Lupakan episode kemarin, mari menuju episode berikutnya. Sebab larut dalam kegembiraan adalah petaka dalam situasi perang.Â
Sungguh ini bukan soal suka tidak suka, mendukung or tidak mendukung. Namun secara  statistik menuju putaran kedua, sekarang ini posisi Anis-Sandi melayang jauh diatas Ahok-Djarot. Itu fakta!
Saat ini Loyalis Anis-Sandi bahkan sudah membayangkan "pesta" kemenangan. Bukan tanpa sebab, diatas kertas mereka mampu melibas Aho-Djarot pada putaran kedua.
Jika orang jeli memperhatikan masa kampanye kemarin, anda akan temukan bahwa pendukung paslon 1 & 3 sesungguhnya datang dari basis yang sama. Mereka memiliki chemistry yang kuat. Bahkan sering kita temukan statement dari pendukung kedua paslon ASAL BUKAN AHOK. Terdapat juga beberapa gbr dimana hanya ada gbr paslon 1 & 3.Â
Berangkat dari fakta tersebut, pada putaran kedua dimana head to head antara paslon 2 vs 3, secara statistik pendukung paslon 1 akan bergerombol mendukung paslon 3. Itu artinya pasangan Anis-Sandi akan keluar sebagai jawara dan pendukungnya akan bersorak gembira diakhir pesta.
Artinya, suka atau tidak suka, hanya KEAJAIBAN yang bisa membuat Ahok-Djarot kembali memimpin Jakarta. Sesudah itu, kita tidak akan melihat lagi seorang Ahok yang begitu tegas merapikan ibu kota dari tempat kumuh, bangunan liar, membangun taman, merapikan jalan, membersihkan kali dsb.
Hanya satu cara membuat keajaiban, pendukung Ahok-Djarot harus super duper aktif berkampanye.Â
BERTARUNG DI MEDSOS
Pada putaran kedua, tidak diperbolehkan adanya kampanye terbuka, tapi tidak ada larangan di MEDSOS. Dan hanya ada satu kali debat.
So, pertarungan berbagai netizen di MEDSOS akan sangat menentukan siapa yang keluar sebagai juara.Â
Jika kita perhatikan debat PILGUB Â 1-3 kemarin, keunggulan Ahok-Djarot terletak pada data dan visi misih yg lebih realistis, bukan sekedar gombalan janji-janji muluk2 semata. Sementara kelemahannya terletak pada beberapa program yang belum tercapai sesuai target.