Mohon tunggu...
Ferdi Rosman Feizal
Ferdi Rosman Feizal Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis lepas

Idealisme dan Nasionalisme untuk dasar kemajuan Bangsa dan Negara

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Sumber Air Bersih di Pulau Miangas (Sesungguhnya) Tiada Habisnya

16 Januari 2017   14:35 Diperbarui: 17 Januari 2017   10:42 1218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: antarafoto.com

Berita tentang masyarakat di Pulau Miangas susah air bersih memang benar, seperti yang juga disampaikan Presiden Republik Indonesia Bapak Joko Widodo yang berkunjung ke Pulau Miangas saat meresmikan bandara pada bulan Oktober 2016 yang lalu.

Tetapi sebenarnya, air bersih di Pulau Miangas (pulau paling utara Indonesia yang terletak di provinsi yang juga paling utara di Indonesia, yakni Provinsi Sulawesi Utara) ini justru memiliki sumber air bersih yang berlimpah. Pulau yang berbatasan dengan negara tetangga Filipina ini memiliki air bersih yang melimpah seperti sumur air zamzam di Kawasan Masjidil Haram Makkah Al Mukaromah. Bedanya, terletak pada kedalamannya. Kalau sumur air zamzam berada pada kedalaman 42 meter di bawah permukaan tanah, maka sumur air bersih di Pulau Miangas justru terletak di 0 (nol) meter dari permukaan tanah, yakni terletak pada ketinggian setidaknya ±5 mdpl.

Sumur mata air di Pulau Miangas merupakan berkah bagi masyarakat Pulau Miangas yang dapat memenuhi kebutuhan air bersih untuk warga Miangas sejak zaman dahulu hingga sekarang. Hingga saat ini belum diketahui secara pasti dari mana sumber air pada mata air tersebut karena Pulau Miangas hanya memiliki satu puncak bukit yakni Puncak Bukit Wui Batu yang dikeramatkan warga Miangas karena terdapat makam keramat dengan ketinggian tidak lebih dari 30 mdpl. Kalaupun sumber air itu berasal dari salah satu Gunung di Pulau Mindanao Filipina Selatan itu pun letaknya sudah terlalu jauh. Suatu keajaiban dari Allah SWT bahwa Miangas memiliki sumur mata air yang melimpah untuk warga Miangas.

Kekuatan mesin pompa air besar yang menyedot air dari sumur mata air di Pulau Miangas yang hanya seluas ± 2m2 ini tidak pernah bisa mengeringkan sumur mata air ini. Permukaannya hanya turun sebentar, dan dalam waktu sesaat tanahnya bisa penuh air lagi. Konon kabarnya menurut cerita warga Miangas, sudah banyak institusi yang melakukan penelitian termasuk dari Belanda tentang keberadaan sumur mata air di Pulau Miangas ini sampai-sampai mesin besar penyedot air didatangkan ke Pulau Miangas tapi tak juga mampu mengeringkan sumur air ini walaupun dipompa terus menerus. Hal ini dilakukan sekedar untuk mengetahui seberapa besar debit air yang dikeluarkan sumur mata air ini. Dan uniknya adalah, permukaan air di sumur mata air ini tak pernah meluber keluar.

Dari hasil pengamatan saya beserta warga kelompok air Pulau Miangas pada tahun 2009 silam, kekurangan air bersih di Pulau Miangas yang sempat menjadi sengketa dengan Filipina ini adalah akibat kekeliruan penempatan mesin pompa penyedot air yang posisinya cukup jauh dari sumur mata air yang tak pernah kering tadi. Mesin pompa diletakkan di antara sumur mata air dan bak air yang membuat air hanya bisa disedot sedikit. Dan hal ini mengakibatkan bak air menjadi lama penuh, padahal bak tersebut harus meyuplai air ke seluruh warga Pulau Miangas. Instalasi seperti ini sering menyebabkan mesin pompa penyedot air di Pulau Miangas mengalami kerusakan akibat terlalu jauh dan terlalu bekerja keras memompa air.

Untuk meringankan beban pompa ketika menyedot air dari sumur mata air, saya dan kelompok air Miangas pernah mendesain dan menentukan lokasi penempatan pompa. Tetapi untuk dapat terlaksana, kami perlu membangun tembok-tembok beton setinggi pohon kelapa (bahkan masih di atas pohon kelapa) untuk meletakkan pipa-pipa. Konstruksi ini membutuhkan biaya yang sangat besar mengingat harga semen antar pulau di Pulau Miangas yang bisa mencapai 3x lipat dibanding harga semen di Bitung. Karenanya perlu uluran tangan pemerintah Kabupaten Talaud/provinsi Sulawesi Utara untuk membantu masyarakat Miangas dari kesulitan air bersih.

Sebenarnya masih ada cara lain untuk mengalirkan air dari sumur mata air di Pulau Miangas yang tidak memerlukan mesin pompa air yakni dengan cara alami, yakni dengan mengalirkan air langsung dari sumur mata airnya tanpa menggunakan pompa. Hemat pompa, hemat BBM dan gratis. Namun cara inipun masih membutuhkan biaya untuk membuat baik air yang baru yang ditempatkan pada ketinggian antara sumur mata air ( ± 5 mdpl) dan pemukiman warga (± 0-2 mdpl). Hasilnya air akan mengalir secara alamiah dan ditampung di bak penampungan air untuk disalurkan ke rumah-rumah di Pulau Miangas.

Pekalongan, 16 Januari 2016

Penulis,
Ferdi Rosman Feizal
email ferdirosman@gmail.com
follow @FerdiRosman

 

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun