Ada-ada saja celotehan sang mantan cawapres Sandiaga Salahudin Uno. Dikutip dari videonya merespon pertanyaan wartawan tentang hal ihwal kenapa belum mengucapkan selamat kepada Presiden - Wakil Presiden terpilih, Jokowi- Maaruf Amin yang viral di media sosial "kami kemarin sudah mengucapkan menghormati dan ini sudah merupakan ucapan paling tinggi dan menghormati prosesnya" Ujarnya.
Dan yang menjadi ramai adalah lanjutan dari kilahannya. Lucu juga sih dan agak-agak aneh serta absurd  " selamat selamat itu kan kaya budaya barat, di dalam kontestasi kita kan setiap ketemu cipika cipiki terus, kalau kita mengucapkan selamat, selamat apa? Selamat  bekerja, selamat menempuh hidup baru, atau ya ini budaya-budaya yang bukan Indonesia." Tambah Sandi dalam video tersebut.
Begitu viral di platform medsos twitter video ini langsung menuai berbagai komentar sinis. Misalnya dari akun @FerdinandHaean2 yang juga merupakan petinggi Partai Demokrat
"Duhhhh..!! Koq begini sih?
Dikampungku ucapan selamat itu diucapkan tiap saat ketemu dgn kata HORAS. Horas itu artinya selamat..!! Senentara kampungku bukan barat apalagi kebarat-baratan." Katanya.
Kemudian dari mantan Menteri Riset dan Teknologi jaman Presiden Abdurahman Wahid, Muhammad A.S. Hikam dengan akun @mashikam "UCAPKAN selamat dituduh "MENIRU budaya BARAT." Emangnya dia TAK PERNAH lakukan itu atau hny sedang kena virus PEKOKISME?" Ujarnya
Saya jadi penasaran benarkah ucapan selamat itu merupakan budaya barat, atau ini merupakan kilahnya Sandi saja untuk menghindari mengucapkan selamat kepada Jokowi, Presiden terpilih. Entah kenapa tidak mau mengucapkan selamat padahal itu merupakan sebuah bentuk sportivitas apabila lawan yang kita hadapi memenangkan kompetisi atau ini memang sudah merupakan kesepakatan bersama untuk tidak mengucapkan selamat. Entahlah yang jelas ini bukan merupakan contoh yang baik bagi generasi muda dalam berkompetisi.
Salah satu definisi selamat dalam konteks ini menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah doa (ucapan, pernyataan, dan sebagainya) yang mengandung harapan supaya sejahtera (beruntung, tidak kurang suatu apa, dan sebagainya):Â
Apabila kita perhatikan arti selamat itu begitu mulia, dan sedikitpun tidak menyiratkan seperti ungkapan Sandi dalam potongan video itu yang katanya "kebarat-baratan"Â
Tapi ya sudahlah mungkin "cuma segitu doang" kualitas spotivitasnya. Diberi selamat atau tidak oleh Prabowo-Sandi  tidak akan mengurangi kualitas Jokowi sebagai Presiden terpilih.