Mohon tunggu...
Eric Brandie
Eric Brandie Mohon Tunggu... Penulis - Sosiolog

Kajian realitas dan dimensi sosial Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Politik

Tragedi Bukan untuk Indonesia

31 Juli 2017   12:26 Diperbarui: 11 September 2018   15:05 430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Melalui tangisan pilu seorang bocah yang kehilangan orangtuanya, kita belajar bahwa kehilangan orang yang dicintai begitu menyakitkan.

Melalui jejak-jejak darah yang berserakan di jalanan, kita belajar bahwa setiap pertikaian niscayalah hanya memiliki satu bandrol tragisme semata.

Melalui puing-puing reruntuhan yang teronggok sepanjang mata memandang, kita belajar bahwa segala pencapaian sia-sia belaka manakala durjana lebih merajai hati daripada akal sehat dan kedamaian.

Melalui tubuh-tubuh kaku berserakan membujur tanpa nyawa, kita belajar bahwa perang atas nama apapun juga pasti berganjar tragedi, dimana bani-bani Adam kehilangan hakikat terperosok ke derajat makhluk terendah se-semesta oleh sesamanya manusia sendiri.

Melalui wabah ketakutan yang merebak, kita belajar bahwa tiap detik adalah horor bergiliran tak terduga bagi siapapun juga, kedamaian menjadi ratapan kerinduan mendalam di setiap rapalan doa bibir-bibir cemas.

Tolak tragedi, patrikan damai kehidupan..

Kita semua tahu kita mampu mewujudkan itu

sepanjang semua segera menyadari tidak lagi ada aku, kamu, kami, kalian......melainkan KITA.

Katakan tidak pada radikalisme, terorisme.

Salam persaudaraan Indonesia Raya,

- Erick CO'B -

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun