Mohon tunggu...
Eric Brandie
Eric Brandie Mohon Tunggu... Penulis - Sosiolog

Kajian realitas dan dimensi sosial Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Melawan Bodoh Menolak Polemiksasi Keagamaan

25 September 2017   19:22 Diperbarui: 25 September 2017   19:37 454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebetulnya saya sudah cukup lama tidak lagi bersedia ikutan nimbrung dalam polemik soal agama/non agama, karena sungguh sangat tidak produktif dan spirit egaliter universal ternyata jauh lebih menarik fokus interesting saya.

Baiklah saya paparkan sedikit tentang persepsi saya.

Adalah merupakan sikap-sikap 'keledai dungu' bagi yang gemar memposisikan orang lain sebagai rival bahkan musuh hanya semata karena berbeda pandangan spirituil, saya pastikan sosok-sosok seperti ini akan terklaster dengan sendirinya menjadi tumpukan sampah peradaban dan terasing dari interaksi sosial universal pada akhirnya.

Tentang 'believing God or not' dan prosesi pengilhamannya dalam personal masing-masing manusia itupun mutlak bukanlah sesuatu yang dapat diintervensi. Karena tentu saja semuanya harus dikembalikan lagi kepada level pemahaman dan pengalaman masing-masing individu. 

Tidaklah mungkin individu yang belum memiliki pemahaman tentang God lalu dipaksa utk paham, percaya dan tentu saja juga terhadap yang telah memiliki pemahaman dan pengalaman individu tidak juga dapat dipaksa untuk memungkirinya.

Ketika kita sadar bahwa kedamaian hidup tiap manusia tidak boleh dirampas sebagai hak azasi mutlak yang telah dibawa sejak lahir maka amatlah 'autism action' jika di abad millenium ke-2 ini ternyata masih saja terdapat perilaku-perilaku anomali yang cendrung agresif meresistensi hak azasi manusia lainnya hanya atas dalih perintah agama yang notabene sesungguhnya semua agama apapun tajuknya merupakan kreasi komunal manusia pada awalnya menghasilkan konsensus bersama tentang pelaksanaan tata ibadah spiritual mereka.

Mari wujudkan kedamaian dalam kehidupan ini bukan dengan parameter agama anda namun karena secara mutlak anda telah meyakini bahwa Tuhan representasi perilaku Kasih sifat Damai tanpa alarm sensor atas seluruh manusia ciptaanNya.

Dan mari pula wujudkan kedamaian di kehidupan ini kendatipun tidak meyakini eksistensiNya namun karena hanya dengan teladan-teladan sikap penuh damai yang dapat memadamkan kobaran api kebencian yang tiap saat siap disulut oleh kelompok-kelompok anomalistik tertentu atas nama 'jalan suci' melestarikan warisan agitasi 'cacat rasional' usang tanpa mengenal kompromi.

Spirit kemanusiaan sejatinyalah merupakan motivasi bersama yang wajib digugusdepankan oleh siapapun kita tanpa terusik dengan klasterisasi apapun terhadap siapapun itu. Hingga pada akhirnya perihal tentang identitas keyakinan pribadi bukanlah hal yang menarik lagi untuk dipolemikkan karena butiran-butiran budi baik yang ditebarkan jauh lebih krusial dan dapat dipanen oleh kita segenap anak manusia...khalayak umum tanpa terkecuali.

Damaikan Indonesia kita, sejukkan semesta bersama kita.

Rahayu,

Erick CO'B

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun