Mohon tunggu...
Farida Fitrani
Farida Fitrani Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Memahami Kemampuan Ingin Anak

26 September 2017   08:44 Diperbarui: 26 September 2017   09:23 578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.athba.net

Mendidik anak adalah hal yang penting bagi setiap peran orang tua. Dan dari sekian banyak orang tua selalu menginginkan anaknya menjadi anak yang sukses dalam prestasi maupun dalam pekerjaannya bagi anak di profesi yang tertinggi kelak di masa yang akan datang atau ketika si anak sudah dewasa nanti.

Bahkan, terkadang orang tua yang terlalu memikirkan untuk pendidikan bagi anaknya. Tanpa mereka sadari tak tau apa sebelumnya anak inginkan, karena anak pun mempunyai kemampuan tersendiri untuk melakukan apa yang anak inginkan dalam kenyamananya.

Kemudian ada teori yang perlu di ketahui oleh orang tua untuk memahami kemampuan anak. Menurut Rini Hildayani, mengungkapkan ada empat aspek perkembangan sosial-emosi pada anak usia yang perlu dikembangkan, yaitu:

  1. Perkembangan pemahaman diri

Dua aspek penting tentang diri yang di pelajari pada masa bayi yaitu, kesadaran diri (self-awareness) dan pengenalan diri (self-recognition). Awalnya bayi belum dapat membedakan dirinya sendiri dengan orang lain. Kemampuan tersebut dapat berkembang pada anak dalam beberapa bulan kemudian, yaitu 3-4 bulan pertama kehidupan. Munculnya kemampuan itu sebagai interaksi yang dilakukannya antara dirinya dan orang lain.

Di uisia 18 bulan anak dapat mengembangkan pengertian yang kasar tentang pengertian diri untuk pertama kalinya. Dan pada akhirnya maa bayi, anak memulai membuat gambar tentang dirinya dengan mengolaborasi sifat unik yang lainnya.

  1. Perkembangan hubungan sosial

Area utama perkembangan hubungan sosial adalah pertemanan. Pertemanan dalam anak selalu ingin bermain sebanyak-banyaknya dengan teman yang lainnya. Anak memulai memahami bahwa fungsi pertemanan adalah untuk berbagi, memberi dukungan, dan bergantian. Dalam hal tersebut anak dapat pengalaman sosial. Pengalaman itu dapat menentukan hubungan sosial kelak.

  1. Perkembangan Kemampuan Mengatur Diri Sendiri

Untuk mengatur kemampuan individu diri sendiri berkembang seiring dengan perkembangan sosial individu. Untuk bagaimana individu memahami pikiran, perasaan, motif, dan perilaku orang lain.

  1. Perkembangan perilaku sosial

Perilaku sosial merupakan kegiatan yang berhubungan dengan orang lain, dengan berkaitan pihak lain memerlukan sosialisasi dalam berperilaku dapat diterima orang lain, belajar berperan yang dapat diterima oleh orang lain, serta mengembangkan sikap sosial yang dapat diterima oleh orang lain. Perilaku sosial pada anak usia dini bertujuan untuk mengembangkan sosial yang baik, seperti kerjasama, tolong-menolong, berbagi, simpati, dan empati.

Hal tersebut dapat di kembangkan agar mengetahui kemampuan dan hal yang di inginkan anak untuk berkembang dalam sosial-emosionalnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun