Mohon tunggu...
Emmy Rhomianty
Emmy Rhomianty Mohon Tunggu... pegawai negeri -

seorang tenaga pengajar di salah satu SMA negeri dikotaku

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Televisi Mempengaruhi Perkembangan Psikis Anak

27 Agustus 2011   07:02 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:26 968
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Banyaknya stasiun tv yang menyodorkan berbagai acara, Membuat para orang tua harus selektif dan bijaksana dalam memilihkan program tontonan untuk anaknya. Karena beberapa penelitian menunjukkan bahwa lamanya anak anak menonton tv dari tahun ke tahun semakin meningkat. Karena kesibukan orang tua diluar rumah, sehingga kesulitan untuk mengontrol anak anak mereka dalam memilih program televisi untuk mereka tonton. Sedangkan tidak semua program televisi tersebut cocok untuk menjadi tontonan anak. Hal inilah yang dapat memberikan dampak negatif bagi perkembangan jiwa si anak. Pengaruh tontonan televisi terhadap kejiwaan anak anak biasanya, anak anak cenderung terpengaruh oleh iklan iklan yang manipulatif sehingga mendorong si anak menjadi konsumtif. Kadang kadang tanpa kita sadari program program televisi yang mempertontonkan kekerasan, secara tidak langsung memperkenalkan phisical aggression pada anak, dan membekas dalam jiwa si anak. Sehingga mengakibatkan anak tumbuh menjadi pribadi yang cenderung lebih agressive dibanding anak  anak yang jarang menonton TV.

Tidak bisa kita pungkiri, bahwa menonton Tv untuk anak anak cenderung memberikan dampak negatif, anak anak preschool justru lebih cepat terpengaruh dibanding dengan anak anak yang usianya lebih tua, padahal pada usia tersebut anak anak preschool belum bisa membedakan yang mana realitas dan fantasi. Tanpa kita sadari film film cartoon yang didesain semanis mungkin untuk anak anak kecil, rata rata per jam ditayangkan sebanyak 15 kali. Dalam film cartoon meskipun desain film dibuat agar plain fun dari penghancuran , pengrusakan tetaplah sebuah kekerasan.

Belum lagi sinetron sinetron remaja yang ditayangkan, adegan adegan mesra antara pria dan wanita. Sangat mempengaruhi kejiwaan anak anak. Mereka cenderung untuk menirukan adegan adegan yang mereka tonton dalam kehidupan sehari. Hal ini bisa kita lihat dari kehidupan anak kita sehari hari, Mereka bermain dengan teman teman sebayanya layaknya dalam sinetron. Ada yang berperan sebagai papa, ada yang berperan sebagai mama, dan juga ada yang berperan sebagai anak.  Saya sering mengamati tingkah laku anak saya. Dan sering saya bertanya dalam hati, kok anak sekecil tahu atau mengerti persoalan yang seharusnya dia belum boleh mengerti.

Akibat seringnya menonton tayangan  televisi, sifat konsumtif akan tertanam pada anak sejak dini, perhatikan saja tingkah anak anak kita, cenderung ingin meniru artis idolah mereka, dari segi pakaian, sepatu atau pernak pernik yang artis tersebut pakai. Belum lagi pengaruh tayangan tayangan iklan. Tanpa kita sadari perkembangan jiwa anak kita serba manipulatif menurut trend yang ada di televisi. Dari makanan, minuman serta susu mereka cenderung ingin membeli yang mereka lihat iklan nya paling menarik.

Apa yang harus dilakukan orang tua untuk mengatasi masalah ini.

Melarang anak menonton televisi adalah hal yang mustahil. Karena mereka akan berontak dengan larangan kita berikan. Menemaninya menonton tv, tidak ada waktu karena kita sibuk bekerja. Mungkin hal yang paling munngkin adalah membatasi jam nya menonton tv. Dalam sehari setidaknya kita memperboleh kan anak anak menonton televisi maksimal 3 jam saja, yaitu pada sore hari sekitar jam 4 sore. dan Malam hari setelah mereka belajar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun