Mohon tunggu...
Aditia Ginantaka
Aditia Ginantaka Mohon Tunggu... karyawan swasta -

saya seorang aktivis pembinaan manusia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perubahan adalah Kebutuhan

10 April 2012   09:35 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:48 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Berkerja mengupayakan perubahan, dari kondisi tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi paham dan dari tidak bisa menjadi terampil, itulah salah satu tugas seorang guru. Seorang guru menjadi ujung tombak proses pertumbuhan kapasitas sumber daya manusia, keberadaannya menjawab kebutuhan akan generasi yang mampu menjadikan sebuah bangsa memiliki kekuatan dan kemandirian dalam memenuhi tuntutan hidupnya. Peran strategis tersebut menjadikan keberadaan seorang guru menjadi hal yang tidak dapat ditawar lagi, bukan hanya sebatas melengkapi seremonial proses belajar-mengajar tetapi menanamkan semangat dan memberikan inspirasi untuk terus tumbuh dan berubah kearah yang lebih baik.

Berbicara mengenai kebutuhan guru, sepertinya  bangsa ini memiliki sumber daya manusia yang memadai dari segi jumlah untuk dapat mengisi setiap kekosongan bangku-bangku di ruang guru. Namun, yang menjadi kendala pemenuhan kebutuhan itu adalah tumbuhnya persepsi sebagian orang bahwa menjadi guru bukanlah sebuah kebanggaan, menjadi guru identik dengan kesejahteraan yang rendah atau kadang jenjang karir sebagai guru kurang menjanjikan. Disisi yang lain ada sebagian yang mempersepsikan bahwa guru akan selalu dibutuhkan, sehingga peluang untuk menjadi guru dan mengajar cukup besar, dan syarat untuk menjadi guru cukup mudah, siapapun bisa menjadi guru. Namun, itu tidak diimbangi dengan bekal kapasitas dan kompetensi yang memadai, sehingga menjadi guru yang asal-asalan dalam menjalankan tugasnya, dan seolah-olah pekerjaan sebagai guru menjadi pelarian ditengah kesulitan mencari pekerjaan.


Sebagai bangsa yang besar, hal ini rupanya menjadikan kita memiliki berbagai permasalahan besar yang menuntut untuk ditangani dengan segera. Jeff Davidson menjelaskan bahwa perubahan merujuk pada sebuah terjadinya sesuatu yang berbeda dengan sebelumnya. Perubahan juga bisa bermakna melakukan hal dengan cara baru, mengikuti jalur baru, memasang sistem baru, mengadopsi teknologi baru. Berbagai macam fenomena yang muncul dalam dunia pendidikan, menuntut adanya upaya perubahan dalam proses pemenuhan kebutuhan guru sebagai agen perubahan yang memadai dari segi kuantitas dan kualitas.


Berbagai macam fenomena yang muncul dalam dunia pendidikan, menuntut adanya upaya perubahan dalam proses pemenuhan kebutuhan guru sebagai agen perubahan yang memadai dari segi kuantitas dan kualitas. Melalui wadah sekolah guru Indonesia (SGI) yang dibentuk oleh Dompet Dhuafa, upaya  perubahan itu dilakukan dan jawaban atas teka-teki dunia pendidikan saat ini akan segera ditemukan. Mengawali langkah dengan semangat idealisme “Bangga jadi guru, Guru berkarakter menggenggam Indonesia”, beberapa kendala yang ada di depan mata sedikit demi sedikit akan diturunkan kadarnya, dan dipertajam solusinya. Melalui rancangan sistem kurikulum berbasis kompetensi dan karakter, serta pembudayaan kebiasaan baik melalui pembinaan di asrama, sekolah guru indonesia mencoba memenuhi kebutuhan Guru yang tidak hanya sekedar mampu mengajar, tetapi juga mendidik dengan penuh keteladanan dengan menjadi guru model yang berkarakter pemimpin. Pembinaan kompetensi keguruan, pembangunan karakter dan penumbuhan semangat kebangsaan serta kepedulian sosial menjadi sebuah nilai tambah yang akan melengkapi kapasitas personal guru yang lahir dari semangat kecintaan kepada profesi dan juga bangsa ini. Dengan upaya yang terintegrasi dan penuh dedikasi untuk mewujudkan perubahan kualitas pendidikan, sekolah guru Indonesia akan mencetak guru-guru berkualitas ditahun ketiga pada tahun 2012, yang kemudian akan didistribusikan keseluruh pelosok negeri, untuk mewujudkan sebuah bangsa yang cerdas dan berkarakter

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun