Mohon tunggu...
Hariyanto Imadha
Hariyanto Imadha Mohon Tunggu... wiraswasta -

A.Alumni: 1.Fakultas Ekonomi,Universitas Trisakti Jakarta 2.Akademi Bahasa Asing "Jakarta" 3.Fakultas Sastra, Universitas Indonesia,Jakarta. B.Pernah kuliah di: 1.Fakultas Hukum Extension,UI 2.Fakultas MIPA,Universitas Terbuka 3.Fakultas Filsafat UGM C.Aktivitas: 1.Pengamat perilaku sejak 1973 2.Penulis kritik pencerahan sejak 1973

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Bahasa: Difabel, Difable, ataukah Disable?

19 September 2013   14:20 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:41 8202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ORANG Indonesia itu terbiasa menggunakan istilah tanpa mengetahui apakah kata yang digunakan itu benar ataukah salah. Pokoknya ikut-ikutan saja. Orang lain menggunakan istilah tersebut maka orang lainpun ikut-ikutan menggunakan istilah tersebut sehingga kesalahannya bisa bersifat nasional.

Difabel, Difable

Di berbagai media online maupun offline, penulis sering menemukan istilah “difabel” atau “difable”. Bahkan konon sudah menjadi nama sebuah organisasi lengkap dngan kop surat, papan nama, stempel dan lain-lainnya. Maksudnya tentu “penyandang cacat fisik”.

Tidak ada di kamus

Tetapi manakala penulis mencari istilah “difabel” atau “difable” di kamus, baik lokal maupun internasional, terutama di Exford Dictionary maupun Webster Dictionary, ternyata penulis tidak menemukan istilah tersebut.

Daripada asal mula istilah “difabel” atau “difable” ?

1.Penulis mencoba menganalisa, kenapa istilah “difabel” atau “difable” digunakan selama bertahun-tahun. Hasil analisa penulis, istilah tersebut besar kemungkinan bersal dari dua kata, yaitu “different” dan “ability” yang kalau digabung berarti “different ability” yang artinya “kemampuan yang berbeda”. Kenapa, karena penyandang cacat memang mempunyai ke

Karena istilah “ability” dekat artinya dengan kata “able” yang berarti “dapat”, maka bisa jadi kata “different ability” digabungkan menjadi  “difable” yang kalau menurut lidah Indonesia berbunyi “difabel”.

2.Istilah “disable”

Kemungkinan kedua, ada yang mengucapkan kata “disable” atau “disabel”. tetapi karena salah dengar atau kurang dengar, maka seseorang mendengarnya seperti kata “difabel” atau “difable” dan digunakan banyak orang hingga sekarang.

Yang benar “disable”

Kalau kita cari di berbagai kamus, maka yang benar adalah istilah “disable” yang artinya “penyandang cacat”,”lumpuh” dan semacam itu. Kata “disable” atau “disability” sama-sama benarnya dan boleh digunakan. Kalau menggunakan lidah Indonesia, maka istilah itu boeh “diindonesiakan” sebagai istilah “disabel” atau “disabilitas”. Inilah istilah yang benar sesuai dengan berbagai kamus, terutama kamus-kamus bertaraf internasional.

Sumber gambar: en.wikipedia.org

Catatan: Maaf, saya jarang sekali membaca komen-komen.

Hariyanto Imadha

Pengamat perilaku berbahasa

Sejak 1973

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun