Pandji Pragiwaksono Stand-up bersama Politikus Muda dan CEO DANA Untuk The Light Indonesia

Pulomas, 6 Juli 2019 -- Komunitas anak muda, The Light Indonesia mengadakan konferensi untuk anak-anak SMA se-Jabodetabek yang bertepatan dengan momen liburan pasca akhir semester. Bertemakan "Anak Muda 4.0". The Light Indonesia membungkus konsep mini-talk ini dengan nama Generator 2.0 bertempat di auditorium kampus Indonesia International Institute for Life Sciences (i3L) Pulomas sebagai sponsor utama, yang juga pernah diadakan tahun 2018 (Generator 1.0). Tahun ini BukaLapak, i3L, dan DANA turut menjadi sponsor acara ini. 

Nama acara tersebut diambil dari moto komunitas itu sendiri yaitu "Generosity can beat the poverty" yang mana diharapkan para generator memiliki peran dalam menerapkan nilai generosity (kebaikan). Generator 2.0 juga berdekatan dengan ulang tahun The Light Indonesia yang kedua, sehingga sebagai perayaan juga, acara ini mengundang pembicara dari politisi muda, pelaku industri kreatif, serta komunitas. 

Dimulai dari pukul 09.00 sampai 18.00, 300 lebih peserta yang hadir dari 50 SMA se-Jabodetabek ini disuguhi rentetan acara yang tidak didapatkan di sekolah-sekolah, antara lain main-conference dengan konsep mini talk bersama Pandji Pragiwaksono sebagai host, Vincent Iswara CEO DANA, Tsamara Amany, dan Faldo Maldini. Selesai acara utama, para peserta disambut dengan booth makanan dan minuman, yang pembayarannya dilakukan melalui scan barcode dari aplikasi DANA. Saat registrasi, peserta terdaftar melakukan aktifasi akun dan mendapatkan top up otomatis senilai Rp. 25.000.

Bertempat di Auditorium kampus i3L, di depan anak-anak SMA, Vincent, Tsamara, dan Faldo, Pandji Pragiwaksono membawakan vibe obrolan yang relevan dengan topik "Anak Muda 4.0". "We are what we know. Keputusan kita bergantung pada pengetahuan kita. Semakin banyak pengetahuan kita, semakin baik keputusan yang kita ambil. 

Semakin baik keputusan yang kita ambil maka semakin berpengaruh keputusan itu untuk orang lain (publik)" cerita Pandji sebelum mengundang pembicara lainnya naik ke panggung. Dengan gaya khas stand-up comedy nya, Pandji juga sempat menjadikan Faldo Maldini yang duduk di depan panggung sebagai bahan bercandaan. 

Pandji juga mendukung luasnya kesempatan berdiskusi di antara anak muda. "Generator 2.0 punya satu karakter yang menarik, ngasih peluang yang luas banget untuk obrolan dan tanya jawab terjadi. Jadi saya biasanya tuh talk show sejam setengah, dua jam, ini 140 menit lebih, 2 jam lebih, dan ruang untuk QnA nya aja 40 menit, artinya apa, ketika ada diskusi terjadi, diskusinya gak harus buru-buru. Jadi semua yang musti ditanya bisa ditanya, dan yang ngerasain manfaatnya itu penonton ketika ada yang mau bertanya. Itu aja ruang pertanyaannya udah banyak kayak gitu, masih pada ga brenti, artinya apa, artinya emang seru acaranya."

CEO DANA, Vincent Iswara yang memiliki latar belakang computer science ini juga berbagi banyak soal lika-likunya hingga saat ini dan bagaimana ia tetap optimis dengan Indonesia. "Responsibility made me do what I wanna do with my life. I realize now that I don't hate Indonesia rather disappointed with it, we are given heaven but why we are poor? I feel if it's not me then who will make a change?".

Generator 2.0 beserta antsusiasme anak-anak SMA di auditorium i3L sangat diapresiasi oleh Vincent. "Partisipasinya, suasananya, mood nya mereka, inisiatif mereka itu bagus sekali, karena kalo kita lihat kan siapa aja yang bertanya, yang ber-comment banyak sekali yang raise hands. 

Terus kita juga melihat bahwa, dari partisipan-partisipannya itu sangat serius, mereka fokus semua dengan pembicara-pembicaranya, kita tidak lihat yang berbincang-bincang sendiri dan bener-bener lihat ke depan. Jadi saya sangat enthusiastic dengan event ini, dan kita harap event ini bisa berlangsung terus, karena kita bisa melihat ke depannya ini bisa menjadi salah satu acara yang impactful to the next generation of young leaders."

Referensi:

• anakmuda4.0
• industri4.0
• menterimilenial2019
• pendidikan
• digital
• kompas