[caption id="attachment_97800" align="aligncenter" width="1028" caption="Google;Rencana Jembatan Selat Sunda"][/caption]
Jembatan Selat Sunda yang sedang diproses perencanaannya melalui Menteri Pekerjaan Umum(PU) ternyata mencakup infrastructure bukan hanya membangun transportasi darat jalan raya dan rel Kereta api sebagai penghubung pulau Sumatera-Pulau Jawa tetapi juga meliputi utilitas air,listrik,minyak/gas, Telekomunikasi dan pengembangan kawasan disekitar jembatan.
Program pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS) terus dilakukan dan kementerian PU telah menerbitkan Keppres No.36 Tahun 2009 tentang Tim Nasional persiapan pembangunan JSS. Dikhabarkan bahwa dalam raker dengan Menteri PU, Komisi V DPR RI mendesak pemerintah untuk mempercepat penyelesaian kajian dengan memasukkan prediksi dampak aktifitas Gunung anak kerakatau dalam suatu kajian tehnis.
Menurut perhitungan biaya pembangunan jalan raya belum termasuk jalan kereta api mencapai 100 triliun, jika dengan pembangunan rel kereta api maka biaya untuk itu menjadi 150 triliun, belum lagi untuk utilitas lainnya seperti air, listrik,minyak/gas, telekomunikasi dan pengembangan kawasannya,dan menurut rencana melewati pulau Sangiang dan 2 palung dengan kedalaman 120 meter. Pemerintah pusat menilai kajian berdasarkan Keppres No.36 Tahun 2009 belum mengakomodir karakteristik proyek pembangunan JSS, masih diperlukan payung hukum lain berupa Perpres hususyang kemungkinan akan terbit dibulan April mendatang.
Jembatan Selat Sunda ini didisain dengan ketinggian 75 meter, lebar jembatan adalah 65 meter, merupakan jembatan antar pulau yang terpanjang kedua didunia, dengan study kelayakannya dan basic design oleh Badan Usaha akan dilakukan pada tahun 2014.
Terlepas dari motif apapun tentu kita berharap agar rencana pembangunan ini berlanjut bukan hanya sekedar untuk memberi harapan bagi masyarakat tetapi pembangunan ini memang saatnya kita memilikinya, pertumbuhan penduduk yang dibarengi perkembangan tehnology dewasa ini sudah memungkinkan dilaksanakannya program mega pryek ini. Bila pembangunan JSS selesai tentu kesenjangan ekonomi antara penduduk di Jawa dengan penduduk di Sumatera menjadi lebih dekat, dan masuknya wisatawan asing atau domestic di kedua Provinsi Lampung dan Provinsi Banten hususnya akan meningkat, sekaligus meningkatkan devisa Negara.