Mohon tunggu...
Henggar Budi Prasetyo
Henggar Budi Prasetyo Mohon Tunggu... Administrasi - Travelers

Bandung, Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Seni tentang Ekpresi, Bukan tentang Baik Buruk

24 Juli 2017   21:30 Diperbarui: 24 Juli 2017   21:36 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. faber-castell/ menggambar merupakan bentuk dari ekpresi dimana tidak ada satu orangpun yang dapat menilai baik atau buruk terhadap hasilnya.

Humaniora - Menggambar adalah aktifitas yang disukai anak-anak. Aktifitas ini sangat menyenangkan karena anak-anak mendapat ruang kebebasan untuk menuangkan imajinasi dalam kanvas (media 2 dimensi) dengan cara yang mudah dan sederhana karena tidak ada kaidah-kaidah baku seperti halnya aktifitas menulis yang harus taat pada kaidah tata bahasa.

Karakteristik imajinasi anak-anak yang eksploratif menghasilkan suatu gambar yang oleh orang dewasa mungkin tidak mudah atau bahkan tidak dapat dipahami. Namun, bagi anak setiap gambar tentu memiliki makna atau pesan. Hal ini karena menggambar merupakan suatu bentuk aktifitas refleksi terhadap realitas. Masih terbatasnya pengalaman terhadap realitas dunia.

Namun, tidak mudah atau tidak dapat dipahaminya gambar dari anak-anak tidak tepat dijadikan justifikasi atau dasar memberikan penilaian gambar tersebut baik atau buruk. Gambar tersebut merupakan wujud ekspresi, imajinasi berpadu dengan emosi anak-anak yang tidak menutup kemungkinan akan lahir sebuah gambar yang indah apabila dilihat dari sudut pandang estetika.

Menggambar sebagai ekspresi pada anak-anak, pada tahap pendidikan lanjutan dikenalkan mengenai aliran-aliran dan teknik-teknik. Pengenalan aliran-aliran dan teknik bukan merupakan kaidah baku, namun merupakan rujukan yang dapat digunakan untuk memudahkan dalam menuangkan imajinasi dalam bidang kanvas.

Bagaimanapun bentuknya dan perkembangan menggambar tetap merupakan suatu bentuk penuangan ekspresi imajinasi dan emosi kedalam sebuah kanvas. Baik dilakukan orang dewasa ataupun anak-anak tidak ada pembenaran memberikan justifikasi baik atau buruk terhadap hasilnya. Vincent Van Gogh merupakan salah satu tokoh yang dikenal melalui gambar (lukisan) yang memiliki nilai estetika tinggi. Meskipun, jika dilihat dari struktur garis dalam lukisan banyak yang tidak simetris (asimetris). Jika kita menggunakan logika pada umumnya, tentu dapat memberikan justifikasi bahwa gambar itu buruk. Namun, berbeda dengan para penggemarnya dimana lukisan karya Vincent Van Gogh berhasil menobatkan dirinya sebagai pelukis kenamaan dunia.

Untuk itu, ketika anak-anak mulai tertarik untuk menggambar berikanlah dukungan dengan memberikan media yang diperlukan. Media kanvas dapat berupa kertas untuk memudahkan anak-anak dalam menggambar dibandingkan menggunakan media kain seperti pada pelukis pada umumnya, kemudian dilengkapi dengan pensil, penghapus serta pewarna. Mengajak rekreasi anak-anak atau menunjukan foto atau video dokumenter unuk juga diperlukan untuk merangsang imajinasi anak-anak sehingga diperoleh gambar yang unik dan mengandung nilai estetika tinggi.

Sekali lagi, seni adalah ekspresi bukan tentang baik buruk, tetapi tentang bagaimana seseorang melakukan refleksi atas realitas di dunia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun