Mohon tunggu...
Hantus Tommy
Hantus Tommy Mohon Tunggu... Bankir - Saya bekerja di salah satu BPR (Bank Perkreditan Rakyat) di Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Alumni Arsitektur Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Bekerja di bidang perbankan segmen mikro, berasal dari kota Balikpapan (Kalimantan Timur) dan sekarang berdomisili di Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Semangat Anak Cerebral Palsy

8 Oktober 2015   10:29 Diperbarui: 5 Oktober 2016   01:08 1290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Cerebral Palsy Day (sumber: noahsmiracle.blogspot.co.id)"][/caption]

Setiap orang ingin dilahirkan sempurna secara fisik ke dalam dunia, namun tidak semua dilahirkan dengan fisik sempurna. Terkadang terlahir sempurna secara fisik namun perjalanan waktu dalam pertumbuhan mengalami gangguan pertumbuhan secara fisik sehingga mengalami ketidaksempurnaan dalam fisiknya.

Bahkan setiap pasangan suami istri (pasutri) pun mendambakan anak-anak dilahirkan dengan sempurna secara fisik. Tidak ada yang menginginkan anaknya lahir tidak sempurna (anak berkebutuhan khusus). Namun Tuhan yang menentukan dan mengijinkan anak berkebutuhan khusus lahir kepada pasutri yang Tuhan kehendaki.

Bagaimana perasaan (setiap) pasutri yang memiliki anak-anaknya mengalami gangguan secara fisik? Pastinya sangat sedih, namun apakah kesedihan itu berkepanjangan?? Tentunya tidak… Apakah mereka kecewa?? Tidak semua kecewa, meskipun ada yang kecewa karena mereka tidak siap menerima keadaan hidup yang dialaminya.

Masih ada pasutri-pasutri yang tidak kecewa karena mereka memiliki kesabaran dan ketabahan untuk menerima anak-anak tersebut sebagai anugerah yang Tuhan berikan kepada mereka.

Kesabaran dan ketabahan mereka adalah karena ada cinta kasih (love) yang mereka miliki sehingga mereka mampu merawat dan mendidik anak berkebutuhan khusus. Anak berkebutuhan khusus ini ada beberapa tipe dalam pengelompokannya, salah satunya adalah anak cerebral palsy (CP). 

Anakku, Anak Cerebral Palsy 

Saya dan istri adalah bagian dari para pasutri yang memiliki anak CP yang pernah saya curahkan dalam tulisan di Semangatmu Oh, Anakku. Anak saya mengalami mikrosefali (pertumbuhan bagian lingkar kepala tidak sesuai dengan lingkar kepala seusianya) dari lahirnya. Sehingga secara medis anak kami mengalami perlambatan pertumbuhan dalam fisiknya. Seiring waktu dengan semangat dan kasih sayang yang kami berikan kepada anak kami, Kaleb. Dia memiliki semangat dalam menjalani hari-hari bersama kami.

[caption caption="Kami bersama Kaleb (sumber: FB hantustommy)"]

[/caption]

Saya dan istri tetap bersyukur memiliki Kaleb meskipun dia mengalami CP. Kami juga tidak sendirian, masih ada pasutri-pasutri lain yang memiliki semangat dalam merawat dan mendidik anak-anak CP. Saya diperkenalkan oleh teman saya, mba Heny (mama dari Janitra) untuk bergabung di group media sosial (medsos) yaitu WAHANA KELUARGA CP (accept, love, respect) dan Anak Cerebral Palsy Indonesia (sharing, hope and support).

[caption caption="accept, love, respect.... (sumber: FB Wahana Keluarga CP)"]

[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun