Teman-teman Bule Menghargai Agamaku

Sejak tinggal di Australia aku  dan suami sering mendapat undangan makan siang atau malam dari keluarga dan teman teman bule  di sini. Hatiku terharu saat makan bersama mereka. Bukan karena makanannya tapi betapa mereka yang mengundang sangat menghargaiku sebagai muslim. 

Mereka semua mengerti  kalau aku tidak makan dan minum yang dilarang agamaku. Selain itu sudah 15 tahun  lebih aku tidak makan daging merah seperti daging sapi, apalagi kambing dari dulu tidak suka baunya.

Undangan makan siang dari B dan istri :

Seperti tahun lalu , teman grup golf suamiku B dan istri mengundang kami makan siang di rumahnya nan mewah dan megah. Beliau   pernah punya jabatan tinggi  di kepolisan Australia Barat dan sekarang sudah pensiun. Kawan kawan lain yang diundang bersama pasangannya kira kira 15 orang dan aku  satu satunya wanita Asia.

Rasanya nyaman sekali melihat keramahan yang empunya rumah, tak ada kesan sombong sama sekali. Tamu tamu yang datang disambut  oleh B dan istri. Kami duduk di taman yang dikelilingi pohon anggur. Setiap tamu dilayani sendiri oleh  mereka, misalnya diambilin minum atau makanan ringan. Saat yang lain menikmati minuman beralkohol, aku cukup soft drink saja.

Tiba saatnya makan siang yang  menunya macam macam. Teman teman lain menikmati makanan yang disediakan. Tiba tiba  B menghampiriku dan mengatakan bahwa beliau sudah membuat  sate ayam yang akan dipanggangnya sendiri khusus untukku. Aku sangat terharu dan mengucapkan terima kasih atas perhatiannya.

Undangan makan malam dari P and istri :

Tadi malam teman grup golf yang  lain,  P dan istri mengundang kami makan malam. Kali ini yang diundang hanya dua pasangan yaitu aku dan suami, J dan istrinya L.  Seperti biasa kami saling cerita dan bercanda  sambil menikmati minuman. Aku dan suami minum CoXX CoXX sedang mereka asyik menikmati red dan white wine. Saat makan malam, kami, tiga pasangan menikmati  kari ayam dicampur buncis plus nasi dari beras  basmati.  Sebagai hidangan penutup kami makan pisang  panggang dengan topping ice cream lalu minum kopi. 

Dalam perjalanan pulang aku mikir,   masa gara gara  aku tak makan daging merah  yang  mengundang  harus masak yang aku bisa makan. Tapi tampaknya mereka mengerti dan ngga keberatan. Disini aku terharu lagi betapa sebagai muslim aku  merasa sangat dihargai.

Clarkson, 18 Nov 2015