Mohon tunggu...
Handy Fernandy
Handy Fernandy Mohon Tunggu... Dosen - Pelaku Industri Kreatif

Dosen Teknik Informatika Universitas Nahdatul Ulama Indonesia (Unusia) Pengurus Yayasan Gerakan Indonesia Sadar Bencana (Graisena)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kedaulatan Energi Gas untuk Terangi Indonesia

4 November 2015   14:10 Diperbarui: 4 November 2015   14:29 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (Sumber: rumahdanie.blogspot.com)

Sewaktu kecil kita diceritakan bahwa Indonesia adalah negara yang memiliki kedaulatan energi. Sumber daya alam di Indonesia tidak akan habis untuk menghidupi anak cucu hingga ratusan tahun yang akan datang. Tetapi seiring dengan terus meningkatnya jumlah penduduk, kebutuhan akan energi pun terus meningkat.

Saat ini, minyak bumi masih menjadi primadona untuk dijadikan sebagai sumber energi. Namun seperti yang kita ketahui bersama, cadangan minyak bumi di Indonesia terus menipis. Menurut berita yang dilansir Kompas, diperkirakan cadangan minyak nasional saat ini tinggal 3,7 miliar barrel atau kita hanya akan menikmati selama 10 tahun lagi.

Oleh sebab itu jika tidak diiringi dengan konservasi dan diversifikasi, maka ketahanan energi kita akan terancam. Salah satu solusi untuk mempertanahkan ketahan energi di Indonesia adalah dengan memanfaatkan gas bumi.

PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk disingkat PGN merupakan perusahaan energi yang bergerak di bidang transportasi dan distribusi gas bumi. PGN lah yang menjembatani pasokan gas bumi yang ada di Indonesia dengan konsumen di seluruh penjuru nusantara.

Saat ini sering kita rasakan krisis energi menjadi sebuah permasalahan yang sulit dihindari, terasa atau tidak, saat ini Indonesia sedang mengalami krisis energi. Terbaru kita dihinggapi masalah byar pet atau mati lampu.

Bila penulis yang tinggal di Depok hanya baru kemarin Senin (2/11) merasakan mati lampu, di daerah-daerah lain justru sudah merasakan mati lampu secara bergiliran. Misalnya saja,di Kota Jambi, diberitakan oleh Tribun Jambi pada, Rabu(4/11) sehari sudah terjadi emapt kali mati lampu. Kejadian lebih parah diberitakan Republika yang menuliskan selama sebulan terakhir, Kota Lampung sering terjadi mati lampu baik siang maupun malam hari.Hal ini menandakan ancaman krisis energi di depan mata.

Oleh sebab itu dibutuhkan pemecah masalah atau solusi agar kejadian serupa tidak terulang kembali, karena kejadian mati lampu secara paksa atau yang biasa dikenal dengan istilah pemadaman bergilir sudah terjadi sejak puluhan tahun dan belum ada solusi konkrit perihal defisit listrik dalam memenuhi kebutuhan kebutuhan industri dan rumah tangga.

Salah satu solusi jitu menurut penulis adanya dengan membangun pembangkit listrik tenaga gas alam. Mengingat cadangan gas bumi yang dimiliki Indonesia lebih banyak dibandingkan dengan cadangan minyak bumi. Gas bumi pun dapat dijadikan pilihan sumber energi masa depan.

Selain ramah lingkungan, penggunaan gas bumi sebagai sumber energi pembangkit listrik memberikan nilai efisiensi yang jauh lebih menguntungkan dibandingkan dengan penggunaan bahan bakar minyak atau batu bara.

Saat ini PGN tengan mendorong gas bumi sebagai salah satu sumber energi utama menuju ketahanan energi. Saat ini perusahaan milik negara tersebut tengah merampungkan beberapa proyek pengembangan infrastruktur jaringan gas bumi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun