Turnamen bulutangkis BWF level Super 750 Denmark Open 2018 berakhir Minggu (21/10/2018) kemarin. Ada banyak drama yan tersaji di turnamen tertinggi kedua setelah All England Open, Indonesia Open dan China Open 2018 (level Super 1000--dulu Super Serie Premier) ini.
Dari rontoknya beberapa pemain unggulan di babak awal, tiga diantaranya berstatus juara dunia 2018. Hingga tidak ada satupun juara bertahan yang mampu mempertahankan gelarnya. Lima juara di lima final 2018, merupakan "juara baru".
Ya, lima juara tahun lalu, Srikanth Kidambi (tunggal putra), Ratchanok Intanon (tunggal putri), Liu Cheng/Zhang Nan (ganda putra), Lee So-hee/Shin Seung-chan (ganda putri) dan Thang Chun Man (ganda campuran), semuanya tumbang. Hanya Kidambi yang lumayan bisa melaju hingga semifinal. Sementara empat lainnya out di putaran kedua (babak 16 besar).
Dan, bagi Indonesia, Denmark Open yang berlangsung di kota Odense, tak ubahnya sebuah "paket kiriman". Paket kiriman yang berisi kabar menyenangkan dan sebaliknya. Paket berupa harapan yang perlu terus dijaga agar tumbuh subur. Serta paket berupa tantangan yang butuh kerja keras untuk diubah menjadi lebih baik.
Mari menengok 'isi paket' berupa harapan lebih dulu. Sebab, dengan memiliki harapan, kita akan bisa lebih optimis. Menurut saya, setidaknya ada tiga kabar bagus yang muncul dari Odense untuk Indonesia.
Ilmu 'move on" dari Marcus/Kevin dan pantang menyerah ala Gregoria Mariska
Pertama, tentu saja kabar ganda putra Marcus Gideon/Kevin Sanjaya yang tampil sebagai juara usai mengalahkan ganda putra terbaik Jepang, Takeshi Kamura/Keigo Sonoda, 21-15, 21-16 hanya dalam waktu 36 menit.
Lho, bukankah Marcus/Kevin sudah sering juara, apa istimewanya gelar Denmark Open 2018?
Benar, sejatinya bukan sebuah kejutan besar bila Marcus/Kevin juara karena mereka 'langganan' naik podium utama. Denmark Open merupakan gelar keenam mereka di turnamen BWF World Tour tahun ini. Bila digabung dengan medali emas Asian Games 2018, pasangan yang oleh fans mereka dijuluki Duo Minions ini sudah meraih tujuh gelar di tahun ini.
Namun, Denmark Open 2018 tetap punya nilai lebih. Sebab, Marcus/Kevin benar-benar memperlihatkan kualitas mereka sebagai the real champion. Juara sejati yang mampu tampil konsisten di level tertinggi dan juga bisa segera bangkit dari kegagalan.
Kita tahu, di turnamen terakhir yang mereka ikuti, China Open 2018 pada akhir September lalu, mereka gagal mempertahankan gelar usai terhenti di semifinal. Â