Mohon tunggu...
Eko Sutrisno Hp
Eko Sutrisno Hp Mohon Tunggu... lainnya -

Blogger Goweser Jogja, owner Mie Sehati (http://miesehati.com).|.\r\n Anggota komunitas TDA, |.\r\n Blog pribadi http://eeshape.com Blogger Goweser!Runner.|.\r\nhttp://eeshape.com/ |\r\n eko.eshape@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Sekarang Jakarta Brebes hanya 3 Jam

10 Juli 2015   09:47 Diperbarui: 10 Juli 2015   09:50 4689
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Mas Eko, apa benar sekarang Jakarta Brebes hanya 3 jam ? Padahal naik kereta api Jakarta Cirebon saja sudah 3 jam,  apa memang Jakarta Brebes sudah lebih dekat dibanding Jakarta Cirebon?"

Pertanyaan itu mengusikku dan akupun ingin membuktikannya sendiri di lapangan. Kamis 9 Juli 2015 pagi hari, sehabis subuh, aku meluncur ke arah Pemalang. Kebetulan tol Pejagan Pemalang bisa kudapat ijin melewatinya dari PT Waskita Karya, sehingga aku bisa langsung masuk ke jalan tol dari Cawang dan tembus sampai Pemalang.

Berita detik com tentang adanya daerah yang belum bebas di tol Pejagan Pemalang ternyata memang ada di lapangan. Dua daerah yang belum bebas, sempat kuperhatikan dan memang kondisinya jadi lucu. Seorang jendral tertawa ketika melihat foto lokasi yang belum bebas itu, begitu berita di detik com dan akupun ikut tersenyum melihatnya. Salah stau lokasi yang kulihat adalah sebuah rumah yang berdiri tepat di oprit jalan, sehingga konstruksi oprit jalan tidak bisa dibangun karena ada rumah di lokasi itu.

Seperti hari biasa, jalan tol Jakarta Cikarang padat lancar di pagi subuh. Selepas dari Cikarang jalan mulai lebih lega, sehingga driver bisa menekan gas lebih dalam lagi. Jalan tol Cawang Cikampek terasa lengang pagi ini, sehingga perjalanan juga sangat lancar.

Perjalanan selanjutnya memasuki jalan tol Cikapali, jalan tol baru yang sudah siap untuk dilalui oleh para pemudik. Sayangnya di awal jalan tol ini kondisi kerataan permukaan jalan kurang nyaman, sehingga kesannya seperti naik kuda atau naik sepeda balap di jalan yang tidak mulus.

Pada ruas tengah jalan tol Cikapali, ada yang memakai lapis permukaan jalan aspal, sehingga laju kendaraan tanpa terasa menjadi lebih cepat dan kondisi mobil tetap stabil. Setelah lepas dari jalan berlapis permukaan aspal, permukaan jalan kembali kasar karena memakai sistem perkerasan kaku (rigid pavement). Kecepatan kendaraan kembali menurun secara otomatis, karena kecepatan tinggi akan membuat pengendara merasa tidak nyaman.

Selepas tol Cikapali, maka jalan tol kembali sangat buruk. Inilah tol Losari - Pejagan yang tetap belum nyaman, meskipun sudah diperbaiki di banyak titik. Perbaikan yang kesannya asal diperbaiki membuat kecepatan kendaraan kembali menurun. Meskipun demikian, pada saar mudik nanti, kelihatannya para pemudik tetap akan memilih melewati jalan ini dibanding melalui kepadatan jalan pantura.

Keluar dari Pejagan, pemudik bisa memilih belok kiri menuju pantura atau meneruskan ke Tol Pejagan Pemalang yang dalam proses pengerjaan. Proyek jalan tol yang direncanakan selesai pada tahun 2016 ini sudah lama mangkrak dan tahun ini dibangkitkan lagi dengan investor baru.

Sepanjang jalan Pejagan Pemalang kondisinya masih belum sempurna, sehingga jika dipakai kendaraan dengan kecepatan di atas 30 km/jam akan menimbulkan debu yang cukup mengganggu pemudik di belakangnya. Tulisan di spanduk yang kubaca, kecepatan maksimal adalah 40 km/jam, lebih rendah dari yang disyaratkan di jalan tol yang sudah jadi, tetapi menurutku batas kecepatan 40 km/jam masih ketinggian.

Berdasar Peraturan Pemerintah (PP) No.15 Tahun 2005 "Jalan tol yang digunakan untuk lalu lintas antarkota didesain berdasarkan kecepatan rencana paling rendah 80 (delapan puluh) kilometer per jam, dan untuk jalan tol di wilayah perkotaan didesain dengan kecepatan rencana paling rendah 60 (enam puluh) kilometer per jam", seharusnya pemudik bisa melaju dengan kecepatan di atas 80 km/jam, tetapi kondisi jalan memang belum jadi dan masih dalam proses pengerjaan, sehingga kecepatan 40 km/jam menurutku masih terlalu cepat.

Ketika kutanyakan pada kontraktor pelaksana jalan tol Pejagan Pemalang,"mengapa jalan sudah dibuka untuk pemudik padahal kondisinya masih belum sesuai spesifikasi?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun