Suka ngekek-ngekek aku kalau ada yang -- masih -- senang ributin masalah penampilan berpakaian dalam beragama. Terutama untuk kaum laki-lakinya.
Ada yang beranggapan kalau pakai sorban itu kearab-araban, lebih pasnya pakai peci. Lebih keliatan ngendonesiani. Terus dibalas sama yang merasa tersindir. Katanya, kalau pakai jubah itu lebih baik daripada pakai batik, karena Nabi Muhammad juga pakai jubah.
Dua-duanya jadi serius berdebat, keluar dalil-dalil, seolah-olah yang diperdebatkan perkara sekelas aqidah.
Cuma tentang........
Nabi Muhammad dulu pakai baju transparan ndak, anak-anak?
"Tidaak, pak."
Ya sudah, jangan pakai baju transparan ya.
"Kalau Nabi Muhammad dulu itu pakaiannya yang menutupi aurat, Pak."
Ya sudah. Berarti kamu pakaiannya juga yang menutupi aurat.
"Pakai daun pisang boleh, Pak?"
Hush. Ya yang sesuai adab dong.