Mohon tunggu...
Evi Siregar
Evi Siregar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen-peneliti

Bekerja di sebuah universitas negeri di Mexico City.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mengenang Revolusi Meksiko

31 Januari 2019   03:14 Diperbarui: 30 April 2019   04:09 760
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Alun-alun Mexico City. Foto: Evi Siregar

Berbicara tentang Revolusi Meksiko, adalah yang merujuk pada gerakan anti tuan tanah dan anti imperialis yang dimulai pada tahun 1910. Gerakan perlawanan rakyat Meksiko ini merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah Meksiko. 

Pertanyaan pertama yang muncul di benak kita adalah apa yang menyebabkan Revolusi Meksiko terjadi? Selama pemerintahan Porfirio Diaz (1884-1911), 40 persen wilayah Meksiko dikuasai oleh 840 tuan tanah. Begitu sedikitnya pemilih tanah, sehingga satu orang bahkan sampai menguasai daerah yang luasnya lebih besar dari sebuah negara di Eropa. 

Contohnya, Jenderal Terrazas; ia memiliki tanah seluas 24 juta hektar di utara Meksiko, yang setara luasnya dengan gabungan negara Belanda, Belgium, Denmark, Hungaria, dan Swiss. 

Permasalahannya bukan hanya di situ. Para pemilik tanah dan para pengelolanya tidak peduli pada hasil pertanian, dan bahkan mereka bertindak sesuka hati terhadap para petani dan keluarganya. 

Pemilik tanah yang luas lainnya adalah Gereja Katolik Meksiko, yang pada saat itu dipimpin oleh orang yang konservatif dan represif. Itu sebabnya, selain merupakan pemberontakan terhadap para tuan tanah, Revolusi Meksiko juga merupakan simbol perlawanan terhadap gereja.

Sementara itu, pemerintahan rejim Porfirio Diaz hanya tertarik pada investasi asing, terutama Amerika Serikat dan Eropa (khususnya Inggris) dan mengabaikan perekonomian rakyat. 

Pada masa itu orang-orang asing menjadi pemilik perusahaan kereta api dan menguasai bisnis pertambangan, hutan, laut dan perdagangan. Yang menjadi masalah pula adalah tidak adanya UU yang melindungi para buruh dan petani. Para pemilik perusahaan dan tuan tanah adalah penguasa total. 

Jika ada rakyat yang mencoba melawan, atau bahkan hanya meminta kenaikan upah, akan mendapat hukuman berat dari pemilik perusahaan dan tuan tanah. Di samping itu, rakyat kebanyakan tidak pernah mendapat jabatan yang tinggi, sebab semua jabatan yang tinggi dipegang oleh orang-orang asing. 

Mereka, rakyat kebanyakan, hanya mendapat upah kecil, sementara orang asing menikmati kekayaan yang digali di tanah ini. Pada masa itu harga-harga sangat tinggi, sehingga rakyat kebanyakan harus berhutang untuk dapat bertahan hidup. Keadaan tersebut tidak jauh berbeda dengan masa penjajahan Spanyol, padahal Meksiko sudah merdeka. 

Pada masa itu tatanan sosial tersusun berdasarkan kekuasaan dan ekonomi, yaitu: tuan tanah besar, tuan tanah militer, pemimpin gereja, pengusaha asing dan pengusaha lokal, kelompok borjuis kecil, dan terakhir adalah buruh dan petani.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun