Mohon tunggu...
Firda Harzianti
Firda Harzianti Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Firda harzianti

Mahasiswi Kesehatan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Melihat Kebijakan Islam dalam Mengatasi Suatu Wabah

25 Maret 2020   14:00 Diperbarui: 25 Maret 2020   14:05 767
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

masjidibrahim.ca
masjidibrahim.ca

Wabah Covid-19 Semakin meluas di Indonesia, sejak awal kebijakan pemerintah di nilai lamban terhadap mewabahnya Covid-19 ini, pemerintah harusnya melakukan langkah tegas. Seharusnya pemerintah menutup kran ekspor-impor barang masuk dari negara-negara terdampak, menutup sementara masuknya wisatawan-wisatawan asing terutama dari negara yang terkena wabah dan tidak lagi memasukan migran atau TKA dari negara terdampak. 

Semakin hari pasien pasien yang telah positif Covid-19 pun semakin banyak, ODP dan PDP juga semakin meningkat. Bahkan dokter dokter serta tenaga medis yang menangani wabah ini pun banyak yang telah berjatuhan, padahal kita tahu bahwa tenaga kesehatan itu adalah garda terdepan dalam melawan wabah Covid-19 ini. Tenaga medis yang bisa positif virus corona ini dikarenakan ADP yang kurang memadai dan terbatas.

Ya, memang pemerintah sudah mulai melakukan kebijakan seperti self-distancing, belajar berbasis online bagi siswa dan mahasiswa tapi itu pun banyak masyarakat yang tidak mengindahkan kebijakan tersebut. Banyak juga oknum-oknum yang menimbun masker dan keperluan medis lainnya untuk di jual lebih mahal.

Pemerintah harusnya serius melindungi warganya dari ancaman virus corona dengan bertindak cepat. Sebagai pemimpin negara yang mayoritas penduduknya muslim. Pemerintah seharusnya bisa melirik bagaimana Islam mengatasi wabah penyakit menular. Karena Islam memiliki seperangkat solusi dalam mengatasi wabah pandemi seperti ini. 

Ia mengatur semua hal tak terkecuali di bidang kesehatan. Dalam Islam, kesehatan dan keamanan disejajarkan dengan kebutuhan pangan. Ini menunjukan bahwa kesehatan dan keamanan statusnya sama sebagai kebutuhan dasar yang harus dipenuhi. Mengatasi pandemi, tak mungkin bisa melepaskan diri dari performa kesehatan itu sendiri. 

Maka beginilah contoh cara Islam mengatasi pandemi sebagai berikut:

1. Edukasi Prefentif dan Promotif Islam adalah agama pencegahan. 

Telah banyak disebutkan bahwa Islam mewajibkan kaum muslim untuk ber-ammar ma'ruf nahiy munkar. Yakni menyeru kepada kebaikan dan mencegah kepada kemunkaran. Pembinaan pola baku sikap dan perilaku sehat baik fisik, mental maupun sosial, pada dasarnya merupakan bagian dari pembinaan Islam itu sendiri. Dalam hal ini keimanan yang kuat dan ketakwaan menjadi keniscayaan. Islam memang telah memerintahkan kepada setiap orang untuk mempraktekan gaya hidup sehat, pola makan sehat dan berimbang serta perilaku dan etika makan. 

Misalnya diawali dengan makanan. Allah SWT telah berfirman: "Makanlah oleh kalian rezeki yang halal lagi baik yang telah Allah karuniakan kepada kalian" (TQS. An-Nahl [16]: 114). Kebanyakan wabah penyakit menular biasanya ditularkan oleh hewan (zoonosis). Islam telah melarang hewan apa saja yang tidak layak dimakan. Dan hewan apa saja yang halal dimakan. Apalagi sampai memakan makanan yang tidak layak dimakan, seperti kelelawar. Makan ketika lapar dan berhenti sebelum kenyang, mengisi perut dengan 1/3 makanan, 1/3 air dan 1/3 udara, termasuk kaitannya dengan syariah puasa baik wajib maupun sunnah. Oleh karena itu, Negara memiliki peran untuk senantiasa menjaga perilaku sehat warganya.

Selain itu, pemerintah juga mengedukasi agar ketika terkena penyakit menular, disarankan menggunakan masker. Dan beberapa etika ketika sakit lainnya. Hal ini sangat membantu pemulihan wabah penyakit menular dengan cepat. Karena warga daulah telah membangun sistem imun yang luar biasa melalui pola hidup sehat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun