Mohon tunggu...
Haris Fauzi
Haris Fauzi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pembelajar

Penyuka Kajian Keislaman dan Humaniora || Penikmat anime One Piece.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Berislam Secara Progressif Transformatif

18 September 2018   04:58 Diperbarui: 18 September 2018   05:01 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kemenag mengadakan AICIS di Palu untuk menawarkan pandangan islam progressif dan mendamaikan. Sumber gambar : Twitter Kemenag.

Banyak orang menilai bahwa Islam sekarang ini masih terkungkung dalam masa industrialisasi. Masa itu telah membuat manusia dalam pengambilan keputusan hanya didasarkan pada ilmu pengetahuan dan teknologi, pertimbangan-pertimbangan agama dan etik acap kali diabaikan. 

Setelah masa itu selesai maka nanti Islam juga diprediksi akan mengalami masa sekularisasi, yakni masa yang dalam pengambilan keputusan hanya berdasar pada materi. Prioritas non etik dan non agama seringkali dipakai.

Islam Transformatif menganalisis dunia sosial yang lebih luas, khususnya analisis terhadap kapitalisme dan peranan negara dalam proses ketidakadilan sosial, kemiskinan dan keterbelakangan. Suatu hal yang diabaikan begitu saja atau tidak diperhatikan secara mendalam oleh kalangan Islam Rasional.

Islam Transformatif memeiliki komitmen sebagai mahluk zoon politician terhadap mereka yang tertindas, untuk bersama-sama berusaha mengusahakan pembebasan. Dengan demikian, memfungsikan agama dalam konteks sekarang dan dimasa yang akan datang, tidak lagi cukup dengan berbicara atau menafsirkan tentang tuhan (seperti arti teologi selama ini ilmu tentang tuhan), tetapi tidak kalah penting ikut terlibat mengubah kondisi material yang telah membawa masyarakat dalam situasi de Humanisasi itu.

Tampaknya respon kalangan modernisasi Islam berangkat dari kepedulian akan keterbelakangan umat Islam d dunia sekarang. Keterbelakangan itu disebabkan oleh kepicikan berpikir, kebodohan dan ketertutupan dalam memahami ajaran agamanya sendiri. Itulah yang membuat umat Islam tertinggal dari kemajuan yang dicapai barat.

Paradigma modernisasi Islam cenderung melakukan liberalisasi pandangan yang adaptif terhadap kemajuan zaman tanpa harus meninggalkan sikap kritis terhadap unsur negatif dari proses modernisasi. 

Jadi bagi kalangan modernisasi Islam, persoalannya adalah bagaimana dengan tradisi teks mengembangkan pesan Islam dalam konteks perubahan sosial. Hal ini sangat berbeda dengan kalangan Islamisasi yang cenderung berupaya menggali teks dalam rangka mengendalikan perubahan sosial.

Oleh karena itu, kalangan terakhir ini cenderung lebih dulu merumuskan ukuran normatif di berbagai bidang kehidupan termasuk ilmu, teori ilmu-ilmu sosial, sistem ekonomi, bahkan busana sehingga ditemukan corak yang lebih khas Islam. 

Oleh karena kecenderungan Islamisasi berangkat dari teks atau sumber wahyu, watak nya sangat totalistis, yang dalam semua segi kehidupan harus diresapi dengan norma Islam. 

Sehingga, sangat tidak mungkin munculnya ruang yang kosong untuk menerima kenyataan yang bersifat partikularistis atau kemajemukan. Sedangkan paradigma modernisasi dalam pemikiran Islam tampaknya lebih menampilkan kelenturan, keterbukaan dalam menghadapi dunia yang plural dan terus berubah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun