fatalitas kasus kematian yang direpresentasikan dengan nilai prosentase pada masing-masing negara.
Setelah melihat perkembangan peningkatan jumlah korban akibat pandemi COVID-19 di dunia, ada satu hal yang terlupa dibahas terkait dengan tingkatJika tidak keliru, tepatnya seminggu yang lalu Indonesia juga diramaikan dengan tingkat persentase kematian Pandemi COVID-19 yang mana nilainya sempat menjadi tertinggi di dunia. Ada yang menyebut tingkat fatalitas kasus, ada juga yang menyebut resiko fatalitas kasus. Seperti apakah sebenarnya?, Penulis mencoba menyederhanakan pembahasan, karena memang tema tentang ini cukup sedikit yang berminat.
Tingkat Fatalitas Kasus
Case Fatality Ratio (CFR) atau Infection Fatality Ratio (IFR) adalah tingkat proporsi kematian yang diakibatkan oleh penyakit tertentu, dibandingan dengan jumlah total orang yang telah di diagnosa oleh penyakit dalam jangka waktu tertentu, CFR biasa digunakan dalam Epidemologi.
CFR yang dinyatakan dengan persentase juga dapat digambarkan sebagai tingkat ukuran keparahan suatu penyakit.
Istilah ini digunakan untuk penyakit seperti wabah, infeksi akut, dan lain sebagainya. Dalam penilaiaannya, CFR dianggap telah selesai apabila semua kasus telah berakhir, baik korban meninggal ataupun korban yang telah pulih.
Case Fatality Ratio (CFR)
CFR adalah jumlah kematian secara umum dikarenakan sebab yang spesifik, dalam hal ini pandemi COVID-19 yang terdapat pada populasi yang dipersempit dengan parameter unit waktu. Singkatnya, CFR merupakan angka kematian yang berdasarkan pada kasus yang telah di diagnosis.
Dalam beberapa referensi menyebutkan bahwa Rasio Fatalitas Kasus disampaikan secara beriringan dengan tingkat fatalitas kasus, meskipun keduanya mirip, akan tetapi tidak sama.
Rasio Fatalitas kasus adalah perbandingan antara dua fatalitas kasus yang berbeda dan dinyatakan sebagai nilai ratio. Rasio tersebut dapat ditunjukkan dalam rangka memperbandingkan berbagai macam penyakit.
Infection Fatality Ratio (IFR)
Infection Fatality Ratio (IFR) digunakan juga sebagai rasio untuk wabah penyakit menular, dan terkait erat hubungannya denagn CFR. Dalam perhitungannya, dilakukan analisis pada semua infeksi asimptomatik dan tidak terdiagnosis.
Nilai IFR dan CFR bertujuan untuk memperkirakan besarnya tingkat kematian pada pasien yang terinfeksi, penyakit terdeteksi atau tidak terdeteksi (asimptomatik dan tidak diuji). Besarnya nilai IFR biasanya akan lebih rendah dibandingkan dengan nilai CFR.
Kondisi di USA
Dikarenakan free software yang digunakan berasal dari Amerika, maka penulis akan mencoba mengamati jumlah orang yang dirawat di rumah sakit, bukan terinfeksi atau meninggal dunia seperti pada sajian di bawah ini.