Mohon tunggu...
Azamayazimazmil
Azamayazimazmil Mohon Tunggu... -

Not The Special One, Just Extra Ordinary.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Subjektifitas, Pemicu Atau Pengganggu

17 Juni 2010   02:07 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:29 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Tulisan ini di buat berdasarkan subjektifitas mutlak.

Secara bebas, subjektif dapatlah di artikan, sebagai hal yang yang di anggap benar oleh satu pihak. Pihak lain belum tentu menganggap hal tersebut benar.

Sukjektifitas dan Ilmu Pengetahuan

Pada ilmu pengetahuan di kenal Metodologi Ilmiah, sebuah standarisasi yang di gunakan untuk menghasilkan sebuah teori, cara atau apapun itu. Setelah melewati metodologi ini, barulah sebuah hal bisa dianggap objektif.

Sering kali akademisi meremehkan pendapat yang menurut mereka subjektif. Ketika sebuah pendapat tidak sesuai dengan yang mereka pelajari, label subjektif langsung melekat. Mereka bersikukuh, bahwa hal subjektif tidaklah bisa di terima menjadi sebuh argumen.

Strata pendidikan apapun bisa membuat pernyataan dengan kualitas setara ahli dengan modal subjektifitas semata. Seorang teman akademisi pernah menyatakan hal ini. Ada kebenaran memang dalam pernyataan ini, tapi bukankah banyak ilmu yang berawal dari sebuah subjektifitas, lalu di telaah dengan metodologi ilmiah, hingga akhirnya menghasilkan sesuatu yang di anggap objektif.

Ketika sebuah hal yang di anggap subjektif langsung tertolak, maka hal-hal baru akan susah memasuki ranah ini. Dan hal ini tentunya kerugian, karena perkembangan yang terjadi menjadi tidak terakomodasi.

Subjektifitas Tunggal dan subjektifitas Massal

Saat sebuah hal hanya di yakini benar oleh satu orang, maka ini menjadi subjektifitas tunggal. Saat orang tersebut bisa mempengaruhi banyak orang untuk mempercayai hal yang sama, maka subjektifitas tersebut menjadi subjektifitas massal. Tetap subjektifitas memang, hanya penganutnya lebih banyak.

Subjektif dan Objektif

Dunia akademis selalu mengagungkan hal yang objektif, atau "Ilmiah" menurut mereka. Tapi bukankah dinamika yang terjadi sering kali lebih cepat dari teori-teori yang di keluarkan? Hal yang hari ini dianggap ilmiah, mungkin esok hari menjadi basi, karena telah di temukan hal ilmiah yang baru dan dianggap lebih valid?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun