Mohon tunggu...
M Firmansyah
M Firmansyah Mohon Tunggu... CreativePreneur -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

"Bertekad Hijrah"

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Film Galih dan Ratna di Era Sosial Media

28 Februari 2017   06:48 Diperbarui: 28 Februari 2017   16:00 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koleksi pribadi dari screening movie galih&Ratna

Apa jadinya bila film lama yang keluar pada tahun 1979 dibangkitkan lagi dengan para pemain baru dengan suasana kekinian? maka jadinya akan terlihat di film Galih Ratna yang akan tayang 9 maret 2017, lo bisa bayangkan di film aslinya gak akan ditemui kata-kata instagram, snapchat, follower dan bahasa-bahasa sosmed, tapi di film remake ini kata-kata tersebut akan lo temui dan sangat familiar di era generasi milenial, ada dialog antara Galih dan Ratna yang jadi pesan yang kuat dari film ini, yaitu ketika kedua sejoli ini mendiskusikan soal musik, mana yang lebih asyik menikmati musik di era digital atau menikmati musik era kaset, penasaran khan... Ayo buru tiketnya di bioskop-bioskop kesayangan anda.

Di film ini juga anda bisa melihat penampakan pemain asli Galih dan Ratna, yaitu Rano karno dan Yessi Gusman, meski tampil cuma beberapa detik tapi penulis akan yakin bagian ini menjadi element of surprize dari sekian surprize di film ini, selain Rano dan Yessi film ini juga membuat anda terobati kangen nya karena beberapa nama seperti Ayu diah pasha, Hengki tornado dan Sari koeswoyo, mereka akan memberikan penampilan terkeren nya dalam film ini, belum lagi Marisa Anita presenter berita yang jadi tantenya Ratna, akan menjadi bagian surprize yang sulit dilupakan dari film yang di sutradarai oleh Lucky Kuswandy.

Seperti biasa film legendaris dengan Jumlah penonton terbanyak di jakarta 38 tahun lalu juga di ikuti oleh kesuksesan soundtrax nya, sepanjang film penonton akan di temani oleh beberapa musisi terbaik Indonesia mulai dari GAC, whitw shoes dan Sheryl akan membantu film ini menjadi lebih kuat lagi dengan latar musik yang memberikan kesan romantis ceria dan sangat berkesan, seperti film aslinya ada dua lagu yang akan di ambil untuk memperindah film ini, dua lagu itu adalah, Gita Cinta yang dibawakan oleh Sheryl dan Galih Ratna yang dibawakan oleh GAC, bagi anda yang sering ikuti konser-konser Chrisye akan sangat lekat dengan dua lagu tersebut. Dan uniknya sebelum film ini melakukan Press Screening, ternyata Konser Galih Ratna juga digelar di Kasablanka sehari sebelumnya, animo dari Generasi milenial cukup luar biasa, lebih dari 3000 tiket ludes, mereka yang masih berusia kisaran 17-25 tahun berkaraoke bersama dengan lagu-lagu tersebut, padahal usia lagu tersebut sudah 38 tahun yang lalu.

Pesan yang kuat dari film ini adalah saat masa muda menjadi sebuah penentuan bagi  perjalanan anak manusia, apakah kamu mau ikuti passion atau kamu mau ikuti kebutuhan hidup dengan membunuh cita-cita, karena setiap manusia diciptakan Tuhan dengan tugasnya masing-masing, jika panggilan tuhan meminta kamu jadi musisi dan hatimu menguatkan hal itu maka kejarlah, namun jika kamu ingin ikuti keinginan orang demi membahagiakannya itupun tak apa-apa, sangat kuat pesan tersebut tersaji di akhir-akhir film,jika anda penasaran maka jangan lupa untuk menikmati film ini bersama keluarga, oiya film ini untuk 13 tahun keatas jadi nikmati film ini dengan membawa kenangan masa remaja yang indah, karena masa itu adalah masa yang paling bertenaga dalam hidup anda.

Film ini juga bisa membawa anda pada masa betapa nikmatnya mendengarkan musik pakai kaset di era 70-80-90 an hampir semua adegan ritual nikmati musik via walkman dan kaset tergambar di film ini dan mungkin anak-anak yang lahir tahun 2000 an tidak akan nikmati keadaan ini, beberapa koleksi kaset pun di tampilkan membawa anda pada era dimana musik tak hanya lagu tapi juga disain sampul kaset dan artwork di sampul kaset tersebut, sebuah pemandangan yang tak ditemui penikmat musik di era digital.

secara keseluruhan film ini tak sama dengan film aslinya, sountrax nya juga tak kalah asyiknya dengan era Guruh soekarno, artinya film asli meledak di zamannya dan film remake nya juga diharapkan sukses dizaman ini, karena semua tergantung oleh kepiawaian dari sutradara dan crew-crew film tersebut, semakin banyak film remake yang dibuat secara total akan memperkaya khasanah perfilman kita tapi kita jangan lupa untuk menawarkan ide-ide baru dan cerita-cerita yang bervariasi agar tema film kita semakin beragam dan menarik. dengan film ini semoga akan berminculan sutradara-sutradara baru yang berani membuat film film kerendan berwarna seperti yang dilakukan sutradara-sutradara senior dahulu. Ayo nonton film Indonesia dan dukung terus ekonomi kreatif.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun