Mohon tunggu...
Gunawan
Gunawan Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Sekedar ingin berbagi melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ahok dan Arcandra Sama-sama Dibenci Mafia dan Politikus Busuk

14 September 2016   13:18 Diperbarui: 14 September 2016   13:27 6699
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
AHOK DAN ARCANDRA DUO ANTI MAFIA DAN POLITIKUS BUSUK sumber https://www.facebook.com/Gunawan Hutapea

Siapa bilang Ahok dibenci karena agama bukan Islam atau disebut kafir oleh orang-orang yang benci padanya. Arcandra yang jelas-jelas muslim juga dibenci dan dihalang-halangi untuk jadi menteri ESDM lagi. Hal yang sama terjadi kepada Ahok yang dibenci dan dihalang-halangi untuk jadi gubernur DKI lagi.

Jadi bulshit mereka itu membela kepentingan agama dengan kedok jangan pilih pemimpin kafir. Namun nyatanya Arcandra yang jelas-jelas muslim juga dihalang-halangi untuk jadi menteri ESDM. Ahok adalah musuh mafia dan politikus busuk di DKI dan juga daerah lainnya yang malu karena tidak bisa mengikuti sepak terjang Ahok.

Sedangkan Arcandra sudah terbukti bisa berprestasi di negeri paman Sam dan sudah mengorbankan karirnya disana untuk demi bisa mengabdi dan membangun ibu pertiwi. Apa lacur karena gara-gara kesalahan administratif akhirnya dia dihjegal sana sini. bahkan gara-gara sangat keukeh menjegal Arcandra sampai-sampai mengancam akan melengserkan Jokowi.

Arcandra dan Ahok dua orang yang cemerlang dan ingin membabat mafia dan politikus busuk di negeri ini. Yang satu membabat mafia anggaran di pemerintahan daerah khususnya DKI dan yang satu lagi akan membabat mafia anggaran di kementerian khususnya ESDM yang memang lahan yang sangat basah dan menjadi rebutan para politikus untuk bisa menggerogoti di sana.

Memang tidak bisa membandingkan aple to aple antara Ahok dan Arcandra tapi memang mereka berdua adalah apel unggul yang mahal dan sangat langka. Namun bagi yang tidak suka apel mereka tetap akan menolaknya buan karena apel yang satu ditanam dan dijual oleh non muslim sedangkan apel yang satu lagi ditanam dan dijual oleh orang muslim namun tetap saja pembenci apel ini akan menolak mereka berdua.

Kalau alasan mereka yang benci Ahok adalah masalah kekafiran dan bukan dari golongan non muslim sangat aneh karena negara kita bukan negara Islam dan sangat menjunjung tinggi keanekaragaman dan anti SARA. Sedangkan para pembenci Arcandra sekarang mengusung standar moral dan bahkan seorang politikus dari demokrat jelas-jelas menuduh Arcandra sebagai pengkhianat.

Tuduhan dengan alasan abstrak bahkan absurd yang terlalu dipaksakan dan dicari-cari untuk menjegal Ahok dan Arcandra ini sebenarnya sudah dapat terendus di publik dan rakyat yang sudah luas wawasannya tidak akan tertipu dengan cara-cara mafia dan politikus busuk itu.

Saya yakin dan percaya bahwa saat ini usaha-usaha ntuk menjegal orang-orang ynag memang ingin memajukan negara tidak akan mudah semudah jamnnya Eyang Amin Rasis yang melakukan politik kotor berkedok agama dan keyakinan namun nyatanya untuk kepentingan pribadi dan golongannya sendiri.

Saat ini gencar tersebar di medsos upaya  pembunuhan karakter untuk Arcandra sedangkan Ahok usaha itu sudah lama dilakukan dengan menjuluki Ahok sebagai orang yang kasar ,bengis dan muluitnya kotor dengan mengulang-ulang kata taik dan nenek lu yang selalu digunakan untuk mendeskreditkan Ahok Sampai - sampai pendukung Ahok disebut sebagai "taiker".

Demikian pula Arcandra dilancarkan pembunuhan karakter melalui media dan medsos. Arcandra dituduh pengkhianat, penipu dan tidak jujur dan dituduh integritasnya untuk negara diragukan 

Arcandra itu seorang ahli di bidang teknologi dan perhitungan biaya eksploitasi minyak. Makanya gebrakan utamanya adalah men-challenge perusahaan2 asing rekanan migas utk bersama-sama menghitung biaya mereka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun