMPTN Undangan, Hanya Jadi Batu Loncatan?

13 Mei 2016   08:46 Diperbarui: 13 Mei 2016   09:17 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tempat Berpijak Sementara. Sumber: demakhariini.com

Berita hangat yang kemudian memancing timbulnya kontroversi adalah "DINYATAKANNYA TIDAK LULUS SNMBPTN UNDANGAN BAGI SISWA SMA N 3 SEMARANG JURUSAN IPA REGULER." Berita ini menjadi kontroversi notabene karena secara kualitas SMA N 3 memiliki kualitas dan reputasi baik bahkan masuk dalam kategori sekolah unggulan di Jawa Tengah.

Dinyatakan tidak lulus bukan berarti sirna harapan untuk memilih perguruan tinggi idaman (favorit) dikarenakan selain jalur undangan masih terdapat jalur "Tes Tertulis" dan juga jalur ujian mandiri. Diluar dari itu, seringkali bagi siswa-siswi yang telah lolos undangan terkadang masih mengikuti jalur "Tes Tertulis" untuk memilih perguruan tinggi pilihan yang dianggap lebih unggulan (favorit). 

Tidak bisa dipungkiri didalam proses seleksi SNMBPTN siswa-siswi diberi pilihan untuk memilih lebih dari satu perguruan tinggi. Dan seringkali pilihan nomor satu jatuh pada pilihan unggulan dan yang kedua adalah perguruan tinggi yang sesuai dengan passing grade atau dapat dikatakan berpotensi tinggi untuk diterima. Pada seleksi jalur undangan seringkali siswa-siswi diterima di perguruan tinggi yang sesuai pasing grade. Kondisi tersebut ternyata disertai dengan peluang bahwa bagi peserta SNMPTN jalur undangan yang masih dapat untuk mencoba tes masuk perguruan tinggi lewat jalur lain, diantaranya jalur mandiri. Untuk itu timbulah kesan bahwa SNMBPTN Undangan hanya merupakan batu loncatan. 

Kasus SMA N 3 Semarang merupakan sebuah refleksi bahwa "SELEKSI MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI" masih memiliki sistem lemah. Seharusnya SMPTN memiliki sistem dan kuota jelas dan pasti yang diketahui secara umum sehingga kesan sebagai batu loncatan dapat dihilangkan. Memang secara hak tidak ada yang melarang apabila telah diterima di Perguruan Tinggi lewat jalur undangan kemudian mengundurkan diri. Tetapi, secara etika sudah tentu pilihlah sesuatu yang dapat dipertanggungjawabkan. 

Kasus tidak lolosnya siswa SMA N3 jurusan Ipa tetap menjadi misteri, tetapi alasan "Jalur Undangan sebagai Batu Loncatan" dapat menjadi pertimbangan untuk tidak memilih siswa-siswi masuk seleksi undangan, jika hanya masuk pasing gradenya saja. Nanti malah kalau masuk, mengundurkan diri. Mendingan itu tidak lolos dan ikut "Tes Tertulis:. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun