Mohon tunggu...
Denny Boos
Denny Boos Mohon Tunggu... Administrasi - Profesional

Perempuan asal Tobasa. Menyukai hal-hal sederhana. Senang jalan-jalan, photography, sepedaan, trekking, koleksi kartu pos UNESCO. Yoga Iyengar. Teknik Sipil dan Arsitektur. Senang berdiskusi tentang bangunan tahan gempa. Sekarang ini sedang ikut proyek Terowongan. Tinggal di Berlin.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Berlin: Pascateror Bom Paris dan Persiapan Masa Advent

26 November 2015   20:41 Diperbarui: 26 November 2015   22:11 407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Salah satu hiasan atap dari kios Pasar Natal Alexanderplatz Berlin"][/caption] Sabtu pagi kemarin, langit Berlin terlihat kurang bersemangat. Warnanya abu-abu saja, tidak terlihat tanda-tanda sinar matahari akan menghampiri. Kami duduk membuka hari dengan secangkir kopi dan sambal-tahu goreng (penting banget gitu diceritain). Sementara menikmati sarapan, berita-berita di radio yang bergantian kemudian menarik perhatian dan mengunci percakapan kami.

[Penampakan sambel tahu yang penting itu :D]

Belum juga seminggu setelah kejadian bom di Paris berlalu, telah ditemukan bom di Berlin di dua tempat berbeda. Pertama ditemukan di dalam tas sepeda yang ditinggal begitu saja. Saat itu, seseorang yang berdiri dekat tas mencurigai keberadaan tas tersebut, lantas menelepon polisi. Beruntung polisi sigap, di dalam tas ditemukan bom namun belum sempat meledak. Penemuan kedua, di hari Jumat lalu. Sebuah tas koper tergeletak tanpa diketahui pemiliknya. Kondisi was-was yang meliputi semua warga, membuat cepat tanggap dan melaporkan keberadaan koper tersebut. Dan benar saja, koper itu berisi bom. Polisi sedikit terlambat, bom itu sempat meledak namun tidak mengakibatkan korban jiwa. Kejadian itu hanya mengakibatkan kemacetan lalu-lintas saat rush hours di hari Jumat itu. Namun, segera bisa ditangani.

.

Seperti yang saya sempat tuliskan sebelumnya di page saya tentang keberadaan Berlin dua hari terakhir pascabom dan bunuh diri di Paris, kota terbesar Jerman ini cukup lengang. Biasanya, keadaan seperti ini saya jumpai saat merayakan Natal. Ketika semua orang berkumpul di rumah, dan jalan-jalan sepi pun restoran tutup. Ya, Sabtu dan Minggu kami sempatkan melihat keberadaan pusat kota (karena kami juga tinggal di pusat kota). Jauh di sana tersirat rasa was-was sekaligus duka mendalam setelah kejadian di Paris. Hampir setiap sudut ditemui mobil polisi, terlebih di area Alexanderplatz, Potzdamerplatz dan sekitarnya, pengamanan lebih ketat dengan sederetan mobil polisi beserta polisi-polisinya juga terlihat. Saat itu, sepintas tidak terlihat kalau kota ini adalah kota wisata, jalanan sepi.

[Salah satu sudut kota, sekitar Potzdamerplatz, dengan mobil polisi]

Dan nyatanya, tidak sampai beberapa hari setelah kejadian Paris itu, penemuan bom di Berlin seperti diberitakan radio Sabtu kemarin menjadi pembuktian bahwa sikap siap mengawal kota dan waspada menjadi tindakan tepat yang telah dilakukan. 

[Mobil-mobil polisi di dekat City Town Hall Berlin]

Bersamaan dengan kondisi kurang menyenangkan ini, umat Kristiani akan memasuki Advent pertama Minggu ini. Masa-masa sibuk mempersiapkan hari besar, Natal, segera akan dimulai. Di sini, bukan hanya umat Kristiani yang merayakan Natal. Jadi, bisa dikatakan kalau kesibukan itu merata buat semua lapisan masyarakat, Kristiani ataupun bukan, ini sudah semacam tradisi. Di sisi lain, bersamaan dengan masa Adven ini, Pasar Natal dibuka serentak di seluruh Jerman. Memang untuk kota-kota kecil, sebagian dari mereka hanya membuka Pasar Natal selama seminggu, tapi secara aturan gereja, Pasar Natal sudah bisa dibuka setelah peringatan orang-orang meninggal dalam setahun diperingati gereja Minggu lalu. Dan terkait dengan masa-masa ketidakamanan ini (sementara orang-orang sibuk mempersiapkan Natal pun ingin mengunjungi Pasar Natal), maka pemerintah Kota Berlin mengeluarkan peraturan bahwa pengunjung Pasar Natal tidak boleh menggunakan ransel atau tas besar. Semua pengunjung akan diperiksa di pintu masuk, tidak seperti dulu, tidak perlu pintu masuk. 

[Hiasan khas di Pasar Natal Berlin Alexanderplatz]

Pasar Natal sudah mulai dibuka. Kegembiraan semestinya hadir bagi setiap pengunjung pasar tahunan ini. Menikmati suguhan Natal yang dijual di kios-kios Pasar Natal, menikmati hidangan hangat dan anggur yang dipanaskan di kios-kios tersebut. Namun, entahlah untuk tahun ini. Biasanya pasar tahunan ini pengunjungnya berjejal, namun, mengingat keamanan yang sedang terganggu saat ini, apakah masih akan sama jumlah pengunjung Pasar Natal? Akan terjawab nanti. Akhir pekan ini menjadi pekan pertama dibukanya Pasar Natal. Disatu sisi, saya penasaran dan memang menanti momen seperti ini. Tapi, di sisi lain, saya juga sama seperti orang-orang lainnya yang mencoba menghindari tempat keramaian terkait pascateror dan bom bunuh di Paris minggu kemarin serta penemuan bom di Berlin minggu lalu.

[Habis nonton bioskop dua hari setelah bom di Paris, jangan ditiru. Suasananya terlihat tidak terlalu ramai.]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun