Mohon tunggu...
han sebastian
han sebastian Mohon Tunggu... Wiraswasta - Han Sebastian

I'm not ferfect but limited edition

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Tragedi Menyedihkan Suporter Sepakbola

21 Oktober 2015   17:23 Diperbarui: 21 Oktober 2015   17:23 558
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

 

Sepakbola masa kini telah menjadi sugesti bagi orang-orang yang larut didalamnya, para pemain memiliki kebanggaan tersendiri ketika merumput di lapangan hijau, apalagi ketika mereka berhasil mencetak gol dan membuat penyelamatan gemilang serta memenangkan sebuah pertandingan, begitu pun pelatih, staf dan orang-orang yang berada dibelakang mereka. Para penonton pun tak kalah heboh, mereka seakan-akan tak memiliki beban kehidupan, bernyanyi, berjingkrak, dan berteriak-teriak ketika menyaksikan pertandingan, oleh sebab itulah sepakbola menjadi olahraga yang sangat popular dan paling digemari di seantero jagat.

ketika kita mencoba melihat sepakbola dari sudut sempit, ada beberapa hal yang membuat bulu kuduk berdiri dan memilukan, bahkan tidak sedikit yang menguras air mata. Salah satunya yang sering terjadi pada para pendukung tim atau yang lebih populer dengan sebutan suporter, mereka merupakan bagian penting dari perjalanan sebuah tim, bahkan sampai dicap sebagai pemain ke dua belas dari sebuah kesebelasan. Namun terkadang apa yang dilakukan para suporter dalam mendukung sebuah tim terlalu berlebihan bahkan banyak yang berujung tragedi memilukan, yang tentunya merusak citra dunia sepakbola.

Salah satu tragedi kelabu dunia sepakbola adalah tragedi berdarah yang terjadi pada tanggal 29 mei 1985 di stadion heysel, Brussel, Belgia, yang melibatkan suporter Juventus dan Liverpool yang saat itu mendukung tim kesayangan mereka berlaga di final Piala Champion (sekarang Liga Champion). 39 orang meregang nyawa dalam tragedi ini, dan diketahui 32 orang adalah suporter Juventus, 4 warga Negara belgia, 2 orang prancis dan seorang asal irlandia, sementara 600 lainnya mengalami luka-luka. Kondisi buruk stadion heysel lah yang dituding sebagai penyebab terjadinya peristiwa ini, yang sontak menjadi perhatian dunia kala itu, bahkan perdana mentri inggris, Margaret Tachter mendesak FA untuk melarang tim-tim inggris bermain di Eropa, yang kemudian berubah menjadi diseluruh Dunia.

Selama lima tahun tim-tim Inggris hanya boleh melakukan pertandingan persahabatan saja di luar Inggris, dan khusus untuk Liverpool hukuman tersebut berlaku untuk enam tahun, karena menurut UEFA kesalahan berada di pihak Liverpool setelah dilakukan penyelidikan sebelumnya, kondisi ini jelas merusak reputasi klub-klub Inggris di Eropa dan Dunia karena yang saat itu sedang jaya-jayanya. Sebuah tugu peringatan pun dibangun dan diresmikan tepat 20 tahun setelah kejadian tersebut yaitu pada tanggal 29 mei 2005 berbentuk jam matahari yang dihiasi batu dari italia dan belgia. Sebuah puisi Funeral Blues oleh penyair inggris W.H. Auden melengkapi simbolisasi kesedihan tiga Negara, 39 lampu bersinar untuk setiap korban, tugu peringataan ini didesain oleh seniman prancis Patrick Remoux. Pertandingan antara Juventus vs Liverpool sendiri dimenangkan oleh Juventus dengan skor 1-0 melalui eksekusi penalti Michael Platini, dan peristiwa ini dikenang dengan nama Tragedi Heysel yang slalu diperingati setiap tahunnya.

Kemudian ada peristiwa yang dikenal dengan nama Tragedi Hillsborough, yang menjadi kandang dari Sheffield Wednesday dan lagi-lagi melibatkan suporter Liverpool setelah sebelumnya terlibat dalam Tragedi Heysel di tahun 1985. Ketika itu pertandingan final Piala FA antara Liverpool vs Nottingham Forest, peristiwa yang terjadi pada tanggal 15 april 1989 ini menjadi yang terbesar di dunia sepakbola Britania Raya dan ketiga di Dunia. Karena mengakibatkan sedikitnya 96 orang tewas yang terdiri dari 89 laki-laki dan 7 orang perempuan, dan 730 orang terluka di dalam stadion dan 36 terluka diluar stadion, salah satu korban tewas tersebut terdapat bocah laki-laki yang baru berusia 10 tahun bernama Jhon-Paul Gilhooley yang merupakan sepupu kapten Liverpool saat ini, Steven Gerard.

Setelah dilakukan penyelidikan oleh komisi bernama Hillsborough Independent Panel (HIP), ditemukanlah beberapa dokumen yang mengungkap fakta terjadinya peristiwa tersebut, salah satu isi dokumen tersebut menyatakan, tragedi Hillsborough terjadi karena kelalaian polisi dalam mengantisipasi membludaknya penonton. Selain itu, dokumen tersebut mengungkapkan bahwa South Yorkshire Police (SYP) bersama dengan panitia pelaksana pertandingan membelokkan isi berita acara setelah terjadinya peristiwa ini, dan ditengarai adanya rekayasa berbagai pihak.

Sepakbola Inggris Raya seakan-akan memang menjadi gudangnya Tragedi memilukan suporter sepakbola, karena jauh hari sebelum tragedi Hillsborough di tahun 1989, telah terjadi peristiwa maut pada tahun 1902 di Glasgow, Skotlandia. Peristiwa yang dikenal dengan Tragedi Ibrox ini terjadi pada tanggal 5 April, penyebab terjadinya yaitu akibat runtuhnya tribun penonton yang kemudian menewaskan sedikitnya 25 orang dan dan mencederai kurang lebih 517 orang. Pada saat itu suporter sedang menyaksikan pertandingan antara timnas Skotlandia dan Inggris di stadion Ibrox.

Dan sedihnya, stadion Ibrox kembali mengalami tragedi, yang kedua terjadi tahun 1961 yang memakan korban tewas sebanyak 2 orang. Dan yang ketiga terjadi pada tanggal 2 Januari 1971. Tragedi ini terjadi pada saat pertandingan dua klub besar kota Glasgow saling berhadapan, antara Rangers dan Celtic. Peristiwa ini disebabkan karena penonton Rangers yang sudah keluar kemudian secara serempak hendak kembali masuk ke dalam stadion, akibatnya banyak yang terhimpit dan kehabisan nafas. Kejadian ini telah merenggut nyawa sebanyak 66 orang dan lebih dari 200 orang mengalami cedra serius bahkan banyak dari anak-anak yang menjadi korban.

Tragedi Burnden Park terjadi pada tanggal 9 Maret 1946,  Burnden Park sendiri adalah kandang dari klub Bolton Wanderers sampai tahun 1997 dan stadion ini kemudian dihancurkan pada tahun 1999. Tragedi ini terjadi ketika pertandingan antara Bolton Wanderers melawan Stoke City, kejadian ini akibat dari rubuhnya tembok stadion yang kemudian menyebabkan 33 orang tewas dan lebih dari 400 orang lainnya luka-luka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun