Mohon tunggu...
Fristianty Ltrn
Fristianty Ltrn Mohon Tunggu... Administrasi - NGO

Penulis Pemula

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Berapa Lama Cinta Bertahan? Mari Coba Medsos Memberi Solusi

24 Juli 2017   00:22 Diperbarui: 24 Juli 2017   00:32 1707
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Baru baru ini saya menghadiri sebuah undangan pernikahan. Acara nya indah, khidmat, juga megah dan dihadiri banyak tamu. Di tengah acara pernikahan  tiba waktunya  dimana mempelai saling mengucapkan janji pernikahan, saya bisa merasakan suara mempelai Pria cukup bergetar waktu mengatakan akan setia, saat sakit, saat susah, saat miskin. Saya mendengar lamat lamat suara si mempelai wanita, terasa agak tercekat, tertahan seperti menahan tangis ya.. terasa keharuan. 

Kebetulan saya kenal kedua mempelai cukup dekat, mereka berpacaran cukup lama dan sama sama mempersiapkan pernikahan ini dengan segenap kemampuan yang ada dan tibalah hari yang dinanti, akhirnya mereka resmi sebagai pasangan suami istri, mungkin itu salah satu alasan sehingga mereka sangat terharu dengan momen ini yang ter-transfer  juga kepada undangan yang hadir.

Kemudian di luar gedung saya bertemu dengan seorang wanita cantik, tinggi semampai, dan secara karir cukup sukses dibidangnya..saya bertanya kenapa sendirian? Karena dia sudah menikah sekitar 6 tahun yang lalu, dia hanya tertawa dan berkata " Saya ini jomblo..kemana mana selalu sendiri" dan masih di perhelatan yang sama, saya bertemu lagi dengan pasangan suami istri, dengan satu anak mereka yang masih kecil, menikah sudah sekitar 10 tahun yang lalu..komunikasi suami istri ini sering simpang siur dan beterbangan tak tentu arah..ditambah usaha suami yang kurang menjanjikan perbaikan ekonomi keluarga. Susana dingin sangat terasa bila dekat dengan mereka. Hmm, fakta fakta pernikahan di tengah masyarakat, pikir saya ketika itu.

Fenomena Cinta: Berapa lama CINTA bertahan??

Pesta pernikahan sangat dinantikan pasangan yang saling mencintai. Biasanya ditanya dan dikalkulasikan; Berapa dana yang dibutuhkan? Hampir tidak ada pesta pernikahan yang murah, apalagi kalau melaksanakan adat daerah kedua mempelai, maka angka ratusan juta sudah biasa terdengar.  Bagaimana dengan pertanyaan ini:Berapa lama cinta bertahan?.

Dunia yang kita diami ini adalah dunia yang dingin, dengan kasih yang sering berpura pura, dibalut bungkus berbagai rupa. Keluarga seharusnyalah  adalah tempat pengungsian dimana  pasangan suami istri dapat menemukan kasih yang sesungguhnya, kasih yang tulus, jujur, terbuka apa adanya. Keluarga adalah tempat yang aman, karena diterima apa adanya, tanpa perlu ditutup tutupi.  Keluarga adalah tempat berlindung dari serbuan berbagai konsep yang ditawarkan dunia ini. Keluarga adalah surga kecil sebelum kita mengecap surga sesungguhnya kelak di kehidupan kedua.

Tapi fakta berbicara lain, perselingkuhan sudah jadi hal lazim dengan berbagai istilah seperti : TTM-an, CLBK, Cyber sex, dll.

Apa soal?  Hubungan yang tidak terpelihara dan dangkal akan membunuh relasi. Lambat laun hubungan akan tawar dan tidak saling membutuhkan lagi. Apabila komunikasi pasangan sudah hanya soal soal permukaan, itu menandakan hubungan itu sudah memberi sinyal "bahaya". Kalau hubungan sudah berpura pura dan dibungkus ketidak jujuran maka kita bisa pastikan relasi disana sudah memberi sinyal "mati".

Indahnya..Medsos yang menghangatkan Cinta

Berbicara tentang keharmonisan keluarga, banyak orang yang menyalahkan Medsos. Keluarga berantakan, Medos dikambinghitamkan.. padahal sebelum menyentuh Medsos mungkin komunikasi antara suami istri tersebut sudah lama tidak terjalin dengan baik, sudah lama mereka saling tidak mempercayai, kemudian salah seorang mulai asyik dengan Medsos dan entah bagaimana kebutuhannya yang tidak terpenuhi ternyata terpenuhi disana. Seperti pisau yang tajam, bukan dipisau masalahnya tapi untuk apa pisau itu digunakan. Ibarat sebuah rumah yang dibangun di atas pasir, sekecil apapun badai rumah itu akan tumbang juga. Jangan salahkan badainya, salahkan kenapa rumah itu pondasinya sangat rapuh dan tidak kokoh.

Saya  rasa tidak ada orang yang memiliki cita cita untuk bercerai setelah dua tahun pernikahan. Atau berkeinginan setelah lima tahun pernikahan maka akan mengupayakan sebuah perselingkuhan. Boleh dibilang hampir semua orang yang menikah memiliki niat yang baik,  berharap pasangan nya akan menjadi pasangan dan teman seiringan sampai tua. Tapi dalam perjalanan yang panjang, cita cita itu tidak dibarengi dengan upaya agar relasi yang intim itu jangan terbunuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun